Deskripsi Statistik Hasil Analisis Data Penelitian 1. Deskripsi Responden Penelitian

commit to user

C. Hasil Analisis Data Penelitian 1. Deskripsi Responden Penelitian

Berikut ini akan disajikan deskripsi subjek penelitian yang kemudian diikuti oleh rangkuman data penelitian. Deskripsi subjek penelitian dan deskripsi data penelitian ini memberikan gambaran pertama dan penting mengenai keadaan subjek penelitian yang akan memperkuat dan memperkaya hasil analisis interfisial guna pengujian hipotesis Azwar, 2004. Responden penelitian ini total berjumlah 30 orang responden. Rentang usia responden berkisar antara 17-43 tahun. Adapun berdasarkan jenis kelamin, responden penelitian ini terdiri dari laki-laki 18 orang dan perempuan 12 orang. Untuk gambaran mengenai usia responden penelitian tersaji dalam tabel berikut ini. Tabel 7 Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia No Usia Responden Fase Perkembangan Responden Jumlah 1 13 - 17 tahun Remaja 3 10,00 2 18 - 40 tahun Dewasa Muda 26 86,67 3 40 - 60 tahun Dewasa Madya 1 3,33 Jumlah 30 100

2. Deskripsi Statistik

Gambaran umum data penelitian dapat dilihat pada tabel deskripsi data penelitian yang meliputi variabel Dukungan Emosional Keluarga dan Penerimaan Diri Penyandang Cacat Tetap berikut ini : commit to user Tabel 8 Deskripsi Statistik Data Penelitian Alat Ukur Jumlah Subjek Data Hipotetik M SD Data Empiris M SD Skor min Skor maks Skor min Skor maks Penerimaan Diri Penyandang Cacat 30 40 160 100 20 87 121 103,20 8,95 Dukungan Emosional Keluarga 30 38 152 95 19 79 119 101,73 10,28 Deskripsi data penelitian di atas menggambarkan kategorisasi dari masing- masing variabel yaitu Penerimaan Diri Penyandang Cacat Tetap dan Dukungan Emosional Keluarga. Kategorisasi dibagi menjadi tiga golongan yaitu tinggi, sedang dan rendah. Penentuan kategori tersebut didasarkan pada tingkat diferensiasi yang dikehendaki. Namun untuk memperoleh kategori perlu ditentukan terlebih dahulu ditentukan batasan yang akan digunakan berdasarkan nilai deviasi standar dengan memperhitungkan rentangan nilai maksimal dan minimum teoritisnya. Kategori ini ditentukan berdasarkan sebaran empirik. Berdasarkan pendapat Azwar 1999, maka peneliti menetapkan tiga kategori, yaitu tinggi, sedang dan rendah. Adapun rumus yang digunakan adalah : a. Tinggi : X µ + 1σ b. Sedang : µ + 1σ ≤ X ≤ µ + 1σ c. Rendah: X µ + 1σ Keterangan : µ = mean empirik σ = standar deviasi 1 Penerimaan diri penyandang cacat tetap commit to user Berdasarkan sebaran empirik dari skor skala penerimaan diri penyandang cacat, maka responden penelitian dapat dikelompokkan menjadi tiga, seperti pada tabel berikut : Tabel 9 Kriteria Kategorisasi Penerimaan Diri Penyandang Cacat Tetap Kategorisasi Norma Jumlah Subjek Persentase Tinggi x 112,15 3 10 Sedang 94,25 ≤ x ≤ 112,15 21 70 Rendah 94,25 x 6 20 Jumlah 30 100 Berdasarkan kategori skala penerimaan diri dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa responden yang memiliki penerimaan diri tinggi sebanyak 3 orang, sedang sebanyak 21 orang, dan rendah sebanyak 6 orang. 2 Dukungan emosional keluarga Berdasarkan sebaran empirik dari skor skala dukungan emosional keluarga, maka responden penelitian dapat dikelompokkan menjadi tiga sebagai berikut: Tabel 10 Kriteria Kategorisasi Dukungan Emosional Keluarga Kategorisasi Norma Jumlah Subjek Persentase Tinggi x 112,01 5 16,7 Sedang 91,45 ≤ x ≤ 112,01 19 63,3 Rendah 91,45 x 6 20 Jumlah 30 100 Berdasarkan kategori skala penerimaan diri dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa responden yang mendapatkan dukungan emosional tinggi sebanyak 5 orang, sedang sebanyak 19 orang dan rendah sebanyak 6 orang. commit to user

3. Uji Asumsi

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN KONSEP DIRI DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA Hubungan Antara Dukungan Sosial Dan Konsep Diri Dengan Kepercayaan Diri Pada Penyandang Tunanetra.

0 1 15

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN KONSEP DIRI DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA PENYANDANG TUNANETRA Hubungan Antara Dukungan Sosial Dan Konsep Diri Dengan Kepercayaan Diri Pada Penyandang Tunanetra.

1 2 17

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN DIRI DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA REMAJA PENYANDANG CACAT TUBUH DI Hubungan Antara Penerimaan Diri Dengan Tingkat Depresi Pada Remaja Penyandang Cacat Tubuh Di Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen.

0 1 14

PENDAHULUAN Hubungan Antara Penerimaan Diri Dengan Tingkat Depresi Pada Remaja Penyandang Cacat Tubuh Di Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen.

0 1 4

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Antara Penerimaan Diri Dengan Tingkat Depresi Pada Remaja Penyandang Cacat Tubuh Di Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen.

0 2 4

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KOMPETENSI RELASI INTERPERSONAL PADA PENYANDANG CACAT Hubungan Antara Konsep Diri dengan Kompetensi Relasi Interpersonal pada Penyandang Cacat Tubuh.

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA PENYANDANG CACAT TUBUH Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Motivasi Berprestasi Pada Penyandang Cacat Tubuh.

0 1 17

PENDAHULUAN Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Motivasi Berprestasi Pada Penyandang Cacat Tubuh.

0 3 8

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN PENERIMAAN DIRI DENGAN RESILIENSI PADA REMAJA PENYANDANG TUNA RUNGU DI SLB-B KABUPATEN WONOSOBO.

1 1 17

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN RESILIENSI PADA REMAJA PENYANDANG CACAT FISIK

0 0 131