4.3 Jumlah Pohon
Produksi berdasarkan tingkatan harga tidak terlepas dari kualitas dan kuantitas pohon karet. Pohon karet berdasarkan kualitas di Desa Rumah Sumbul pada awal
desa terbentuk terhambat dengan pemasaran dan harga tanaman palawija seperti padi yang lebih dominan mempercepat waktu transaksi pendapatan dari proses pasar.
Dampaknya pembudidayaan karet tidak terawat hanya sebagai penjaga dan pembatas lahan masyarakat. Sulitnya pemasaran produksi karet memperkecil jumlah pohon dari
standarisasi yang ditentukan. Jumlah pohon dalam 1 ha berdasarkan pola tanam masyarakat Desa Rumah Sumbul berkisaran 100-120 pohon. Dengan bagian pohon
pada masa produksi-aktif hanya berkisar 60-70 pohon. Bagian pohon masa pertumbuhan dan pohon berusia tua berkisar 30-45. Perkembangan dan
penambahan jumlah pohon berangsur berubah keterkaitannya dengan aspek jalan raya yang semakin kondusif dalam kemantapan infrastruktur dan pemasaran yang
semakin mudah dengan budidaya yang bermutu dengan kemudahan pupuk, obatan, dan teknologi pertanian karet dengan mudah digapai penduduk desa.
Utuk memperoleh gambaran tentang jumlah pohon karet di Desa Rumah Sumbul pada tahun 1955 digunakan data rata-rata luas lahan yang disajikan dalam bentuk
tabel di bawah ini,
Tab el 8 Sampel Jumlah Pohon Karet di Desa Rumah Sumbul 1955
Nama Luas Lahan
ha Jumlah-Pohon
Keseluruhan Pohon
Rata-Rata-Jumlah Pohonha
Tukiman Ginting
1 ha 100 Pohon
100 Pohon Tolap Tarigan
1 ha 88 Pohon
88 Pohon Kueh Saragih
2 ha 176 Pohon
88 Pohon Beras Barus
4 ha 480 Pohon
120 Pohon Terang Barus
2,2 ha 286 Pohon
130 Pohon Rata-rata
2.04 226 Pohon
105,2 Pohon
Sumber : Diolah Dari Wawancara dengan Tukiman Ginting, Tolap Barus, Kueh Saragih, Beras
Barus, dan Terang Barus, 22 April 2015, Desa Rumah Sumbul.
Pada tabel 8 berdasarkan dari 5 sampel informan yang ada, kepemilikan pohon yang paling banyak dengan 480 pohon sedangkan kepemilikan pohon yang
paling sedikit hanya 100 pohon. Rata-rata jumlah pohon sebesar 105,2 pohon dari jumlah total sebesar 1130 pohon. dapat dilihat bahwa rata-rata jumlah pohon yang
ditanami oleh masyarakat di Desa Rumah Sumbul tahun 1955 yakni :1.073,04 pohon. Jumlah pohon di sini adalah jumlah rata-rataha di kalikan dengan luas lahan
keseluruhan tahun 1955.
61
Untuk melihat perbandingan jumlah pohon tahun 1955 dengan tahun 1965 maka akan dilihat pada tabel sebagai berikut:
61
Wawancara, dengan Kueh Saragih, Desa Rumah Sumbul, 03 April 2015.
Tab el 9 Sampel Jumlah Pohon Karet di Desa Rumah Sumbul 1965
Nama Luas Lahan
ha Jumlah Pohon
Keseluruhan Pohon
Rata-Rata Jumlah Pohonha
Runggun Tarigan 1,5 ha
225 pohon 150 pohon
Nueh Ginting 3 ha
600 pohon 200 pohon
Pinter Tarigan 2 ha
450 pohon 225 pohon
Simula Br Sinuhaji
2 ha 360 pohon
180 pohon Nini Br. Surbakti
2,5 ha 750 pohon
300 pohon Total
11 ha 2385 pohon
211 pohon
Sumber: Diolah Dari Wawancara dengan Runggun Tarigan, Nueh Ginting, Pinter Tarigan, Simula Sinuhaji, dan Nini br Surbakti, 22 April 2015, Desa Rumah Sumbul
Pada tabel 9, dapat dilihat bahwa jumlah pohon yang paling banyak dengan 600 pohon sedangkan jumlah pohon yang paling sedikit dengan 225 pohon. Rata-rata
jumlah pohon sebesar 211 pohon dari jumlah total sebesar 11 ha meningkat sebesar 105,8 pohon dari priode sebelumnya.
