Mata Pencaharian DESKRIPSI DESA RUMAH SUMBUL

berlimpah dan kesehatan serta umur yang panjang 28

2.3 Mata Pencaharian

. Mayoritas masyarakat kedelapan kuta adalah masyarakat agraris yaitu dengan sumber mata pencahariannya dari pertanian. Letak kuta secara geografis cocok bagi lahan pertanian. Disamping pertanian, masyarakat kedelapan kuta memiliki mata pencaharian lainya, seperti pembuat gula merah dari bahan dasar air aren, pandai besi, dan pandai kayu seperti pembuat gerobak lembu. Sistem pertanian yang dipakai masyarakat kuta yakni sistem ladang berpindah 29 . Perladangan berpindah shifting cultivation merupakan suatu sistem yang dibangun berdasarkan pengalaman masyarakat dalam mengolah lahan dan tanah yang dipraktekkan secara turun temurun 30 28 Ibid . Sistem ladang berpindah ini hanya dapat digunakan pada panen yang ketiga. Selanjutnya lahan tidak dapat lagi digunakan. Dibutuhkan waktu selama 3 tahun agar lahan dapat diolah dan ditanami seperti semula. Tanah yang subur dipercaya masyarakat kuta memiliki peran ganda dalam meningkatkan kualitas tanaman dan memberikan ketahanan dari penyakit yang ada. Sistem ladang berpindah masa pakai lahan terbatas hanya mencapai 3 kali pemakaian. Setelah waktu itu, petani mencari lahan yang baru. Lahan tersebut dapat ditanam kembali dengan jenis tanaman yang diinginkan petani. Tanaman yang paling sering dijumpai pada tanaman kembali yakni tanaman padi. Selain mencari lahan yang 29 Sistem ladang berpindah dalam istilah Bahasa Karo disebut merem taneh dalam terjemahan Bahasa Indonesia adalah tanah yang ditidurkan. Merem taneh ini merupakan suatu sistem pertanian tradisional yang bertujuan untuk meningkatkan kesuburan tanah. 30 Mubyarto, Pengantar Ekonomi Pertanian, LP3ES. Jakarta : Anggota IKAPI. 1980. Hal 23. baru, aktivitas petani adalah yakni dengan berburu ke hutan. Hutan dimanfaatkan masyarakat kuta untuk berbagai hal. Dari hutan dapat diperoleh bahan dasar untuk membuat ramuan obat-obatan bahan dasar rempah- rempah dari hutan. Selain mencari obat-obatan, hutan juga bermanfaat untuk menambah kekuatan ilmu gaib pada tubuh seseorang dengan cara bertapa dan bersemedi. Hal lain yang dilakukan untuk menambah ilmu gaib adalah dengan mengalahkan hewan yang dipercaya memiliki benda gaib. Bentuk yang paling menonjol dalam eksploitasi hutan oleh masyarakat kuta untuk pertanian dan berburu 31 Hutan yang diubah menjadi lahan pertanian dilakukan melalui beberapa tahap. Tahap pertama menebang hutan. Hutan yang telah ditebang kebanyakan tidak langsung dibakar. Batang pohon yang memiliki kualitas baik dijadikan papan untuk merenovasi rumah dan sebagai kandang ternak. Batang pohon yang telah ditumbangkan dibiarkan begitu saja untuk beberapa waktu. Untuk mengisi waktu luang, petani melakukan pemangkasan dahan-dahan pohon tersebut. Adapun alat yang digunakan dalam penebangan dan pemangkasan dengan lahan seluas satu hektar dibutuhkan 4 kapak dan 2 pisau laras panjang . 32 31 Wawancara, dengan Tolap Barus, Desa Rumah Sumbul, 17 April 2015. . Semua pohon yang telah tumbang diusahakan agar terkena sinar matahari agar cepat kering dan mudah dipindahkan ke tempat lain sehingga tidak mengganggu dalam proses penanaman. Setelah selesai ditebang, petani membersihkan rumput dengan cara membabat dan membakar. 