Perumusan Fungsi Kendala Optimalisasi Produksi Tanaman Hias untuk VEGA PT Godongijo Asri

51 Tabel 11. Rincian Perolehan Keuntungan per Unit Tanaman Hias untuk VEGA pada PT Godongijo Asri selama Periode Analisis Jenis Tanaman Harga Jual Rpunit Biaya tetap Rpunit Biaya Variabel Rpunit Laba Per unit Rpunit Begonia thelmae 7.750 2.441 759 4.550 Dracaena golden 6.000 2.014 757 3.229 Epipremnum gold 7.250 2.633 757 3.860 Homalomena 7.500 2.289 757 4.454 Miana 8.000 2.562 759 4.679 Monocostus uniflorus 6.500 2.277 757 3.466 Peperomia obtusivolia variegata 7.000 2.340 757 3.903 Peperomia scandens 8.000 2.237 757 5.006 Polyscias 7.500 2.314 757 4.429 Schefflera varigata 8.000 2.615 759 4.626 Syngonium pink neon 8.000 2.827 757 4.416 Nilai laba per unit pada tabel di atas merupakan koefisien dari variabel keputusan kombinasi produksi tanaman hias untuk VEGA. Setiap jenis tanaman hias untuk VEGA dilambangkan dengan X1 sampai dengan X11 secara berurutan. Adapun model fungsi tujuan optimalisasi produksi tanaman hias untuk VEGA pada penelitian ini adalah sebagai berikut : Max Z = 4550 X1 + 3229 X2 + 3860 X3 + 4454 X4 + 4679 X5 + 3466 X6 + 3903 X7 + 5006 X8 + 4429 X9 + 4626 X10 + 4416 X11

6.1.2 Perumusan Fungsi Kendala Optimalisasi Produksi Tanaman Hias untuk VEGA PT Godongijo Asri

6.1.2.1 Kendala Lahan

Lahan yang digunakan dalam proses produksi tanaman hias untuk VEGA terdiri dari lahan untuk mistroom dan lahan untuk greenhouse. Penggunaan lahan sangat besar pengaruhnya terhadap proses produksi yang dilakukan. Keterbatasan lahan sebagai tempat produksi akan mengakibatkan terhambatnya proses produksi. Lahan produksi tanaman hias untuk VEGA yang tersedia pada PT Godongijo Asri merupakan salah satu kendala karena penggunaannya harus dibagi-bagi untuk kesebelas jenis tanaman hias VEGA. Selain itu, perluasan lahan pada PT Godongijo Asri juga terbilang sulit untuk dilakukan dikarenakan 52 lingkungan sekitar perusahaan telah dipadati oleh pemukiman penduduk dan juga memerlukan biaya yang sangat besar. a. Lahan untuk mistroom PT Godongijo Asri memiliki mistroom khusus yang digunakan dalam produksi tanaman hias untuk VEGA. Mistroom tersebut terdiri dari bedengan ± bedengan yang memiliki luas sebesar 30,9 m². Perhitungan koefisien kendala mistroom dilakukan dengan menghitung luas lahan yang dibutuhkan oleh satu unit tanaman dari masing-masing jenis tanaman hias untuk VEGA. Perhitungan koefisien tersebut dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Perhitungan Kebutuhan Satu Unit Tanaman Hias untuk VEGA terhadap Lahan Mistroom dan Ketersediaannya pada PT Godongijo Asri selama Periode Analisis Jenis Luas 1 Bedengan Isi B Kebutuhan Ketersediaan Tanaman A m² Unit AB m² Begonia thelmae 30,90 1200 0,03 197,00 Dracaena golden 30,90 1200 0,03 Epipremnum gold 30,90 1200 0,03 Homalomena 30,90 1200 0,03 Miana 30,90 1200 0,03 Monocostus uniflorus 30,90 1200 0,03 Peperomia obtusivolia variegata 30,90 1200 0,03 Peperomia scandens 30,90 1200 0,03 Polyscias 30,90 1200 0,03 Schefflera varigata 30,90 1200 0,03 Syngonium pink neon 30,90 1200 0,03 Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa kebutuhan satu unit tanaman hias untuk VEGA terhadap lahan mistroom adalah sebesar 0,03 m². Dengan demikian perumusan model kendala mistroom adalah sebagai berikut : LM 0,03 X1 + X2 + X3 + X4 + X5 + X6 + X7 + X8 + X9 + X10 + X11 = 197 b. Lahan untuk greenhouse Greenhouse produksi yang dimiliki oleh PT Godongijo Asri digunakan untuk berbagai macam jenis tanaman hias dengan luas keseluruhan mencapai 53 1.775 m², namun tidak secara keseluruhan digunakan untuk produksi tanaman hias VEGA. Greenhouse tersebut terdiri dari beberapa bedengan yang berukuran 40 m². Setiap bedengan tersebut mampu menampung sekitar 864 tanaman. Perhitungan koefisien kendala greenhouse dilakukan dengan menghitung luas lahan yang dibutuhkan oleh satu unit tanaman dari masing-masing jenis tanaman hias untuk VEGA yang dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Perhitungan Kebutuhan Satu Unit Tanaman Hias untuk VEGA terhadap Lahan Greenhouse dan Ketersediaannya pada PT Godongijo Asri selama Periode Analisis Jenis Luas 1 BedenganA Isi B Kebutuhan Ketersediaan Tanaman m² Unit AB m² Begonia thelmae 40 864 0,05 336,70 Dracaena golden 40 864 0,05 Epipremnum gold 40 864 0,05 Homalomena 40 864 0,05 Miana 40 864 0,05 Monocostus uniflorus 40 864 0,05 Peperomia obtusivolia variegata 40 864 0,05 Peperomia scandens 40 864 0,05 Polyscias 40 864 0,05 Schefflera varigata 40 864 0,05 Syngonium pink neon 40 864 0,05 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa koefisien kendala lahan untuk greenhouse adalah sebesar 0,05 yang artinya setiap satu unit tanaman hias membutuhan lahan seluas 0,05 m². Dengan demikian perumusan model kendala greenhouse adalah sebagai berikut : LG 0,05 X1 + X2 + X3 + X4 + X5 + X6 + X7 + X8 + X9 + X10 + X11 = 336,7

