Jumlah Pohon DINAMIKA KARET DI DESA RUMAH SUMBUL 1953-1995

4.3 Jumlah Pohon

Produksi berdasarkan tingkatan harga tidak terlepas dari kualitas dan kuantitas pohon karet. Pohon karet berdasarkan kualitas di Desa Rumah Sumbul pada awal desa terbentuk terhambat dengan pemasaran dan harga tanaman palawija seperti padi yang lebih dominan mempercepat waktu transaksi pendapatan dari proses pasar. Dampaknya pembudidayaan karet tidak terawat hanya sebagai penjaga dan pembatas lahan masyarakat. Sulitnya pemasaran produksi karet memperkecil jumlah pohon dari standarisasi yang ditentukan. Jumlah pohon dalam 1 ha berdasarkan pola tanam masyarakat Desa Rumah Sumbul berkisaran 100-120 pohon. Dengan bagian pohon pada masa produksi-aktif hanya berkisar 60-70 pohon. Bagian pohon masa pertumbuhan dan pohon berusia tua berkisar 30-45. Perkembangan dan penambahan jumlah pohon berangsur berubah keterkaitannya dengan aspek jalan raya yang semakin kondusif dalam kemantapan infrastruktur dan pemasaran yang semakin mudah dengan budidaya yang bermutu dengan kemudahan pupuk, obatan, dan teknologi pertanian karet dengan mudah digapai penduduk desa. Utuk memperoleh gambaran tentang jumlah pohon karet di Desa Rumah Sumbul pada tahun 1955 digunakan data rata-rata luas lahan yang disajikan dalam bentuk tabel di bawah ini, Tab el 8 Sampel Jumlah Pohon Karet di Desa Rumah Sumbul 1955 Nama Luas Lahan ha Jumlah-Pohon Keseluruhan Pohon Rata-Rata-Jumlah Pohonha Tukiman Ginting 1 ha 100 Pohon 100 Pohon Tolap Tarigan 1 ha 88 Pohon 88 Pohon Kueh Saragih 2 ha 176 Pohon 88 Pohon Beras Barus 4 ha 480 Pohon 120 Pohon Terang Barus 2,2 ha 286 Pohon 130 Pohon Rata-rata 2.04 226 Pohon 105,2 Pohon Sumber : Diolah Dari Wawancara dengan Tukiman Ginting, Tolap Barus, Kueh Saragih, Beras Barus, dan Terang Barus, 22 April 2015, Desa Rumah Sumbul. Pada tabel 8 berdasarkan dari 5 sampel informan yang ada, kepemilikan pohon yang paling banyak dengan 480 pohon sedangkan kepemilikan pohon yang paling sedikit hanya 100 pohon. Rata-rata jumlah pohon sebesar 105,2 pohon dari jumlah total sebesar 1130 pohon. dapat dilihat bahwa rata-rata jumlah pohon yang ditanami oleh masyarakat di Desa Rumah Sumbul tahun 1955 yakni :1.073,04 pohon. Jumlah pohon di sini adalah jumlah rata-rataha di kalikan dengan luas lahan keseluruhan tahun 1955. 61 Untuk melihat perbandingan jumlah pohon tahun 1955 dengan tahun 1965 maka akan dilihat pada tabel sebagai berikut: 61 Wawancara, dengan Kueh Saragih, Desa Rumah Sumbul, 03 April 2015. Tab el 9 Sampel Jumlah Pohon Karet di Desa Rumah Sumbul 1965 Nama Luas Lahan ha Jumlah Pohon Keseluruhan Pohon Rata-Rata Jumlah Pohonha Runggun Tarigan 1,5 ha 225 pohon 150 pohon Nueh Ginting 3 ha 600 pohon 200 pohon Pinter Tarigan 2 ha 450 pohon 225 pohon Simula Br Sinuhaji 2 ha 360 pohon 180 pohon Nini Br. Surbakti 2,5 ha 750 pohon 300 pohon Total 11 ha 2385 pohon 211 pohon Sumber: Diolah Dari Wawancara dengan Runggun Tarigan, Nueh Ginting, Pinter Tarigan, Simula Sinuhaji, dan Nini br Surbakti, 22 April 2015, Desa Rumah Sumbul Pada tabel 9, dapat dilihat bahwa jumlah pohon yang paling banyak dengan 600 pohon sedangkan jumlah pohon yang paling