22
1. Keluarga berperanan sebagai pelindung bagi pribadi – pribadi yang menjadi
anggota, dimana ketentraman dan ketertiban diperoleh dalam wadah tersebut. 2. Keluarga merupakan unit sosial ekonomis yang secara materil memenuhi
kebutuhan anggotanya. 3. Keluarga menumbuhkan dasar
– dasar bagi kaidah – kaidah pergaulan hidup. 4. Keluarga merupakan wadah dimana manusia mengalami proses sosialisasi awal,
yakni suatu proses dimana manusia mempelajari dan mematuhi kaidah – kaidah yang
berlaku dalam masyarakat. Soerjono Soekanto, 2009 : 213 Suami atau istri dalam rumah tangga yang normal merupakan partner yang
sanggup memberikan rasa aman dan nyaman. Selain itu dengan adanya pasangan seseorang dapat berbagi tugas dalam menjawab berbagai kebutuhan hidup, dalam
mengatasi berbagai masalah dan tanggung jawab, Menjadi orang tua tunggal bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan dimana seseorang harus berperan ganda
menjadi ibu dan ayah sekaligus. Dengan kata lain ibu yang menjadi orang tua tunggal harus bisa menjalankan peran yang ada di dalam keluarga itu seorang diri.
2.4 Sosial Ekonomi
Pengertian sosial ekonomi jarang dibahas secara bersamaan. Pengertian sosial dalam ilmu sosial menunjuk pada objeknya yaitu masyarakat. Sedangkan pada
departemen sosial menunjukkan pada kegiatan yang ditunjukkan untuk mengatasi persoalan yang dihadapi oleh masyarakat dalam bidang kesejahteraan yang
ruanglingkup pekerjaan dan kesejahteraan sosial. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata sosial berarti segala sesuatu yang berkenaan dengan masyarakat
KBBI,1996:958. Sedangkan dalam konsep sosiologi, manusia sering disebut sebagai makhluk sosial yang artinya manusia tidak dapat hidup wajar tanpa adanya
Universitas Sumatera Utara
23
bantuan orang lain disekitarnya. Kata sosial sering diartikan sebagai hal-hal yang berkenaan dengan masyarakat.
Sementara istilah ekonomi sendiri berasal dari kata Yunani yaitu “oikos” yang berarti keluarga atau rumah tangga dan “nomos” yaitu peraturan, aturan,
hukum. Maka secara garis besar ekonomi diartikan sebagai aturan rumah tangga atau manajemen rumah tangga. Manusia selalu ingin memenuhi kebutuhan hidupnya baik
moral maupun material. Kebutuhan pokok dapat dijelaskan sebagai kebutuhan yang sangat
penting guna
kelangsungan hidup
manusia. Abraham
Maslow mengungkapkan kebutuhan manusia terdiri dari kebutuhan dasar fisiologis,
kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan kasih sayang, kebutuhan akan dihargai dan kebutuhan mengaktualisasikan diri.
Menurut Melly G Tan bahwa kedudukan sosial ekonomi mencakup 3 tiga faktor yaitu pekerjaan, pendidikan, dan penghasilan. Pendapat diatas didukung oleh
MaMahbud UI Hag dari Bank Dunia bersama dengan James Grant dari Overseas Development Council mengatakan bahwa kehidupan sosial ekonomi di titik beratkan
pada pelayanan kesehatan, pendidikan, perumahan dan air yang sehat yang didukung oleh pekerjaan yang layak.
Menurut Krench dalam Saragih 2009:32 kehidupan sosial ekonomi seseorang atau keluarga diukur melalui pekerjaan, tingkat
pendidikan, dan pendapatan. Tingkat perkembangan masyarakat pula selanjutnya dapat menyebabkan perubahan dalam pola relasi masyarakat serta aspek ekonomi
masyarakat terutama berkaitan dengan pendapatan. Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa status sosial ekonomi adalah
kemampuan seseorang untuk mampu menempatkan diri dalam lingkungannya sehingga dapat menentukan sikap berdasarkan atas apa yang dimilikinya dan
kemampuan mengenai keberhasilan menjalankan usaha dan berhasil mencukupi kebutuhan hidupnya. Pemenuhan Sosial ekonomi merupakan salah satu peran
Universitas Sumatera Utara
24
keluarga yang juga harus dipenuhi ibu yang menjadi orang tua tunggal untuk anak anaknya keluarga oleh karena itu ibu yang menjalani peran ganda harus mengetahui
apa yang harus dilakukannya guna memenuhi kebutuhan sosial ekonomi keluarga. untuk melihat kondisi sosial ekonomi keluarga atau masyarakat itu dapat dilihat
melalui tiga aspek yaitu pekerjaan, pendidikan, dan penghasilan.