6.1.2.2 Kendala Indukan

Indukan yang digunakan tanaman hias untuk VEGA terdiri dari berbagai macam jenis. Setiap jenis tanaman hias untuk VEGA pada PT Godongijo Asri memiliki indukan yang berbeda-beda baik jenis maupun jumlah ketersediaannya. 54 Selain itu, jumlah anakan yang dihasilkan oleh setiap satu indukan masing-masing jenis juga berbeda-beda yaitu berkisar antara 3, 4, 5, dan 10 unit tanaman. Perhitungan kendala indukan masing-masing jenis tanaman hias untuk VEGA sangat memperhatikan tingkat keberhasilan produksinya. Rata-rata tingkat keberhasilan produksi kesebelas jenis tanaman hias untuk VEGA yaitu mencapai 90 persen. Koefisien variabel indukan tanaman hias untuk VEGA diperoleh dengan menghitung kebutuhan satu unit tanaman terhadap indukannya. Kemudian dikalikan dengan tingkat keberhasilan kehidupan yaitu sebesar 90 persen. Untuk nilai RHS merupakan jumlah ketersediaan indukan masing-masing jenis tanaman hias untuk VEGA yang terdapat pada PT Godongijo Asri. Kebutuhan satu tanaman terhadap indukannya untuk masing-masing jenis tanaman hias dan ketersediaan indukannya dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14. Perhitungan Kebutuhan Satu Unit Tanaman Hias untuk VEGA terhadap Indukan dan Ketersediaannya pada PT Godong Ijo Asri selama Periode Analisis NO. Nama Tanaman Hasil Anakan Unit Koef Ketersediaan Pot 1 Begonia thelmae 4 0,278 198 2 Dracaena golden 10 0,111 202 3 Epipremnum gold 3 0,370 232 4 Homalomena 5 0,222 114 5 Miana 4 0,278 175 6 Monocostus uniflorus 5 0,222 90 7 Peperomia obtusivolia variegata 5 0,222 69 8 Peperomia scandens 5 0,222 124 9 Polyscias 5 0,222 95 10 Schefflera varigata 4 0,278 62 11 Syngonium pink neon 3 0,370 140 Berdasarkan Tabel 14 di atas maka diketahui kebutuhan setiap jenis tanaman terhadap indukannya. Kebutuhan indukan terbesar adalah tanaman jenis Epipremnum gold dan Syngonium pink neon yaitu sebesar 0,370. Hal tersebut dikarenakan setiap satu indukan dari jenis tanaman tersebut hanya dapat menghasilkan tiga unit anakan. Sedangkan kebutuhan indukan terkecil adalah jenis tanaman Dracaena golden yaitu sebesar 0,111 karena setiap satu pot indukan 55 dapat menhghasilkan anakan sebanyak sepuluh buah. Perumusan kendala untuk setiap jenis adalah sebagai berikut : 0,278 X1 = 198 0,222 X7 = 69 0,111 X2 = 202 0,222 X8 = 124 0,370 X3 = 232 0,222 X9 = 95 0,222 X4 = 114 0,278 X10 = 62 0,278 X5 = 175 0,370 X11 = 140 0,222 X6 = 90

