28
IV METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada PT Godongijo Asri yang terletak di Jalan Cinangka Raya Km 10 No.60, Desa Cisarua, Sawangan, Depok 16517. Pemilihan
lokasi dilakukan secara sengaja purposive dengan pertimbangan PT Godongijo Asri merupakan perusahaan yang baru mengembangkan tanaman hias untuk
VEGA sehingga belum diketahui kombinasi optimal tanaman hias yang harus dihasilkan untuk masing-masing jenis agar diperoleh keuntungan yang maksimal.
Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk memberikan solusi terbaik bagi PT Godongijo Asri. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2011.
4.2 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari pengamatan langsung dan wawancara
dengan pemilik, manager pemasaran, manager keuangan, supervisor produksi, dan tenaga kerja produksi PT Godongijo Asri. Adapun data sekunder diperoleh
melalui dokumen tertulis perusahaan yang berkaitan dengan penelitian, data internet, penelitian terdahulu dan bahan pustaka yang berkaitan dengan penelitian.
4.3 Metode Pengolahan Data
Metode pengolahan data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Pengolahan data kualitatif akan dipaparkan secara deskriftif yaitu mengenai
gambaran umum perusahaan, sedangkan data kuantitatif akan diolah dengan menggunakan program LINDO Linear Interactive Discrete Optimizer sehingga
akan dihasilkan kombinasi output optimal yang akan menghasilkan keuntungan yang maksimal bagi perusahaan. Langkah ± langkah yang dilakukan dalam
pengolahan data antara lain adalah : 1. Pembentukan fungsi tujuan dan formulasi pertidaksamaan kendala
perusahaan 2. Pengolahan data dengan menggunakan program komputer LINDO
3. Analisis data Analisis primal, dual, dan post optimal
29
4.4 Formulasi Model
Hal terpenting
yang perlu
dilakukan sebelum melakukan pengolahan data, adalah formulasi model yang didahului dengan penentuan variabel keputusan
kemudian menentukan fungsi tujuan dan fungsi kendala dari produksi tanaman hias untuk VEGA yang diteliti.
4.4.1 Penentuan variabel Keputusan
Variabel keputusan menggambarkan jumlah produksi dari setiap jenis tanaman hias untuk VEGA yang diproduksi oleh PT Godongijo Asri. Pada
penelitian ini variabel keputusan yang disusun adalah berdasarkan nilai keuntungan yang diperoleh dari sebelas jenis tanaman hias untuk VEGA selama
satu siklus produksi yaitu dari bulan Mei sampai Juni 2011. Waktu selama dua bulan tersebut merupakan waktu periode analisis. Oleh karena itu, model program
linear dirumuskan dari sebelas variabel keputusan pada PT Godongijo ASri selama dua bulan. Tabel 5 merupakan varibel keputusan produksi PT Godongijo
Asri dari bulan Mei sampai Juni 2011.
Tabel 5. Variabel Keputusan Produksi Tanaman Hias VEGA pada PT Godongijo
Asri selama Satu Periode Analisis
No. Tanaman Hias VEGA
Satuan Variabel Keputusan
1 Begonia thelmae Unitperiode
2 Dracaena golden
Unitperiode 3
Epipremnum gold Unitperiode
4 Homalomena
Unitperiode 5
Miana Unitperiode
6 Monocostus uniflorus
Unitperiode 7
Peperomia obtusivolia variegata Unitperiode
8 Peperomia scandens
Unitperiode 9
Polyscias Unitperiode
10 Schefflera varigata
Unitperiode 11
Syngonium pink neon Unitperiode
4.4.2 Penentuan Fungsi Tujuan
Tujuan yang
ingin dicapai
adalah maksimisasi keuntungan per unit tanaman hias untuk VEGA dari setiap jenis tanaman hias yang dihasilkan. Hal
tersebut dikarenakan pada kondisi aktual perusahaan tidak ditemukan kendala
30 anggaran, namun permasalahan yang muncul adalah permintaan. Oleh karena itu,
model yang dibuat adalah maksimisasi keuntungan. Keuntungan tersebut diperoleh dari pengurangan hasil penjualan tanaman hias dengan biaya
produksinya. Perumusan fungsi tujuan dilakukan dengan maksud untuk mengetahui tingkat produksi dan kombinasi optimal yang akan menghasilkan
keuntungan maksimum. Koefisien fungsi tujuan pada model linier interger ini merupakan keuntungan dari penjualan setiap jenis tanaman hias per unit yang
dihasilkan oleh PT Godongijo Asri. Adapun model fungsi tujuan pada penelitian ini adalah :
Maksimumkan :
Dimana, Z : Keuntungan total yang diterima oleh PT Godongijo Asri dari hasil
optimalisasi dengan penggunaan input-input produksi tanaman hias untuk VEGA selama satu periode analisis Rupiah.