1.
Pekerjaan
Pekerjaan merupakan suatu aktivitas manusia guna mempertahankan hidup dan juga untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sesuai dengan pendapat
Bintarto 1986: 27 yang mengemukakan bahwa mata pencaharian merupakan aktivitas manusia guna mempertahankan hidupnya dan guna memperoleh taraf hidup
yang lebih layak dimana corak dan ragamnya berbeda-beda sesuai dengan kemampuan dan tata geografi daerahnya. Berdasarkan pendapat tersebut bahwa
keragaman golongan sosial ditunjukkan dengan adanya perbedaan mata pencaharian yang berpengaruh pada kemampuan ekonomi. Ditinjau dari aspek ekonomis, bekerja
adalah melakukan pekerjaan untuk menghasilkan atau membantu menghasilkan barang dan jasa dengan maksud untuk memperoleh penghasilan baik berupa uang
atau barang dalam kurun waktu tertentu. Dalam masyarakat tumbuh kecenderungan bahwa orang yang bekerja akan
lebih terhormat di mata masyarakat, artinya lebih dihargai secara sosial dan ekonomi. Jadi untuk menentukan status sosial ekonomi yang dilihat dari pekerjaan, maka jenis
pekerjaan dapat diberi batasan sebagai berikut: a.
Pekerjaan yang berstatus tinggi, yaitu tenaga ahli teknik dan ahli jenis, pemimpin dalam ketatalaksanaan dalam suatu instansi baik pemerintah maupun swasta, tenaga
administrasi tata usaha. b.
Pekerjaan yang berstatus sedang yaitu pekerjaan dibidang penjualan dan jasa.
Universitas Sumatera Utara
25
c. Pekerjaan yang berstatus rendah, yaitu petani dan operator alat angkutbengkel.
dalam memenuhi sosial ekonomi keluarga orang tua tunggal memiliki beberapa perantugas yang harus dijalankan yakni:
1.Pemenuhan kebutuhan hidup, seperti bekerja untuk memenuhi pangan,sandang, dan papan. Kegiatan belajar untuk anak, penyediaan dan pemeliharaan pangan,
sandang, papan serta kegiatan lain yang menyangkut kebutuhan rumah tangga . 2. Administrasi, yaitu kegiatan yang menyangkut catat-mencatat. Kegiatan ini
meliputi penyediaan dan pengaturan catatan keuangan, kartu dan surat-surat penting yang dibutuhkan untuk urusan anggota rumah tangga kartu keluarga,
surat nikah, ijazah, dan sebagainya. 3.Berhubungan dengan pihak luar dari rumah tangga, yaitu kegiatan bernegosiasi,
kegiatan berhubungan antar keluarga dan kegiatan sosial lainnya Murniati, 2004:206
2.
Penghasilan
Sehubungan dengan tingkat pendapatanpengasilan berikut kriteria golongan pendapatanpenghasilan menurut Koentjaraningrat, yaitu:
a. Golongan Berpenghasilan Rendah
Yaitu keluarga yang menerima pendapatan lebih rendah dari keperluan untuk memenuhi tingkat hidup yang minimal, mereka perlu mendapatkan pinjaman
dari orang lain karena tuntutan kehidupan yang keras, perkembangan anak dari keluarga itupun menjadi agresif. Sementara itu orang tua yang sibuk
mencari nafkah memenuhi kebutuhan ekonomi tidak sempat memberikan bimbingan dan pengawasan terhadap perilaku anaknya.
b. Golongan Berpenghasilan Sedang.
Yaitu pendapatan yang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok.
Universitas Sumatera Utara
26
c. Golongan Berpenghasilan Tinggi
Yaitu selain dapat memenuhi kebutuhan pokok, sebagian dari pendapatan yang diterima dapat ditabung dan digunakan untuk kebutuhan lain ataupun
kebutuhan dimasa mendatang. Kebutuhan pokok disini sama halnya dengan tingkat hidup minimal mencakup
kebutuhan pokok primer yakni kebutuhan akan sandang, pangan, dan papan. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sosial
ekonomi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan, antara lain pendidikan, pekerjaan, dan pemenuhan kebutuhan tersebut berkaitan dengan
penghasilan. Kebutuhan primer adalah kebutuhan pokok primer yang dibutuhkan oleh
manusia. Kebutuhan manusia yang terus meningkat menyebabkan ilmu pengetahuan dan teknologi juga semakin meningkat. Kebutuhan pokok manusia adalah sandang,
pangan dan papan dan juga kesehatan. A.