6.1.2.3 Kendala Media Tanam

Media tanam yang digunakan dalam memproduksi tanaman hias untuk VEGA terdiri dari dua jenis yaiu sekam bakar dan rockwool. Kesebelas jenis tanaman hias untuk VEGA secara bersamaan menggunakan kedua jenis media tanam tersebut dalam proses produksinya, sehingga terjadi persaingan antar jenis tanaman hias dalam penggunaannya. Hal tersebut menyebabkan ketersediaan kedua jenis media tanam perlu diperhatikan dan dijadikan kendala dalam proses produksi. Ketersediaan tersebut akan menjadi nilai right hand side RHS pada perumusan model kendala media tanam. Adapun jumlah ketersediaan media tanam pada PT Godongijo Asri selama periode analisis dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15. Ketersediaan Media Tanam pada PT Godongijo Asri Selama Periode Analisis No. MEDIA TANAM KETERSEDIAAN SATUAN 1 Sekam Bakar 4200 Kg 2 Rockwool 7500 Lembar a. Sekam Bakar Sekam bakar digunakan sebagai media pada tray. Setiap tray yang digunakan pada mistroom tersebut dapat menampung sekitar 200 unit tanaman dan memerlukan sekam bakar sebanyak 30 kg. Perhitungan koefisien kendala media tanam sekam bakar dilakukan dengan menghitung jumlah sekam bakar 56 yang dibutuhkan oleh satu unit tanaman dari masing-masing jenis tanaman hias untuk VEGA. Koefisien tersebut sebesar 0,150 yaitu setiap satu unit tanaman hias membutuhan sekam bakar sebanyak 0,150 kg. Sekam bakar juga digunakan sebagai media tanam pada greenhouse, namun tray pada greenhouse tersebut hanya menampung sekitar 72 unit tanaman. Setiap tray memerlukan sekam bakar sebanyak 30 kg. Perhitungan koefisien kendala media tanam sekam bakar dilakukan dengan menghitung jumlah sekam bakar yang dibutuhkan pada greenhouse oleh satu unit tanaman dari masing- masing jenis tanaman hias untuk VEGA. Koefisien tersebut sebesar 0,416 yaitu setiap satu unit tanaman hias membutuhan sekam bakar sebanyak 0,416 kg. Oleh karena itu, kebutuhan total sekam bakar per unit adalah 0,567. Adapun perumusan kendala sekam bakar adalah sebagai berikut : SB 0,567 X1 + X2 + X3 + X4 + X5 + X6 + X7 + X8 + X9 + X10 + X11 = 4200 b. Rockwool Setiap jenis tanaman hias untuk VEGA pada PT Godongijo Asri menggunakan rockwool sebagai media tanamnya. Tanaman dibungkus dengan roockwool kemudian dilelakkan pada tray yang telah diisi dengan sekam bakar. Penggunaan rockwool tersebut harus dibagi untuk kesebelas tanaman hias untuk VEGA. Selain itu, perolehan media tanam ini juga terbilang sulit karena ketersediaannya dari distributor sering tidak kontinu. Dengan demikian rockwool termasuk kendala dalam proses produksi tanaman hias untuk VEGA. Koefisien variabel merupakan kebutuhan rockwool untuk setiap unit jenis tanaman hias, sedangkan nilai RHS merupakan ketersediaan rockwool yang dimiliki oleh PT Godongijo Asri. Adapun ketersediaan rockwool pada PT Godongijo Asri setiap siklus mencapai 50 lembar yang setiap lembarnya berukuran 5 x 60 x 120 cm. Setiap satu lembar rockwool tersebut dapat digunakan untuk 150 unit tanaman. Model kendala rockwool tanaman hias untuk VEGA pada PT Godongijo Asri dapat dirumuskan sebagai berikut : RW X1 + X2 + X3 + X4 + X5 + X6 + X7 + X8 + X9 + X10 + X11 = 7500 57