Dapat dilihat bahwa rata-rata jumlah pohon yang ditanami oleh masyarakat di Desa Rumah Sumbul tahun 1965 yakni :14.586 pohon. Untuk melihat perbandingan jumlah
pohon tahun 1965 dengan tahun 1975 maka akan dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 10 Sampel Jumlah Pohon Karet di Desa Rumah Sumbul 1975
Nama Petani Luas Lahan
ha Jumlah Pohon
Keselruhan Pohon
Rata-Rata Jumlah Pohon
ha
Japen Tarigan 1,5 ha
525 pohon 350 pohon
Jam Sitepu 1,5 ha
525 pohon 350 pohon
Suruhen Perangin-Angin 2 ha 800 pohon
400 pohon Jenda Br. Karo
2 ha 600 pohon
300 pohon Ali Ginting
6 ha 2400 pohon
400 pohon Total
10.2 ha 4850 pohon
360 pohon
Sumber: Diolah Dari Wawancara dengan Japen Tarigan, Nueh Ginting, Jam Sitepu, Suruhen
Perangin-Angin, Jenda Br. Karo dan Ali Ginting, 22 April 2015, Desa Rumah Sumbul
Pada tabel 10, dapat dilihat bahwa jumlah pohon yang paling banyak 2400 pohon sedangkan kepemilikan lahan yang paling sedikit sebanyak 525 pohon. Rata-
rata luas lahan sebesar 360 pohon dari jumlah total pohon sebesar 4850 pohon meningkat sebesar 2492 pohon dari priode sebelumnya.
Dapat dilihat bahwa rata-rata jumlah pohon karet di Desa Rumah Sumbul tahun 1975 yakni 327.600 pohon. Untuk melihat perbandingan jumlah pohon tahun 1975 dengan
tahun 1985 dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tab el 11 Sampel Jumlah Pohon Karet di Desa Rumah Sumbul 1985
Nama Petani Luas Lahan
Ha Jumlah Pohon
Keseluruhan Pohon
Rata-Rata Jumlah Pohonha
Tukiman Ginting 2 ha
1100 pohon 550 pohon
Dison-Prangin- Angin
2 ha 1180 pohon
590 pohon Japen Tarigan
2,1 ha 1171.8 pohon
558 pohon Jam Sitepu
2,5 ha 1225 pohon
490 pohon Ali Ginting
6,5 ha 3770 pohon
580 pohon Total
10.2 ha 8446.8 pohon
553.6 pohon
Sumber: Diolah Dari Wawancara dengan Tukiman Ginting, Dison Perangin-Angin, Japen Tarigan, Jam Sitepu, dan Ali Ginting, 22 April 2015, Desa Rumah Sumbul
Pada tabel 11, dapat dilihat bahwa kepemilikan jumlah pohon yang paling luas sebesar 3770 pohon meningkat 1370 pohon sedangkan kepemilikan pohon yang
paling sedikit sebesar 1100 pohon. Rata-rata luas jumlah pohon sebesar 553.6 pohon dari jumlah total sebesar 8446.8 pohon meningkat sebesar 3596.8 pohon dari priode
sebelumnya. Dapat dilihat bahwa rata-rata jumlah pohon karet di Desa Rumah Sumbul tahun 1985
yakni 1.003.123 pohon. Untuk melihat perbandingan jumlah pohon tahun 1995 dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 12 Sampel Jumlah Pohon Karet di Desa Rumah Sumbul 1995
Nama Petani Luas Lahan
Ha Jumlah Pohon
Keseluruhan Pohon
Rata-Rata Jumlah Pohonha
Jenda Br. Karo 1,1 ha
550 500
Ali Ginting 4,2 ha
2322 553
Murni Sitepu 2 ha
1176 588
Benar Ginting 1,5 ha
649.5 433
Jam Sitepu 2 ha
800 400
Total 10.2 ha
5447.5 494,8
Sumber: Diolah Dari Wawancara dengan Jenda Br. Karo, Ali Ginting, Murni Br Sitepu, Benar Ginting, dan Jam Sitepu, 22 April 2015, Desa Rumah Sumbul
Pada tabel 12, dapat dilihat bahwa kepemilikan lahan sebesar 2322 pohon menurun sebesar 1448 pohon sedangkan kepemilikan lahan yang paling sedikit
dengan jumlah pohon 800 pohon. Rata-rata jumlah pohon sebesar 494,8 pohon dari jumlah total sebesar 5447.5 pohon terjadi penurunan sebesar 2999,3 pohon dari
priode sebelumnya. Dapat dilihat bahwa rata-rata jumlah pohon karet di Desa Rumah Sumbul tahun 1995 yakni 801.576 pohon.