sedikit dengan 225 pohon. Rata-rata jumlah pohon sebesar 211 pohon dari jumlah total sebesar 11 ha meningkat sebesar 105,8 pohon dari priode sebelumnya. Dapat dilihat bahwa rata-rata jumlah pohon yang ditanami oleh masyarakat di Desa Rumah Sumbul tahun 1965 yakni :14.586 pohon. Untuk melihat perbandingan jumlah pohon tahun 1965 dengan tahun 1975 maka akan dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 10 Sampel Jumlah Pohon Karet di Desa Rumah Sumbul 1975 Nama Petani Luas Lahan ha Jumlah Pohon Keselruhan Pohon Rata-Rata Jumlah Pohon ha Japen Tarigan 1,5 ha 525 pohon 350 pohon Jam Sitepu 1,5 ha 525 pohon 350 pohon Suruhen Perangin-Angin 2 ha 800 pohon 400 pohon Jenda Br. Karo 2 ha 600 pohon 300 pohon Ali Ginting 6 ha 2400 pohon 400 pohon Total 10.2 ha 4850 pohon 360 pohon Sumber: Diolah Dari Wawancara dengan Japen Tarigan, Nueh Ginting, Jam Sitepu, Suruhen Perangin-Angin, Jenda Br. Karo dan Ali Ginting, 22 April 2015, Desa Rumah Sumbul Pada tabel 10, dapat dilihat bahwa jumlah pohon yang paling banyak 2400 pohon sedangkan kepemilikan lahan yang paling sedikit sebanyak 525 pohon. Rata- rata luas lahan sebesar 360 pohon dari jumlah total pohon sebesar 4850 pohon meningkat sebesar 2492 pohon dari priode sebelumnya. Dapat dilihat bahwa rata-rata jumlah pohon karet di Desa Rumah Sumbul tahun 1975 yakni 327.600 pohon. Untuk melihat perbandingan jumlah pohon tahun 1975 dengan tahun 1985 dilihat pada tabel sebagai berikut: Tab el 11 Sampel Jumlah Pohon Karet di Desa Rumah Sumbul 1985 Nama Petani Luas Lahan Ha Jumlah Pohon Keseluruhan Pohon Rata-Rata Jumlah Pohonha Tukiman Ginting 2 ha 1100 pohon 550 pohon Dison-Prangin- Angin 2 ha 1180 pohon 590 pohon Japen Tarigan 2,1 ha 1171.8 pohon 558 pohon Jam Sitepu 2,5 ha 1225 pohon 490 pohon Ali Ginting 6,5 ha 3770 pohon 580 pohon Total 10.2 ha 8446.8 pohon 553.6 pohon Sumber: Diolah Dari Wawancara dengan Tukiman Ginting, Dison Perangin-Angin, Japen Tarigan, Jam Sitepu, dan Ali Ginting, 22 April 2015, Desa Rumah Sumbul Pada tabel 11, dapat dilihat bahwa kepemilikan jumlah pohon yang paling luas sebesar 3770 pohon meningkat 1370 pohon sedangkan kepemilikan pohon yang paling sedikit sebesar 1100 pohon. Rata-rata luas jumlah pohon sebesar 553.6 pohon dari jumlah total sebesar 8446.8 pohon meningkat sebesar 3596.8 pohon dari priode sebelumnya. Dapat dilihat bahwa rata-rata jumlah pohon karet di Desa Rumah Sumbul tahun 1985 yakni 1.003.123 pohon. Untuk melihat perbandingan jumlah pohon tahun 1995 dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 12 Sampel Jumlah Pohon Karet di Desa Rumah Sumbul 1995 Nama Petani Luas Lahan Ha Jumlah Pohon Keseluruhan Pohon Rata-Rata Jumlah Pohonha Jenda Br. Karo 1,1 ha 550 500 Ali Ginting 4,2 ha 2322 553 Murni Sitepu 2 ha 1176 588 Benar Ginting 1,5 ha 649.5 433 Jam Sitepu 2 ha 800 400 Total 10.2 ha 5447.5 494,8 Sumber: Diolah Dari Wawancara dengan Jenda Br. Karo, Ali Ginting, Murni Br Sitepu, Benar Ginting, dan Jam Sitepu, 22 April 2015, Desa Rumah Sumbul Pada tabel 12, dapat dilihat bahwa kepemilikan lahan sebesar 2322 pohon menurun sebesar 1448 pohon sedangkan kepemilikan lahan yang paling sedikit dengan jumlah