6.1.2.4 Kendala Tray

Tanaman hias untuk VEGA yang diproduksi pada PT Godongijo Asri tidak menggunakan pot sebagai wadah dalam proses produksinya, melainkan menggunakan tray meja. Tray tersebut terbuat dari besi yang berukuran 1 x 2 m. Penggunaan tray harus dibagi untuk kesebelas jenis tanaman hias, sehingga terjadi persaingan antar jenis tanaman hias dalam penggunaannya. Hal tersebut menyebabkan ketersediaan tray perlu diperhatikan dan dijadikan kendala dalam proses produksi. Ketersediaan tray pada perusahaan akan menjadi nilai right hand side RHS pada perumusan model. Adapun jumlah ketersediaan tray yang ada pada PT Godongijo Asri selama periode analisis yaitu sebanyak 138 buah. Tray yang digunakan pada mistroom memiliki kapasitas sebanyak 200 unit tanaman. Perhitungan koefisien kendala tray pada mistroom dilakukan dengan menghitung jumlah tray yang dibutuhkan pada mistroom oleh satu unit tanaman dari masing-masing jenis tanaman hias untuk VEGA. Koefisien tersebut sebesar 0,005 yaitu setiap satu unit tanaman hias membutuhkan tray sebanyak 0,005 unit. Sedangkan pada greenhouse, tray tersebut menampung tanaman hias untuk VEGA sebanyak 72 unit tanaman. Perhitungan koefisien kendala tray pada greenhouse dilakukan dengan menghitung jumlah tray yang dibutuhkan pada greenhouse oleh satu unit tanaman dari masing-masing jenis tanaman hias untuk VEGA. Koefisien tersebut sebesar 0,014 yaitu setiap satu unit tanaman hias membutuhkan tray sebanyak 0,014 unit. Dengan demikian kebutuhan total tray untuk setiap unit tanaman adalah 0,019 unit. Adapun perumusan kendala tray pada penelitian ini adalah sebagai berikut : Tray 0,019 X1 + X2 + X3 + X4 + X5 + X6 + X7 + X8 + X9 + X10 + X11 = 138

