Strategi Pengembangan Struktur Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan Perizinan Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Humbang Hasundutan

86

5.1. Strategi Pengembangan Struktur

Pada strategi pengembangan struktur ini organisasi pelayanan publik dituntut untuk mengembangkan struktur organisasinya agar maju, berkembang, dan bersaing secara sehat dengan instansi penyedia layanan publik lainnya secara sehat mengikuti arus global. Struktur yang dimaksud bukan hanya merujuk pada pengertian organisasi pelayanan publik itu sendiri, tetapi menyangkut pengertian kelembagaan yang lebih luas. Konsep kelembagaan berhubungan dengan nilai, norma, aturan hukum, kode etik, dan budaya. Sedangkan organisasi merupakan tempat orang berkumpul untuk mengorganisir dirinya. Struktur birokrasi yang diterapkan dalam suatu organisasi sangat mempengaruhi kemudahan dalam pelaksanaan program dan kegiatan yang telah ditetapkan. Apabila pelaksanaan kebijakan dalam suatu organisasi memiliki struktur yang panjang dan rumit, maka akan mempersulit jalannya program dan kegiatan yang ditetapkan. Begitu pula sebaliknya, apabila suatu organisasi memiliki struktur birokrasi yang sederhana dan jelas, maka pelaksanaan program dan kegiatan akan lebih efektif dan efisien. Struktur birokrasi menunjukkan kejelasan dalam standar prosedur pelaksanaan Standard Operational Prosedure yang digunakan pada saat pelaksanaan program dan kegiatan organisasi. Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Humbang Hasundutan memiliki struktur organisasi dengan struktur yang cukup pendek dan sederhana, yang terdiri dari: Kepala Kantor, Sub Bagian Tata Usaha, Kepala Seksi Standarisasi dan Sosialisasi dan tim teknis, Kepala Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan dan tim teknis, Kepala Seksi Monitoring dan Evaluasi dan tim Universitas Sumatera Utara 87 teknis, dan Kelompok Jabatan Fungsional. Dalam menjalan tugas pokok dan fungsinya sebagai penyelenggara pelayanan perizinan bagai masyarakat Kabupaten Humbang Hasundutan. Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Humbang Hasundutan selalu berupaya memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat dengan menjalankan program dan strategi yang ditetapkan agar dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Struktur organisasi yang dimiliki oleh KPPT Kabupaten Humbang Hasundutan yang cukup sederhana dapat mendukung proses pelaksanaan strategi dan program yang dilaksanakan oleh para pelaksana, karena dengan struktur organisasi yang sederhana dan pendek maka pelaksanaan strategi akan lebih mudah diawasi dan dikoordinir oleh Kepala Kantor maupun Kepala Seksi. Namun dalam proses penyelenggaraan pelayanan perizinan KPPT Kabupaten Humbang Hasundutan mengalami beberapa masalah terhadap pejabat SKPDDinas yang lain yang bekerja sebagai anggota tim teknis sehingga mengakibatkan lambatnya proses pendelegasian wewenang izin dari SKPDDinas yang terkait terhadap permohonan izin yang diurus di KPPT Kabupaten Humbang Hasundutan. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Ibu Indra Marlina Tambunan, S.Sos, bahwa setiap seksi memiliki tim teknis masing-masing yang sebagian berasal dari SKPDDinas lain yang terkait dengan izin yang akan dikeluarkan. Adapun masalah yang dihadapi oleh KPPT Kabupaten Humbang Hasundutan saat ini adalah koordinasi yang masih kurang terjalin dengan baik antara KPPT dengan Pejabat SKPDDinas yang lain. Menurut Bapak Iwan F Manalu, S.H hal ini disebabkan oleh status KPPT Kabupaten Humbang Hasundutan yang masih setara Eselon III, menyebabkan timbulnya gap dengan Universitas Sumatera Utara 88 SKPDDinas terkait. Masalah ini berimbas pada terhambatnya waktu pendelegasian permohonan perizinan dan survey di lapangan. Masalah lain yang juga dihadapi KPPT Kabupaten Humbang Hasundutan adalah pada saat dilakukan survey lapangan yang melibatkan tim teknis dari SKPDDinas terkait. Pada saat anggota tim teknis dari KPPT sedang melakukan peninjauan lapangan, terkadang tim teknis dari pejabat SKPDDinas lain tidak dapat turut serta dalam kegiatan tersebut. Hal ini disebabkan oleh masalah waktu proses peninjauan yang tidak tepat dan adanya pekerjaan lain yang lebih diutamakan menjadi alasan yang sering disampaikan oleh pejabat SKPDDinas terkait. Setiap hasil yang diperoleh tim teknis saat peninjauan lapangan, selanjutnya akan diproses di Dinas terkait untuk meminta surat rekomendasi penerbitan izin. Namun KPPT Kabupaten Humbang Hasundutan sering mengalami kendala waktu, lambatnya proses pendelegasian dari Dinas terkait menyebabkan KPPT Kabupaten Humbanmg Hasundutan semakin lama melakukan proses penerbitan selanjutnya. Hal ini tentunya akan menghambat KPPT Kabupaten Humbang Hasundutan dalam melaksanakan strateginya terkait peningkatan kualitas pelayanan perizinan, dimana salah satu tujuan yang hendak dicapai adalah penerbitan izin dalam waktu yang singkat dan tepat terhadap setiap izin yang dimohonkan di KPPT Kabupaten Humbang Hasundutan. Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Humbang Hasundutan melaksanakan tugasnya sebagai penyelengara pelayanan perizinan dengan berpedoman kepda SOP yang berlaku. Begitu juga dengan menjalankan program dan strategi yang telah ditetapkan, SOP inilah yang dijadikan pedoman oleh para pelaksana untuk bertindak. Dilihat dari stuktur organisasinya, para pelaksana telah Universitas Sumatera Utara 89 melakukan tugas pokok dan fungsinya dengan baik. Begitu pula dalam menjalankan program dan strategi yang telah ditetapkan, setiap bidang selalu berupaya melakukan kinerja dan pelayanan yang maksimal untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Suatu program atau strategi tidak akan berjalan dengan baik dan lancar apabila para penyelenggara tidak melakukan kerjasama yang baik. Hal inilah yang menjadi salah satu masalah dalam penerbitan izin di KPPT Kabupaten Humbang Hasundutan. Dimana masih timbulnya masalah antara KPPT Kabupaten Humbang Hasundutan dengan Pejabat SKPDDinas yang lain terkait penerbitan suatu izin. Masalah ini juga akan menimbulkan masalah yang lain dan membawa dampak yang secara langsung dirasakan oleh para pemohon izin, yaitu mereka mengalami keterlambatan dalam memperoleh sertifikat izin yang mereka urus akibat dari lambatnya pendelegasian surat rekomendasi dari Dinas terkait. Untuk meminimalkan hambatan tersebut, Kepala Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Humbang Hasundutan mengharapkan agar pemerintah daerah mendelegasikan semua wewenang penerbitan izin ke KPPT. Selanjutnya mengembangkan KPPT menjadi suatu Badan setara Eselon II yang akan memperlancar dan mengurangi gap dalam melakukan koordinasi dengan Dinas lain. Hal ini dapat mempercepat penerbitan izin yang menjadi salah satu tolak ukur baiknya tingkat kualitas pelayanan KPPT. Hasil akhirnya diharapkan dapat meningkatkan jumlah izin yang diterbitkan dan dapat meningkatkan penerimaan retribusi dan pajak daerah. Universitas Sumatera Utara 90

5.2. Strategi Pengembangan dan Penyederhanaan Prosedur