Dari rata-rata jumlah pohon yang diperoleh setiap priodenya didapat jumlah pohon karet keseluruhan dengan data yang diolah berdasarkan tabel di bawah ini,
Tabel 13 Jumlah Keseluruhan Pohon Karet Desa Rumah Sumbul 1955-1995
Tahu n
Jumla h
Petani kk
Rata-rata Luas
lahanha Luas Lahan
Keseluruhan ha
Rata-Rata Jumlah
Pohonha Jumlah Pohon
KeseluruhanDesa
1955 5 kk
2,04 ha 10,2 ha
105,2 Pohon 1.073,04 Pohon
1965 30 kk
2,2 ha 66 ha
221 Pohon 14.586 Pohon
1975 350 kk
2,6 ha 910 ha
360 Pohon 327,600 Pohon
1985 600 kk
3,02 ha 1812 ha
553.6 Pohon 1.003.123 Pohon
1995 700 kk
2,16 ha 1620 ha
494.8 Pohon 801.576 Pohon
Sumber:Diolah dari Wawancara Japen Tarigan, Tukiman Ginting, Kueh Saragih, Nueh Ginting, Simula Br Sinuhaji
Dari tabel 13 di atas, menggambarkan mengenai jumlah pohon karet pertambahan selama kurun waktu 40 tahun sebesar 800.502,96 pohon dengan setiap
tahunnya pohon karet bertambah sebanyak 20.039,4 pohon. Peningkatan jumlah pohon karet terbesar pada periode 1985 yakni 1.003.123 pohon. Pada periode 1955
sampai 1965 terjadi peningkatan jumlah pohon karet sebesar 1.073,04 pohon menjadi 14.586 pohon. Indikasi pertambahan jumlah pohon pada periode ini
dikarenakan pohon karet dijadikan sebagai pembatas lahan masyarakat. Namun adanya prilaku sekelompok masyarakat melakukan pembabatan tanaman karet
sebagai pembatas tersebut. Untuk menghindari pemotongan pohon karet secara sengaja oleh pihak yang tidak bertanggung jawab maka pihak petani menambah
jumlah bibit pohon. Pada periode tahun 1975 sampai 1985 terjadi pertambahan jumlah pohon karet
sebesar 327.600 pohon menjadi 1.003.123 pohon. Pertambahan jumlah pohon karet yang terluas terjadi pada periode ini. Pada periode 1975 jumlah rata-rata penambahan
pohon karet di Desa Rumah Sumbul sebesar 360 pohon. Sedangkan pada periode 1985 jumlah rata-rata penambahan pohon karet secara keseluruhan di desa sebesar
1.003.123 pohon dengan rata-rata 553.6 pohon. Indikasi yang menjadikan periode ini sebagaai pertambahan jumlah pohon karet terbesar di Desa Rumah Sumbul
diakibatkan terjadinya penambahan pohon secara standar menurut aturan dinas pertanian yang menuntut penambahan jumlah pohon dalam area satu hektar.
Terstrukturnya jalan raya dengan baik membawa informasi dengan penyuluhan penyuluhan mengenai jumlah pohon yang ideal ditanam dalam satu hektar.
Masyarakat desa menambah jumlah pohon dari 100 pohonha menjadi 500ha. Pada periode 1995 terjadi penurunan jumlah pohon karet sebesar 201.547
pohon dari 1.003.123 pada periode 1985. Indikasi penurunan jumlah pohon disebabkan adanya konversi lahan pohon karet ke kelapa sawit dan pohon karet sudah
mencapai non produktif dengan umur 20-30 tahun. Pohon karet yang telah melewati usia produktif langsung ditebang dengan menyisipi lahan berupa tanaman palawija
dan kelapa sawit.
4.4 Produksi Bab ini menjelaskan tentang bagian produksi. Bagian produksi didefenisikan