6.1.2.5 Kendala Pupuk

Pemberian pupuk pada tanaman hias untuk VEGA dilakukan dengan tujuan untuk menunjang pertumbuhan tanaman agar dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan tanaman yang sehat. PT Godongijo Asri menggunakan beberapa macam pupuk dalam produksi tanaman hias untuk VEGA, diantaranya 58 yaitu pupuk perangsang akar dan perangsang daun. Kesebelas jenis tanaman hias untuk VEGA tersebut menggunakan jenis pupuk yang sama dalam proses produksinya, sehingga terjadi persaingan antar jenis tanaman hias dalam penggunaannya. Hal tersebut menyebabkan ketersediaan jumlah pupuk perlu diperhatikan dan dijadikan kendala dalam proses produksi. Perhitungan koefisien kendala pupuk dilakukan dengan menghitung kebutuhan satu tanaman hias untuk VEGA terhadap masing-masing pupuk yang digunakan dalam proses produksinya, sedangkan nilai RHS ditentukan berdasarkan ketersediaan pupuk pada PT Godongijo Asri selama periode analisis. a. Pupuk Perangsang Akar R-UP Pupuk perangsang akar diberikan setiap satu minggu sekali kepada kesebelas jenis tanaman hias untuk VEGA saat berada pada mistroom. Pemberian pupuk tersebut dilakukan dengan cara mencampurkan setiap 1 mililiter pupuk dengan air sebanyak 1 liter. Setiap penyiraman membutuhkan air sebanyak 105 liter untuk tray sebanyak 37 unit. Dengan demikian setiap tray memerlukan sekitar 2,84 liter air. Perhitungan koefisien kendala pupuk perangsang akar dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16. Perhitungan Koefisien Kendala Pupuk Perangsang Akar dan Ketersediannya selama Periode Analisis No. Var Kep. Jumlah Tanaman A Pupuk per Tray B Frekuensi Pemberian © Pupuk per unit BAC Ketersediaan unittray ml Kali mlsiklus ml 1 X1 200 2,84 5 0,085 800 2 X2 200 2,84 6 0,071 3 X3 200 2,84 6 0,085 4 X4 200 2,84 6 0,085 5 X5 200 2,84 5 0,071 6 X6 200 2,84 6 0,085 7 X7 200 2,84 6 0,085 8 X8 200 2,84 6 0,085 9 X9 200 2,84 6 0,085 10 X10 200 2,84 5 0,071 11 X11 200 2,84 6 0,085 59 Berdasarkan Tabel 16 terlihat bahwa kebutuhan masing-masing jenis tanaman terhadap pupuk perangsang akar berbeda-beda. Adapun perumusan kendala untuk pupuk perangsang akar adalah sebagai berikut : HA 0,085 X2 + X3 + X4 + X6 + X7 + X8 + X9 + X11 + 0,071 X1 + X5 + X10 = 800 b. Pupuk Perangsang Daun Pupuk perangsang daun diberikan setiap satu minggu sekali kepada kesebelas jenis tanaman hias untuk VEGA. Pemberian pupuk tersebut dilakukan dengan cara mencampurkan setiap 0,5 gram pupuk dengan air sebanyak 1 liter. Setiap penyiramannnya membutuhkan air sebanyak 105 liter air untuk tray sebanyak 37 unit pada mistroom. Dengan demikian setiap tray memerlukan air sekitar 2,84 liter dan 1,42 ml pupuk perangsang daun. Pemberian pupuk perangsang daun tidak hanya diberikan pada saat tanaman hias untuk VEGA berada pada mistroom, namun juga diberikan saat tanaman berada pada greenhouse. Penyiraman pada greenhouse menggunakan air sebanyak 250 liter untuk tray sebanyak 101. Oleh karena itu, setiap tray memerlukan sekitar 2,48 liter air dan 1,24 ml. Adapun perhitungan koefisien kendala pupuk perangsang daun dapat dilihat pada Lampiran 8. Perumusan kendala pupuk perangsang daun pada tanaman hias untuk VEGA yaitu : HD 0,077 X2 + X3 + X4 + X6 + X7 + X8 + X9 + X11 + 0,087 X1 + X5 + X10 = 600