pohon 800 pohon. Rata-rata jumlah pohon sebesar 494,8 pohon dari jumlah total sebesar 5447.5 pohon terjadi penurunan sebesar 2999,3 pohon dari priode sebelumnya. Dapat dilihat bahwa rata-rata jumlah pohon karet di Desa Rumah Sumbul tahun 1995 yakni 801.576 pohon. Dari rata-rata jumlah pohon yang diperoleh setiap priodenya didapat jumlah pohon karet keseluruhan dengan data yang diolah berdasarkan tabel di bawah ini, Tabel 13 Jumlah Keseluruhan Pohon Karet Desa Rumah Sumbul 1955-1995 Tahu n Jumla h Petani kk Rata-rata Luas lahanha Luas Lahan Keseluruhan ha Rata-Rata Jumlah Pohonha Jumlah Pohon KeseluruhanDesa 1955 5 kk 2,04 ha 10,2 ha 105,2 Pohon 1.073,04 Pohon 1965 30 kk 2,2 ha 66 ha 221 Pohon 14.586 Pohon 1975 350 kk 2,6 ha 910 ha 360 Pohon 327,600 Pohon 1985 600 kk 3,02 ha 1812 ha 553.6 Pohon 1.003.123 Pohon 1995 700 kk 2,16 ha 1620 ha 494.8 Pohon 801.576 Pohon Sumber:Diolah dari Wawancara Japen Tarigan, Tukiman Ginting, Kueh Saragih, Nueh Ginting, Simula Br Sinuhaji Dari tabel 13 di atas, menggambarkan mengenai jumlah pohon karet pertambahan selama kurun waktu 40 tahun sebesar 800.502,96 pohon dengan setiap tahunnya pohon karet bertambah sebanyak 20.039,4 pohon. Peningkatan jumlah pohon karet terbesar pada periode 1985 yakni 1.003.123 pohon. Pada periode 1955 sampai 1965 terjadi peningkatan jumlah pohon karet sebesar 1.073,04 pohon menjadi 14.586 pohon. Indikasi pertambahan jumlah pohon pada periode ini dikarenakan pohon karet dijadikan sebagai pembatas lahan masyarakat. Namun adanya prilaku sekelompok masyarakat melakukan pembabatan tanaman karet sebagai pembatas tersebut. Untuk menghindari pemotongan pohon karet secara sengaja oleh pihak yang tidak bertanggung jawab maka pihak petani menambah jumlah bibit pohon. Pada periode tahun 1975 sampai 1985 terjadi pertambahan jumlah pohon karet sebesar 327.600 pohon menjadi 1.003.123 pohon. Pertambahan jumlah pohon karet yang terluas terjadi pada periode ini. Pada periode 1975 jumlah rata-rata penambahan pohon karet di Desa Rumah Sumbul sebesar 360 pohon. Sedangkan pada periode 1985 jumlah rata-rata penambahan pohon karet secara keseluruhan di desa sebesar 1.003.123 pohon dengan rata-rata 553.6 pohon. Indikasi yang menjadikan periode ini sebagaai pertambahan jumlah pohon karet terbesar di Desa Rumah Sumbul diakibatkan terjadinya penambahan pohon secara standar menurut aturan dinas pertanian yang menuntut penambahan jumlah pohon dalam area satu hektar. Terstrukturnya jalan raya dengan baik membawa informasi dengan penyuluhan penyuluhan mengenai jumlah pohon yang ideal ditanam dalam satu hektar. Masyarakat desa menambah jumlah pohon dari 100 pohonha menjadi 500ha. Pada periode 1995 terjadi penurunan jumlah pohon karet sebesar 201.547 pohon dari 1.003.123 pada periode 1985. Indikasi penurunan jumlah pohon disebabkan adanya konversi lahan pohon karet ke kelapa sawit dan pohon karet sudah mencapai non produktif dengan umur 20-30 tahun. Pohon karet yang telah melewati usia produktif langsung ditebang dengan menyisipi lahan berupa tanaman palawija dan kelapa sawit.

4.4 Produksi Bab ini menjelaskan tentang bagian produksi. Bagian produksi didefenisikan