Sandang Sandang adalah pakaian yang diperlukan oleh manusia sebagai mahluk
berbudaya. Pada awalnya manusia memanfaatkan pakaian dari kulit kayu dan hewan yang tersedia di alam. Kemudian manusia mengembangkan teknologi
pemintal kapas menjadi benang untuk ditenun menjadi bahan pakaian. Pakaian berfungsi sebagai pelindung dari panas dan dingin. Lama kelamaan
fungsi pakaian berubah, yakni untuk memberi kenyamanan sesuai dengan jenis-jenis kebutuhan seperti pakaian kerja, pakaian rumah, untuk tidur dan
sebagainya. B.
Pangan Pangan adalah sumber energi satu-satunya bagi manusia. Karena jumlah
penduduk yang terus berkembang, maka jumlah produksi makananpun harus terus
Universitas Sumatera Utara
27
bertambah melebihi jumlah penduduk sehingga tercapai kecukupan pangan. Pengertian Pangan Menurut Peraturan Pemerintah RI nomor 28 tahun 2004 pangan
adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi
konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan
atau pembuatan makanan atau minuman. Melalui survey Sosial Ekonomi Nasional SUSENAS, adapun kebutuhan
dasar yang termasuk komoditas pangan yaitu: a
Padi-padian dan hasilnya b
Ubi-ubian dan hasilna c
Daging d
Telur e
Susu f
Sayur-sayuran g
Kacang-kacangan h
Buah-buahan i
Makanan yang sudah jadi j
Minuman mengandung alkohol k
Tembakau l
Sirih Adapun indikator yang digunakan dalam kajian pangan menurut BPS, yaitu frekuensi
makan dalam per-harinya dan frekuensi mengkonsumsi dagingsusuayam per- minggunya. Siagian, 2012: 81.
Universitas Sumatera Utara
28
C. Papan Perumahan
Perumahan juga merupakan suatu unsur kesejahteraan rakyat, di samping sandang dan pangan. Perumahan merupakan bahagian dari pembangunan nasional
yang mendukung sektor-sektor pembangunan lainnya. Dalam undang-undang No. 1 Tahun 2011 tentang perumahan dan permukiman, perumahan adalah kumpulan
rumah sebagai bagian dari permukiman, baik perkotaan maupun perdesaan, yang dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan utilitas umum sebagai hasil upaya
pemenuhan rumah yang layak huni. Dalam hal ini perumahan tersebut harus memenuhi syarat rumah sehat yaitu tersedianya sarana air minum, tersedianya sarana
penerangan, dan tersedianya sarana MCK. Adapun kriteria perumahan berdasarkan konstruksi dalam UU No. 1 Tahun 2011
yaitu; a
Permanen: memiliki pondasi, dinding terbuat dari batu bata atau batako, atap terbuat dari genteng dan lantai sudah diplester atau dikeramik
b Semi permanen: memiliki pondasi, dinding berbahan campuran setengah
tembok dan setengah kayubambu, atap terbuat dari genteng dan lantai sudah diplesterdikeramik
c Non permanen: tidak memiliki pondasi, dinding terbuat dari kayubambu ,
atap menggunakan bahan lain selain genteng dan lantai masih tanah. D.
Kesehatan Berdasarkan Undang-Undang No 36 Tahun 2009 Pasal 1 Kesehatan adalah
keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Upaya kesehatan
adalah setiap kegiatan untuk memelihara kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat.
E. Rekreasi
Universitas Sumatera Utara
29
Menurut Krippendorf 1994, kegiatan rekreasi merupakan salah satu kegiatan yang dibutuhkan oleh setiap manusia. Kegiatan tersebut ada yang diawali
dengan mengadakan perjalanan ke suatu tempat. Secara psikologi banyak orang di lapangan yang merasa jenuh dengan adanya beberapa kesibukan dan masalah,
sehingga mereka membutuhkan istirahat dari bekerja, tidur dengan nyaman, bersantai sehabis latihan, keseimbangan antara pengeluaran dan pendapatan, mempunyai
teman bekerja yang baik, kebutuhan untuk hidup bebas, dan merasa aman dari resiko buruk. Melihat beberapa pernyataan di atas, maka rekreasi dapat disimpulkan sebagai
suatu kegiatan yang dilakukan sebagai pengisi waktu luang untuk satu atau beberapa tujuan, diantaranya untuk kesenangan, kepuasan, penyegaran sikap dan mental yang
dapat memulihkan kekuatan baik fisik maupun mental.
3.
Pendidikan
Tingkat pendidikan sesuai dengan status sosial ekonomi karena merupakan fenomena “cross cutting” untuk semua individu. Pencapaian
pendidikan individu dianggap sebagai cadangan untuknya atas semua prestasi dalam hidup, yang tercermin melalui nilai-nilai atau derajatnya.
Akibatnya, pendidikan memainkan peran dalam sebuah pendapatan. Pendidikan memainkan peran penting dalam mengasah keteranpilan seseorang
individu yang membuat dia sebagai orang yang siap untuk mencari dan memperoleh pekerjaan, serta kualifikasi khusus yang mengelompokkan orang
dengan setatus sosial ekonomi terendah. Menurut UU NO.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah usaha sadar terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
Universitas Sumatera Utara
30
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang ditemukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan merupakan sesuatu yang mutlak harus dipenuhi sebagai pengalaman belajar yang baik secara langsung maupun tidak langsung menjadi dasar
dalam perubahan tingkah laku menuju kedewasaan. Pendidikan diartikan sebagai sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga seseorang memperoleh
pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan Muhibinsyah, 2003:10. Seorang anak normal yang tumbuh dewasa maka secara
otomatis pemikirannya pun akan berkembang dan lebih bijak dalam mengambil suatu keputusan, jika dalam pertumbuhan menuju kedewasaannya diimbangi dengan
pendidikan yang baik. Adapun defenisi jenjang pendidikan menurut UU NO. 20 tahun 2003 yaitu tahapan pendidikan yang di tetapkan berdasarkan tingkat
perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang di kembangkan.
Pendidikan pada dasarnya adalah: a.
Proses perkembangan kecakapan seseorang dalam bentuk sikap dan kelakuan yang berlaku dalam masyarakat.
b. Proses sosial dimana seseorang dipengaruhi oleh sesuatu lingkungan yang
terpimpin misalnya sekolah sehingga dapat mencapai kesadaran sosial serta dapat mengembangkan pribadinya. Siti Meichati, 1980 ; 6
Berdasarkan dari pendapat diatas dapat dijelaskan bahwa pendidikan itu merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas manusia ditinjau dari tumbuhnya rasa
percaya diri serta memiliki sikap yang inovatif dan kreatif untuk mengembangkan dan membangun daerahnya. Dan semakin tinggi tingkat sosial ekonomi seseorang
memungkinkan seseorang tersebut mencapai tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003, jalur pendidikan dibagi menjadi:
Universitas Sumatera Utara
31
1. Jalur Formal
a. Pendidikan Dasar
Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar SD dan madrasah Ibtidaiyah atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menengah Pertama SMP dan Madrasah
Tsanawiyah MTs atau bentuk yang lebih sederajat. b.
Pendidikan Menengah Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan
menengah jurusan, seperti: SMA, MA, SMK, MAK atau bentuk lain yang sederajat. c.
Pendidikan Tinggi Pendidikan tinggi dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut, dan
universitas. 2.
Jalur Nonformal Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang
dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Pendidikan nonformal paling
banyak terdapat pada usia dini, serta pendidikan dasar, adalah TPA, atau Taman Pendidikan Al Quran,yang banyak terdapat di Masjid dan Sekolah Minggu, yang
terdapat di semua Gereja. Selain itu, ada juga berbagai kursus, diantaranya kursus musik, bimbingan belajar dan sebagainya.
Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah,
danatau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta
didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional. Pendidikan nonformal
meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan,
Universitas Sumatera Utara
32
pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja. Pendidikan kesetaraan meliputi Paket A, Paket B dan Paket C, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan
kemampuan peserta didik seperti: Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM, lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, majelis taklim, sanggar, dan
lain sebagainya, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.
3. Jalur Informal
Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri yang dilakukan secara sadar dan
bertanggung jawab. Hasil pendidikan informal diakui sama dengan pendidikan formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional
pendidikan. Alasan pemerintah mengagas pendidikan informal adalah:
• Pendidikan dimulai dari keluarga
• Informal diundangkan juga karena untuk mencapai tujuan pendidikan nasional
dimulai dari keluarga •
Homeschooling: pendidikan formal tapi dilaksanakan secara informal. •
Anak harus dididik dari lahir
2.5 Keluarga