18
III KERANGKA PEMIKIRAN
3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Produksi
Menurut Salvatore 2001, produksi merujuk pada transformasi dari berbagai input atau sumberdaya menjadi output berupa barang atau jasa. Proses
transformasi pengubahan input menjadi output skema proses produksi dapat dilihat pada Gambar 1.
Umpan balik informasi
Gambar 1. Skema Proses Produksi
Sumber : Nicholson 1999 Adapun hubungan matematik antara input dengan output tersebut disebut
fungsi produksi Nicholson, 2002. Nicholson 2002 memformulasikan hubungan DQWDUDPDVXNDQLQSXWGHQJDQNHOXDUDQRXWSXWEHUEHQWXNT I.0«
dimana q mewakili output barang-barang tertentu yang dihasilkan selama satu periode tertentu, sedangkan K, L, M mewakili input yang berturut-turut
melambangkan input berupa modal, tenaga kerja, dan bahan baku.
3.1.2 Teori Produksi Optimum
Kegiatan produksi dihadapkan pada beberapa permasalahan yang disebabkan oleh sumberdaya yang terbatas. Menurut Lipsey 1995, batas
kemungkinan produksi menggambarkan tiga konsep, yaitu kelangkaan, pilihan dan biaya imbangan. Kelangkaan ditunjukkan oleh kombinasi yang tidak mungkin
Masukan
SDM SDModal
SDA Mesin
Teknologi
Keluaran
Barang Jasa
Proses Transformasi atau
konversi
19 dapat dicapai di luar batas kurva. Pilihan ditunjukkan oleh keharusan untuk
memilih di antara kombinasi yang mungkin dicapai dan biaya imbangan ditunjukkan oleh batas kurva yang miring ke bawah.
Kurva kemungkinan produksi yang menggambarkan kombinasi output yang dapat dicapai dan output yang tidak dapat dicapai dapat dilihat pada Gambar
2. Kombinasi output yang dapat dicapai yaitu pada titik a, b, dan c. Pada titik a, kombinasi dapat dicapai tanpa harus menghabiskan seluruh sumberdaya yang
dimiliki, sedangkan pada titik b dan c kombinasi output dapat tercapai dengan menggunakan seluruh sumberdaya yang dimiliki. Sementara pada titik d,
kombinasi output tidak dapat dicapai karena sumberdaya yang dimiliki tidak mencukupi.
Y E
Kombinasi yang tidak mungkin dicapai G
D Batas
kemungkinan produksi
Kombinasi yang dapat dicapai
F X
Gambar 2. Batas kemungkinan Produksi Produk X dan Y
Sumber : Lipsey 1995 Penentuan kombinasi produksi yang optimum untuk memperoleh
keuntungan yang maksimal dapat dijelaskan melalui kurva kemungkinan produksi dan garis isorevenue pada Gambar 3.
20 Keterangan:
X : Produk X
Y : Produk Y
TR1 : Isorevenue 1
TR2 : Isorevenue 2
R : Kombinasi produksi optimum
X2 : Jumlah produk X yang diproduksi pada kondisi optimum
Y2 : Jumlah produk Y yang dapat diproduksi pada kondisi optimum
U : Kombinasi produksi yang tidak menghabiskan sumberdaya yang ada
P : Kombinasi produksi X dan Y yang tidak optimum
Q : Kombinasi produksi X dan Y yang tidak optimum
ARB : Batas kemungkinan produksi yang membatasi kombinasi produksi yang dapat dicapai dan tidak dapat dicapai oleh perusahaan
OARB : Kurva kemungkinan produksi untuk produk X dan Y
Gambar 3. Kurva Kemungkinan Produksi Produk X dan Y dan Isorevenue
Sumber : Nicholson 1999 Pada
gambar diasumsikan perusahaan memproduksi dua jenis barang yaitu
barang X dan Y dengan menggunakan sumberdaya yang ada pada jumlah tertentu. Kurva Kemungkinan Produksi KKP untuk barang X dan Y diwakili oleh titik
Y
X Q
P A
X
2
B U
R Y
2
TR
2
TR
1
21 0ARB. Kombinasi produk yang belum optimal ditunjukkan oleh perpotongan
antara garis isorevenue TR
1
dengan batas kemungkinan produksi. Barang X dan Y masing-masing diproduksi pada titik P atau memproduksi barang X dan Y
masing-masing pada titik Q menghasilkan penerimaan yang masih rendah dibandingkan dengan jika perusahaan melakukan kombinasi produksi saat garis
isorevenue TR
2
bersinggungan dengan batas kemungkinan produksi. Pada titik persinggungan titik R, perusahaan memproduksi X dan Y masing-masing
sejumlah X
2
dan Y
2
dengan penerimaan yang diperoleh TR
2
lebih tinggi dari TR
1
. Pada kombinasi yang kedua sumberdaya yang tersedia bagi perusahaan habis
digunakan untuk memproduksi X dan Y sehingga mampu menekan sumberdaya yang berlebih.
3.1.3 Teori Optimalisasi Produksi