C
j
: Koefisien keuntungan per unit produksi tanaman hias untuk VEGA jenis ke-j Rupiah
X
j
: Jumlah tanaman hias untuk VEGA yang diproduksi setiap jenis Unit
4.4.3 Menentukan Fungsi Kendala
Pada kegiatan produksi tanaman hias untuk VEGA PT Godongijo Asri dihadapkan pada beberapa kendala antara lain kendala sumberdaya yang dimiliki,
seperti lahan, indukan, tenaga kerja, pupuk, pestisida, tray, dan media tanam. Selain itu juga terdapat kendala permintaan sebagai pembatas produksi.
a. Kendala Lahan Mistrom
Dimana :
a
j
: Koefisien penggunaan lahan mistroom per unit tanaman hias jenis ke-j selama periode analisis m²unit
A : Jumlah ketersediaan lahan mistroom selama periode analisis m²
31 b. Kendala Lahan Greenhouse
Dimana :
b
j
: Koefisien penggunaan lahan greenhouse per unit tanaman hias jenis ke-j selama periode analisis m²unit
B : Jumlah ketersediaan lahan greenhouse selama periode analisis m² c. Kendala Indukan
Dimana : c
j
: Koefisien indukan per unit tanaman hias jenis ke-j selama periode analisis potunit
C
j
: Jumlah ketersediaan indukan tanaman hias jenis ke-j selama periode analisis pot
d. Kendala Sekam Bakar
Dimana : d
j
: Koefisien penggunaan sekam bakar per unit tanaman hias jenis ke-j selama periode analisis kgunit
F : Jumlah ketersediaan sekam bakar selama periode analisis kg
e. Kendala Rockwool
Dimana : e
j
: Koefisien penggunaan rockwool per unit tanaman hias jenis ke-j selama periode analisis lembarunit
E : Jumlah ketersediaan rockwool selama periode analisis lembar
32 f. Kendala Tray
Dimana : f
j
: Koefisien penggunaan tray per unit tanaman hias jenis ke-j selama periode analisis buahunit
F : Jumlah ketersediaan tray selama periode analisis buah g. Kendala Pupuk Perangsang Akar
Dimana : g
j
: Koefisien penggunaan pupuk perangsang akar per unit tanaman hias jenis ke-j selama periode analisis mlunit
G : Jumlah ketersediaan pupuk perangsang akar selama periode analisis ml
h. Kendala Pupuk Perangsang Daun
Dimana : h
j
: Koefisien penggunaan pupuk perangsang daun per unit tanaman hias jenis ke-j selama periode analisis gramunit
H : Jumlah ketersediaan pupuk perangsang daun selama periode analisis gram
i. Kendala Fungisida
Dimana : e
j
: Koefisien penggunaan fungisida per unit tanaman hias jenis ke-j selama periode analisis mlunit
E : Jumlah ketersediaan fungisida selama periode analisis ml
33 j. Kendala Insektisida
Dimana : j
j
: Koefisien penggunaan insektisida per unit tanaman hias jenis ke-j selama periode analisis mlunit
J : Jumlah ketersediaan insektisida selama periode analisis ml
k. Kendala Bakterisida
Dimana : k
j
: Koefisien penggunaan bakterisida per unit tanaman hias jenis ke-j selama periode analisis gramunit
K : Jumlah ketersediaan bakterisida selama periode analisis gram
l. Kendala Tenaga Kerja
Dimana :
l
j
: Koefisien penggunaan jam tenaga kerja per unit tanaman hias jenis ke-j selama periode analisis jamunit
L : Potensi atau ketersediaan jam tenaga kerja selama periode analisis
Jam m. Kendala permintaan
Dimana : : Jumlah produksi untuk setiap jenis tanaman hias ke-j selama periode
analisis unit : Jumlah permintaan untuk setiap jenis tanaman hias ke-j unit
34
4.5 Metode Analisis 4.5.1 Analisis Primal
Analisis primal dilakukan dengan tujuan agar diketahui tingkat kombinasi output optimal yang dapat menghasilkan keuntungan maksimal dengan
memperhatikan kendala ± kendala yang dihadapi oleh PT Godongijo Asri. Hasil analisis primal ini kemudian dibandingkan dengan kombinasi produksi aktual
yang dihasilkan oleh PT Godongijo Asri untuk mengetahui apakah kombinasi tersebut telah optimal atau belum.
4.5.2 Analisis Dual
Analisis dual dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui penilaian sumberdaya pada PT Godongijo Asri dengan melihat nilai surplus atau slack dan
nilai dualnnya pada setiap jenis kendala. Nilai dual menunjukan perubahan yang akan terjadi pada fungsi tujuan apabila sumberdaya berubah sebesar satu satuan.
Apabila nilai slack atau surplus lebih besar dari nol dan nilai dualnya sama dengan nol maka sumberdaya tersebut merupakan sumberdaya yang berlebih pada
PT Godongijo Asri, sedangkan apabila nilai slack atau surplus sama dengan nol dan nilai dualnya lebih besar dari nol, maka sumberdaya tersebut merupakan
sumberdaya yang langka pada PT Godongijo Asri dan termasuk dalam jenis kendala yang membatasi nilai fungsi tujuan Z.