32 Ibid. Sistem pembakaran harus teratur dan memerlukan penjagaan di tempat, mengingat jarak pemukiman dengan lahan pertanian masyarakat kuta hanya sekitar 2 km saja. Lahan hutan yang telah selesai dibersihkan harus menunggu datangnya hujan pertama untuk membasahi lahan yang baru itu Hal ini bertujuan untuk menyegarkan lahan dari sisa sisa bakaran dan tanda proses penanaman siap dilakukan 33 Setelah pembersihan hutan selesai, selanjutnya dilakukan penanaman. Tanaman yang paling sering dijumpai setelah pembukaan lahan baru adalah tanaman padi. Padi ladang dapat dengan mudah tumbuh subur dari unsur hara tanah hasil pelapukan hutan yang masih berlimpah. Akan tetapi kesulitannya adalah jika area pertanian dekat dengan hutan maka masalah yang dihadapi terkait dengan hewan- hewan yang ada di hutan. Hewan ini keluar untuk mencari makanan sehingga tanaman pertanian menjadi sasarannya. Untuk mengatasi ini biasanya, petani menjaga lahan pertanian tersebut sampai waktu panen tiba. Kuta Bintang Asi dan Kuta Surbakti sangat cocok ditanami padi ladang . 34 Selain padi, tanaman sekunder memiliki peran yang penting dalam bertani. Tanaman seperti jagung, kelapa, kemiri, ubi, cabe, pisang dan durian karena keadaan tanah yang lebih datar dan subur. 35 33 Wawancara, dengan Dison Perangin-Angin, Desa Rumah Sumbul, 21 April 2015. diharapkan dapat dijual dengan harga yang tinggi, agar sebanding dengan biaya pemasaran yang dikeluarkan karena menempuh perjalanan yang panjang menuju pasar dalam menjual 34 Ibid. 35 Tanaman durian merupakan tumbuhan asli dari Indonesia. Durian tersebar di Hutan Malesia yang sekarang ini meliputi daerah Malaysia, Sumatera, dan Kalimantan. Lihat juga Setiadi, Bertanam Durian, Penebar swadaya. Jakarta : Anggota IKAPI. 1999, hlm 2. hasil produksi pertanian tersebut. Hasil keuntungan yang besar biasanya ditukar dengan membeli baju baru, rokok nipah, emas, sepeda, dan radio 36 Masyarakat kuta tidak memiliki mata pencarian yang lain selain bertani. Adapun usaha lain yang dilakukan penduduk seperti membuat gula merah, pandai besi, dan pandai kayu seperti pembuat gerobak lembu. Pekerjaan ini tidak dapat dikatakan sebagai mata pencarian karena pengerjaanya hanya ketika air nira produktif. Masa produktif pohon aren dapat mencapai 2-3 tahun. Adapun pandai besi dan pandai kayu hanya sebagian kecil penduduk saja yang dapat melakukan pekerjaan itu. . Penduduk kuta mengisi lahan mereka dengan sistem penanaman tumpang sari. Seperti keterangan dari Simula br Sinuhaji, lahan masyarakat tidak semua dapat dikelola. Biasanya lahan pertanian dibagi menjadi dua, bagian yang pertama untuk mereka bercocok tanam sedangkan lahan yang kedua dibiarkan terbelangkalai begitu saja 37 36 Ibid. . Lahan yang dijadikan tempat bercocok tanam diisi langsung dengan tiga jenis tanaman yang berlainan jenis. Adapun ketiga tanaman ini yakni padi, jagung dan kemiri, dengan sistem penanaman sebagai berikut, padi ditanam terlebih dahulu setelah selesai masa panen kemudian diisi dengan tanaman jagung, kira kira tinggi jagung mencapai kira-kira 50 cm kembali ditanam tanaman padi. Setelah kedua tanaman ini mencapai masa panen kemudian ditanam tanaman tua seperti kemiri. Pohon kemiri kira-kira mencapai 100 cm lalu ditanam jagung. Setelah beberapa 37 Wawancara, dengan Simula Br Sinuhaji, 5 April 2015, Desa Rumah Sumbul. waktu setelah tinggi jagung mencapai 50 cm, ditanam kembali tanaman padi. Sehingga dalam satu area lahan pertanian masyarakat kuta dapat ditemukan tiga jenis tanaman tumpang sari. Padi setelah masa panen selesai dijadikan sebagai cadangan persediaan makanan. Jika hasil lebih, petani akan menjualnya ke pusat pasar yakni Desa Delitua dengan jarak tempuh 8 jam berjalan kaki, sehingga perjalanan dapat diselesaikan selama dua hari perjalanan 38 . 38 Petani yang menjual hasil pertanian ke Pasar Delitua biasanya melakukan perjalanan dua hari. Petani biasanya menginap di tempat sanak keluarga mereka untuk menghindari letih yang berkepanjangan.

BAB I PENDAHULUAN