6.1.2.6 Kendala Pestisida

Produksi tanaman hias untuk VEGA pada PT Godongijo Asri menggunakan pestisida. Hal tersebut dilakukan dengan maksud untuk mencegah dan mgengobati tanaman dari serangan hama penyakit. Adapaun pestisida yang digunakan terdiri dari fungisida, insektisida, dan bakterisida. Kesebelas jenis tanaman hias untuk VEGA tersebut menggunakan jenis pestisida yang sama dalam proses produksinya, sehingga terjadi persaingan antar jenis tanaman hias 60 dalam penggunaannya. Hal tersebut menyebabkan ketersediaan jumlah pestisida perlu diperhatikan dan dijadikan kendala dalam proses produksi. Perhitungan koefisien kendala pestisida dilakukan dengan menghitung kebutuhan satu tanaman hias untuk VEGA terhadap masing-masing pestisida yang digunakan dalam proses produksinya, sedangkan nilai RHS pada model ditentukan berdasarkan ketersediaan pestisida pada PT Godongijo Asri selama periode analisis. Adapun ketersediaan pestisida pada PT Godingijo Asri dalam proses produksi tanaman hias untuk VEGA dapat dilihat pada Tabel 17. Tabel 17. Ketersediaan Pestisida pada PT Godongijo Asri selama Periode Analisis NO. JENIS PESTISIDA KETERSEDIAAN SATUAN 1 XQJLVLGDMHQLV³6F´ 500 ml 2 ,QVHNWLVLGD-HQLV³RQ´ 500 ml 3 DNWHULVLGD-HQLV³JU´ 200 gram a. XQJLVLGDMHQLV³6F´ XQJLVLGDMHQLV³6F´diberikan setiap dua minggu sekali kepada kesebelas jenis tanaman hias untuk VEGA. Pemberian fungisida tersebut dilakukan dengan cara mencampur fungisida sebanyak 0,5 ml dengan air sebanyak 1 liter. Setiap penyemprotan menggunakan air sebayak 75 liter untuk tray sebanyak 37 buah. Dengan demikian setiap tray membutuhan air sebanyak 2,03 liter dengan IXQJLVLGDVHEDQ\DNPOGDSXQNHEXWXKDQIXQJLVLGD´6F´SDGDVDDWEHUDGD di mistroom dapat dilihat pada Tabel 18. 61 Tabel 18. Perhitungan Kebutuhan XQJLVLGD ³6F´ SDGD Mistroom bagi Tanaman Hias untuk VEGA selama Periode Analisis Variabel Jumlah Tanaman A Fungisida Sc per Tray B Frekuensi Pemberian © Fungisida per unit BAC Keputusan unittray ml Kali mlsiklus X1 200 1,014 3 0,015 X2 200 1,014 3 0,015 X3 200 1,014 3 0,015 X4 200 1,014 3 0,015 X5 200 1,014 3 0,015 X6 200 1,014 3 0,015 X7 200 1,014 3 0,015 X8 200 1,014 3 0,015 X9 200 1,014 3 0,015 X10 200 1,014 3 0,015 X11 200 1,014 3 0,015 Pemberian fungisida tidak hanya diberikan pada saat tanaman berada pada mistroom, namun diberikan juga saat tanaman berada pada greenhouse. Setiap penyemprotan pada greenhouse menggunakan air sebanyak 175 liter dengan IXQJLVLGD ´6F´ VHEDQ\DN PO XQWXk tray sebanyak 101 buah. Perhitungan NHEXWXKDQ IXQJLVLGD ³6F´ VDDW EHUDGD GDODP greenhouse dapat dilihat pada Tabel 19. Tabel 19. Perhitungan Kebutuhan XQJLVLGD ³6F´ SDGD Greenhouse bagi Tanaman Hias untuk VEGA selama Periode Analisis Variabel Jumlah Tanaman A FungisidaSc per Tray B Frekuensi Pemberian © Fungisida per unit BAC Keputusan unittray ml Kali mlsiklus X1 72 0,866 1 0,012 X2 72 0,866 1 0,012 X3 72 0,866 1 0,012 X4 72 0,866 1 0,012 X5 72 0,866 1 0,012 X6 72 0,866 1 0,012 X7 72 0,866 1 0,012 X8 72 0,866 1 0,012 X9 72 0,866 1 0,012 X10 72 0,866 1 0,012 X11 72 0,866 1 0,012 62 Berdasarkan Tabel 19 dan 20, maka diketahui kebutuhan total setiap jenis tanaman hias untuk VEGA selama satu siklus produksi yaitu sebanyak 0,027 gram IXQJLVLGD MHQLV ³6F´ GDSXQ SHUXPXVDQ PRGHO NHQGDOD