4.5.3 Analisis Post Optimal
Analisis post optimal dilakukan jika solusi optimal awal yang sudah diperoleh tidak dapat menjawab perubahan - perubahan yang terjadi akibat adanya
perubahan yang berada di luar selang sensitivitas. Analisis ini juga dilakukan jika terdapat perubahan antara lain dalam koefisien fungsi tujuan, Perubahan dalam
penggunaan sumberdaya oleh kegiatan, penambahan kegiatan baru. Dalam penelitian ini, akan dilakukan analisis post optimal pada skenario penambahan
satu jenis tanaman hias baru yaitu tanaman Episcia variabilis.
35
V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
5.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
PT Godongijo Asri biasa disebut ³RGRQJ ,MR 1XUVHU\´ merupakan perusahaan yang kegiatan utamanya bergerak dalam bidang tanaman hias
khusunya Adenium yang meliputi bidang usaha produksi tanaman dan pemasaran. PT Godongijo Asri didirikan oleh Bapak Chandra Gunawan Hendarto. Usaha
tanaman hias yang dijalankannya berawal dari hobi Bapak Chandra Gunawan Hendarto yang sering berkunjung ke luar negeri kemudian beliau membeli
beberapa jenis tanaman hias, salah satunya adalah Adenium kamboja jepang yang didapatkan dari Amerika. Tanaman Adenium yang beliau dapatkan awalnya
hanya untuk menambah koleksi pribadi. Namun, seiring berjalannya waktu beliau menjual tanaman tersebut dan mendapat tanggapan yang baik dari konsumen.
Melihat peluang bisnis dari usaha penjualan Adenium ini sangat menjanjikan, maka Bapak Chandra mulai berfikir untuk mengembangkan usaha Adenium.
Pada awalnya area PT Godongijo Asri merupakan tempat transit binatang. Tahun 1997, Bapak Chandra dengan Grup BCA merencanakan membuka kebun
binatang di daerah Pangkal Pinang. Namun, pada tahun itu terjadi krisis moneter sehingga proyek kebun binatang tersebut tidak terlaksana karena keterbatasan
dana. Sehubungan dengan tidak terealisasinya proyek kebun binatang tersebut, maka binatang-binatangnya pun diekspor khususnya reptil. Pada saat itu dolar
sedang naik, sehingga hasil penjualannya mendapatkan keuntungan yang besar kemudian dijadikan modal dalam mengembangkan usaha Adenium.
Bisnis yang dilakukan saat itu hanya memasarkan Adenium yang dibeli dari negara Thailand. Adenium tersebut dibeli kemudian langsung dijual kembali
di Indonesia. Akan tetapi, pada tahun 2000 ± 2001 usaha yang dijalankan mulai berkembang dan mulai memproduksi sendiri melalui grafting dengan jumlah
populasi sebanyak 2000 ± 5000 pot. Secara bertahap PT Godongijo Asri dibangun dengan menggunakan
modal sendiri hingga pada tahun 2003 PT Godongijo Asri dikukuhkan secara resmi menjadi Perseroan Terbatas PT . Mulai saat itu perusahaan memfokuskan
kegiatan usahanya pada bidang tanaman Adenium. Adenium berasal dari Gurun
36 Afrika dan merupakan salah satu tanaman yang memiliki banyak kelebihan -
kelebihan sebagai tanaman hias. Mulai dari varietasnya yang beragam, bonggol yang unik, perawatannya mudah dilakukan dan tahan untuk distribusi jarak jauh,
sehingga dapat dikembangkan menjadi skala usaha yang cukup menjanjikan.
Seiring dengan berjalannya waktu, PT Godongijo Asri juga mulai mengembangkan usahanya dengan menambah berbagai jenis tanaman hias lain
seperti Euphorbia, Anthurium, Aglaonema, Anthurium, Puring, Plumeria, tanaman buah, tanaman berbunga, tanaman varigata, pepohonan, palem dan lain-
lain. Hingga pada awal tahun 2010, PT Godongijo Asri mulai mengembangkan bisnis tanaman hias VEGA dengan memproduksi sebelas jenis tanaman.
Dokumentasi sebelas jenis tanaman tersebut tersaji pada Lampiran 2. PT Godongijo Asri juga memiliki beberapa unit bisnis selain usaha
tanaman hias, antara lain sarana produksi pertanian, cafe, toko dan perpustakaan mini buku-buku tanaman hias, program eco-tainment, dan pemancingan. Adapun
tujuan didirikannya unit-unit bisnis ini untuk menyediakan fasilitas yang lengkap bagi konsumen sekaligus meningkatkan keuntungan yang diperoleh perusahaan.
5.2 Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan