69
peran sebagai ibu pada malam hari. Menurutnya hal yang dilakukan sebagai orang tua tunggal ialah harus menabung untuk keperluan dan biaya sekolah anak dan tetap
optimis menjalankan dua peran sekaligus karena menurutnya hal tersebut sangatlah sulit untuk dilakukan.
5.2.3 Informan Utama 3
Nama :
Megawati br Sihombing Umur
: 40 tahun
Jenis kelamin :
Perempuan Riwayat pendidikan
: SMK
Agama :
Kristen Protestan Suku
: Batak Toba
Alamat :
Jl. Perkutut Gg. rel Ibu megawati adalah seorang ibu yang menajadi orang tua tunggal, ia sudah
menjadi orang tua tunggal selama 9 tahun, ia menjadi orang tua tunggal di sebabkan suaminya meninggal dunia. Perbedaan yang ia rasakan saat menjadi orang tua
tunggal ialah ia harus berusaha sendiri memenuhi peran nya sebagai ibu dan juga menggantikan peran ayah bagi anak anaknya dia harus bisa bekerja mencari nafkah
dan juga merawat dan memberikan pendidikan untuk anak anaknya. Ia merasakan hal itu bukan hal yang mudah. Berikut penuturannya :
“susah jadi orang tua tunggal, harus bisa gantikan bapaknya cari nafkah, kerja, juga harus bisa kasih pendidikan buat anak anak, bisa mengarahkan mereka,
berat lah”. Ibu megawati memiliki 2 orang anak laki laki yang masih bersekolah. Anak yang
pertama BP berumur 12 tahun ia bersekolah kelas 6 SD di SD SWASTA dan yang
Universitas Sumatera Utara
70
kedua SP berumur 10 tahun ia bersekolah kelas 4 SD di SD NEGERI. SP mendapatkan dana Bantuan Operasional SekolahBOS sehingga mereka tidak
membayar biaya untuk sekolah, hal ini dirasa cukup membantu keuangan keluarganya karena tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membayar uang sekolah
SP. Lain halnya dengan BP ia bersekolah di SD SWASTA dan tidak mendapatkan bantuan dana BOS, ia mengeluarkan biaya untuk transportasi anaknya dari rumah ke
sekolah dengan becak karena ia tidak memiliki kendaraan untuk mengantar anak anaknya bersekolah, biaya yang harus ia keluarkan ialah 60 ribu perbulan nya untuk
kedua anaknya. Ia juga mengeluarkan biaya untuk perlengkapan dan keperluan sekolah lainnya.berikut penuturannya :
“anak saya yang besar sekolah di negeri jadi dia dapan bantuan dana BOS sehingga uang sekolah nya nggak bayar, lain sama si kecil ia sekolah di swasta jadi
ya saya keluar biaya buat uang sekolahnya, mereka pergi sekolah naik becak bareng sama teman temannya yang di sekitar sini lingkungannya soalnya saya juga tidak
punya kereta sepeda motor untuk mengantar mereka”. ibu megawati dan keluarga juga ikut kedalam program jaminan kesehatan BPJS dari
pemerintah hal ini juga membantu mereka karena mereka punya jaminan kesehatan bila ada keluarganya yang sakit mereka bisa berobat. Namun bila hanya sakit biasa
seperti demam dan flu ibu megawati dan keluarga hanya minum obat obat biasa yang bisa dibeli di apotik dan warung warung. Ibu megawati juga tidak menyediakan
tabungan khusus untuk kesehatan. Rumah yang mereka tempati merupakan milik pribadi yang termasuk tipe rumah
semi permanen dengan dinding yang sebagian terbuat dari semen juga sebagian lagi masih terbuat dari papan lantai yang sudah di plester juga atap yang terbuat dari
genteng.ibu megawati juga jarang membeli baju untuk keluarganya mereka membeli
Universitas Sumatera Utara
71
baju biasanya pada saat natal atau tahun baru, ibu megawati tidak punya tabungan khusus untuk membeli pakaian untuk keluarganya. Berikut penuturannya:
“Saya jarang beli pakaian, paling kalo beli pakaian pas natal dan tahun baru kadang diluar itu juga namun sangat jarang, saya tidak punya
tabungan khusus untuk membeli pakaian paling kalau ada uang lebih baru say
a belanjakan untuk pakaian”. Ibu megawati bekerja sebagai penjual sayur di pajak sei sikambing dengan
penghasilan yang tidak tentu berkisar dari Rp.1.000.000 – Rp. 1.500.000 per
bulannya, pendapatan tersebut sudah termasuk modal didalamnya. Terkadang ia menabung pendapatannya tetapi tidak pasti berapa yang di tabung bila ada uang
lebih ia tabung namun jarang tersimpan karena tabungannya sering habis untuk membayar kebutuhan lainnya.ia juga tidak memiliki keterampilan lain yang dapat
menunjang ekonomi keluarga nya. Ia berjualan sayur dari pagi hingga habis dagangannya, ia juga menanam sayur di belakang rumahnya sebagian untuk di jual