IXQJLVLGD MHQLV ³6F´ adalah : Sc 0,027 X1 + X2 + X3 + X4 + X5 + X6 + X7 + X8 + X9 + X10 + X11 = 500 b. ,QVHNWLVLGD-HQLV³RQ´ ,QVHNWLVLGD MHQLV ³RQ´ GLEHULNDQ VHWLDS GXD PLQJJX VHNDOL NHSDGD kesebelas jenis tanaman hias untuk VEGA. Pemberian insektisida tersebut dilakukan dengan cara mencampur setiap 0,5 ml dengan air sebanyak 1 liter. Setiap penyemprotan menggunakan air sebayak 75 liter untuk tray sebanyak 37 buah. Dengan demikian setiap tray membutuhan air sebanyak 2,03 liter dan LQVHNWLVLGD VHEDQ\DN PO GDSXQ NHEXWXKDQ LQVHNWLVLGD ´RQ´ SDGD VDDW berada di mistroom dapat dilihat pada Tabel 20. Tabel 20. Perhitungan Kebutuhan ,QVHNWLVLGD ³RQ´ SDGD Mistroom bagi Tanaman Hias untuk VEGA selama Periode Analisis Variabel Jumlah Tanaman A Insektisida Con per Tray B Frekuensi Pemberian © Insektisida per unit BAC Keputusan unittray ml Kali mlsiklus X1 200 1,014 2 0,010 X2 200 1,014 3 0,015 X3 200 1,014 3 0,015 X4 200 1,014 3 0,015 X5 200 1,014 2 0,010 X6 200 1,014 3 0,015 X7 200 1,014 3 0,015 X8 200 1,014 3 0,015 X9 200 1,014 3 0,015 X10 200 1,014 2 0,010 X11 200 1,014 3 0,015 Pemberian insektisida tidak hanya diberikan pada saat tanaman berada pada mistroom, namun diberikan juga pada tanaman saat berada pada greenhouse. Setiap penyemprotan pada greenhouse menggunakan air sebanyak 175 liter 63 GHQJDQ LQVHNWLVLGD ´RQ´ VHEDQ\DN PO XQWXN tray sebanyak 101 buah. 3HUKLWXQJDQ NHEXWXKDQ ,QVHNWLVLGD ³RQ´ VDDW EHUDGD GDODP greenhouse dapat dilihat pada Tabel 21. Tabel 21. Perhitungan Kebutuhan ,QVHNWLVLGD ³RQ´ SDGD Greenhouse bagi Tanaman Hias untuk VEGA selama Periode Analisis Variabel Jumlah Tanaman A InsektisidaCon per Tray B Frekuensi Pemberian © Insektisida per unit BAC Keputusan unittray ml Kali mlsiklus X1 72 0,866 2 0,024 X2 72 0,866 1 0,012 X3 72 0,866 1 0,012 X4 72 0,866 1 0,012 X5 72 0,866 2 0,024 X6 72 0,866 1 0,012 X7 72 0,866 1 0,012 X8 72 0,866 1 0,012 X9 72 0,866 1 0,012 X10 72 0,866 2 0,024 X11 72 0,866 1 0,012 Berdasarkan Tabel 20 dan 21, maka dapat diketahui kebutuhan total setiap MHQLV WDQDPDQ KLDV XQWXN 9 WHUKDGDS LQVHNWLVLGD ³RQ´ VHODPD VDWX VLNOXV SURGXNVLGDSXQSHUXPXVDQPRGHONHQGDODLQVHNWLVLGDMHQLV³RQ´DGDODK Con 0,027 X2 + X3 + X4 + X6 + X7 + X8 + X9 + X11 + 0,034 X1 + X5 + X10 = 500 c. DNWHULVLGD-HQLV³JU´ DNWHULVLGDMHQLV³JU´GLEHULNDQVHWLDSsatu bulan sekali kepada kesebelas jenis tanaman hias untuk VEGA. Pemberian bakterisida tersebut dilakukan dengan cara mencampur setiap 0,5 gram bakterisida dengan air sebanyak 1 liter. Setiap penyemprotan pada mistroom menggunakan air sebayak 75 liter untuk tray sebanyak 37 buah, sehingga setiap tray membutuhan air sebanyak 2,03 liter dan bakterisida sebanyak 1,014 gram. Tray tersebut berisi tanaman hias sebanyak 200 XQLW0DNDNHEXWXKDQVDWXWDQDPDQWHUKDGDSEDNWHULVLGD³ÈJU´DGDODKVHEDQ\DN 0,005 gram. 64 Penyemprotan bakterisida pada greenhouse menggunakan air sebanyak OLWHU GHQJDQ EDNWHULVLGD ´JU´ VHEDQ\DN PO XQWXN tray sebanyak 101 buah, sehingga setiap satu tanaman hias untuk VEGA pada greenhouse memerlukan bakterisida sebanyak 0,012 gram. Dengan demikian setiap satu unit tanaman memerlukan 0,017 gram bakterisida jenis ³JU´ VHWLDS VLNOXVQ\D Adapun perumusan model kendala bakterisida jenis ³JU´DGDODK Agr 0,017 X1 + X2 + X3 + X4 + X5 + X6 + X7 + X8 + X9 + X10 + X11 = 200

6.1.2.7 Kendala Tenaga Kerja

PT Godongijo Asri memiliki satu orang tenaga kerja yang khusus menangani perawatan produksi tanaman hias untuk VEGA dan satu orang tenaga kerja tambahan untuk penanaman. Setiap tenaga kerja memiliki hari kerja efektif sebanyak 6 hari dengan waktu kerja per hari selama 8 jam. Tenaga kerja tersebut bertugas mengurus kesebelas jenis tanaman hias untuk VEGA selama produksinya berlangsung, sehingga terjadi persaingan antar jenis tanaman hias dalam penggunaan waktu kerja. Hal tersebut menyebabkan ketersediaan jumlah jam kerja perlu diperhatikan dan dijadikan kendala dalam proses produksi. Perhitungan koefisien kendala jam kerja dilakukan dengan menghitung kebutuhan satu tanaman hias untuk VEGA terhadap jam kerja dari masing-masing kegiatan yang dilakukan oleh tenaga kerja, sedangkan nilai RHS pada model ditentukan berdasarkan ketersediaan atau potensi jam kerja dari tenaga kerja yang ada pada PT Godongijo Asri. a. Tenaga Kerja Penanaman Kegiatan penanaman dilakukan oleh dua orang tenaga kerja dengan jam kerja adalah 8 jam per hari dimana hari kerja untuk setiap penanaman adalah 8 hari. Setiap satu orang tenaga kerja dalam waktu satu hari kerja dapat menanam tanaman hias untuk VEGA sekitar 450 unit tanaman. Berdasarkan perhitungan tersebut maka diketahhui bahwa kebutuhan jam tenaga kerja penanaman untuk setiap unit adalah sebesar 0,018 jam. 65 b. Kegiatan Penyiraman Kegiatan penyiraman tanaman hias untuk VEGA dijadwalkan dilakukan dua kali dalam satu minggu. Setiap penyiraman pada mistroom memerlukan waktu selama 1 jam. Oleh karena itu, pada mistroom yang menampung tray sebanyak 37 buah memerlukan waktu penyiraman selama 0,027 jam setiap tray. Sedangkan pada greenhouse yang menampung tray sebanyak 101 buah memerlukan waktu penyiraman selama 2 jam, sehingga setiap tray membutuhkan waktu penyiraman selama 0,020 jam. Perhitungan kebutuhan waktu penyiraman untuk satu unit tanaman hias VEGA tersebut dapat dilihat pada Lampiran 9. c. Kegiatan Penyemprotan Kegiatan penyemprotan tanaman hias untuk VEGA dijadwalkan dilakukan sekali dalam satu minggu. Tenaga kerja produksi tanaman hias untuk VEGA mampu melakukan kegiatan penyemprotan pada mistroom selama 1 jam Oleh karena itu, pada mistroom yang menampung tray sebanyak 37 buah memerlukan waktu penyemprotan selama 0,027 jam setiap tray. Sedangkan pada greenhouse yang menampung tray sebanyak 101 buah memerlukan waktu penyemprotan selama 2 jam, sehingga setiap tray membutuhkan waktu penyemprotan selama 0,020 jam. Perhitungan kebutuhan waktu penyemprotan untuk satu unit tanaman hias VEGA tersebut dapat dilihat pada Lampiran 10. d. Kegiatan Prunning dan pemeliharaan tray Pruning merupakan kegiatan perawatan tanaman yaitu dengan memotong daun ± daun yang layu pada kesebelas jenis tanaman hias untuk VEGA dan membersihkan media tanam dari rontokan dedaunan yang jatuh. Selain itu tenaga kerja juga melakukan pemeliharaan terhadap tray, termasuk melakukan pengecekan terhadap media tanam sekam bakar pada tray. Untuk melakukan kegiatan ini terhadap 7218 unit tanaman dilakukan selama satu hari kerja dalam satu minggu atau sekitar 8 jam kerja, sehingga dibutuhkan waktu selama 0,0011 jam untuk satu unit tanaman hias VEGA. Dalam satu siklus produksi, kegiatan ini dilakukan sebanyak 8 kali. Dengan demikian dibutuhkan waktu selama 0,009 jam untuk satu unit tanaman hias VEGA selama satu siklus produksi. 66 Perumusan model kendala tenaga kerja untuk seluruh kegiatan yaitu : TK 0,031 X1 + X2 + X3 + X4 + X5 + X6 + X7 + X8 + X9 + X10 + X11 = 280

6.1.2.8 Kendala Permintaan

Permintaan dimasukan dalam model kendala dengan tujuan untuk menghindari terjadinya produksi yang melebihi jumlah permintaan tanaman hias untuk VEGA. Jika terjadi kelebihan produksi maka tanaman hias untuk VEGA tidak dapat diserap pasar yang pada akhirnya akan mengurangi jumlah keuntungan yang diterima. Nilai ruas kanan kendala dalah rata-rata kebutuhan konsumen untuk setiap jenis tanaman hias berdasarkan siklus produksinya. Adapun fungsi kendala permintaan yang dirumuskan adalah : X1 = 1228 X7 = 905 X2 = 1766 X8 = 1201 X3 = 1221 X9 = 988 X4 = 1337 X10 =1022 X5 = 1460 X11 = 986 X6 = 908 6.2 Keputusan Produksi Aktual dan Optimal 6.2.1 Keputusan Produksi Aktual