dan ada juga untuk konsumsi namun anak anaknya kurang suka makan sayur, ia menanami berbagai jenis sayur yaitu sawi, kangkung dan lain lain. Berikut
penuturannya : “saya kerja jualan sayur di sei sikambing dari pagi sampai habis dagangan
saya namun kadang sering juga tidak habis jadi saya bawa pulang karena tidak mungkin saya paksakan juga harus sampai habis saya harus mengurus
an ak saya dirumah”
Ibu megawati dan anak anaknya makan 3 kali sehari, anak anaknya juga jarang jajan diluar mereka lebih memilih makan dirumah daripada jajan dikarenakan
ibu megawati juga menasehati anak anaknya kalau bisa jangan banyak jajan diluar karena tidak baik untuk kesehatan mereka juga nantinya. Ibu megawati kurang
Universitas Sumatera Utara
72
memahami tentang gizi ia juga belum pernah mengikuti sosialisasi tentang gizi, pengetahuan soal gizi yang dia dapat hanya melalui televisi dan dari saran yang di
dapat saat kumpul dengan tetangga tetangga. Kendala yang ia hadapi dalam memenuhi gizi keluarganya ialah kondisi ekonomi atau penghasilannya yang kurang
untuk membeli multivitamin dan lainnya. saat pagi sebelum anaknya pergi sekolah ia mempersiapkan peralatan dan perlengkapan anak anaknya untuk bersekolah juga
memasak kan sarapan untuk mereka. Setelah mereka pergi sekolah barulah ia sarapan setelah sarapan ia membereskan rumah lalu pergi ke pajakpasar untuk
berjualan. Saat siang sepulang anaknya sekolah ia biasanya juga pulang kerumah ia kemudian makan siang berasama anak anaknya sambil menanyakan kegiatan anak
anaknya di sekolah. ia selalu menjalin komunikasi dengan anak anaknya. Begitu juga saat malam hari mereka makan malam bersama sambil menonton televisi. Terkadang
bila ada tugas anaknya dari sekolah mereka bersama sama mengerjakannya. Menurut ibu megawati pendidikan merupakan hal yang sangat penting buat anak anaknya ia
berharap kelak anak anaknya bisa bersekolah bila tidak bisa sampai bangku kuliah setidaknya mereka bisa sampai SMASMK. Menurut nya anak anak nya harus punya
bekal pendidikan agar bisa melangkah kedepannya nanti. Ibu megawati juga sudah mulai menabung untuk pendidikan anaknya karena sebentar lagi anaknya yang
paling besar akan masuk Sekolah Menengah Pertama SMP dan membutuhkan biayauntuk itu ia sudah menyisihkan uangnya untuk tabungan pendidikan anak
anknya. Ia juga selalu menanamkan nilai nilai agama kepada anak anak nya agar mereka tidak terjebak ke pergaulan yang tidak benar nantinya. Anak anak nya sering
bermain bersama teman teman di sekitarnya biasanya mereka bermain bola pada sore hari, jika memiliki waktu senggang ibu megawati biasanya berbincang bincang
dengan tetangganya di depan rumah nya. ia juga sering mengikuti kegiatan
Universitas Sumatera Utara
73
partangiangan ibadah dari gerejanya, ia juga memiliki saudara di kota medan ini dan ia juga sering berkunjung ke rumah saudaranya bila ada acara keluarga atau hari
hari libur besar lainnya. ia jarang mengajak anak anaknya berekreasi dikarenakan keterbatasan waktu dan kondisi ekonomi. Namun anak anak nya sering diajak
kerabatnya untuk berekreasi jika mereka libur namun ibu megawati tidak ikut karena harus bekerja. Berikut penuturannya :
“saya jarang ajak mereka jalan jalan karena jalan jalan juga butuh biaya, biasanya mereka diajak jalan jalan sama bou nya kalo saya nggak ikut
karena jualan”. Anak nya juga juga jarang membantunya dirumah, ia pun tidak memaksa
mereka karena mereka masih kecil masih masa masa asiknya bermain. Namun terkadang anaknya mau membantu sedikit sedikit meskipun ia tidak memaksakan
anak anaknya namun ia ingin menanamkan nilai agar anaknya bisa menjadi anak yang rajin dan bisa membantu oran tuanya.Ia juga selalu menanamkan nilai nilai
agama kepada anaknya, juga mengajarkan anaknya agar tahu cara nya menempatkan diri di manapun mereka berada juga memahami kondisi yang mereka hadapi.
Menurut ibu megawati sebagai orang tua tunggal harus pintar pintar membagi waktu karena menerapkan dua peran merupakan hal yang sulit dan memakan banyak
waktu ia harus terbiasa mau tidak mau harus paham apa yang harus dilakukan untuk keluarganya karena bagaimana pun juga ia terus berjuang untuk keluarganya.ia juga
menanamkan nilai nilai dan pamahaman kepada anak anaknya agar mengerti kondisi dan beban yang ibunya hadapi.
Universitas Sumatera Utara
74
5.2.4 Informan Utama 4