Aspek-Aspek dalam Dukungan Emosional

commit to user untuk mendengarkan dan didengarkan; kasih sayang yang merupakan kelanjutan dari rasa simpatik, penghargaan yang dapat berupa penghargaan verbal maupun non verbal; dan kebersamaan atau keberadaan seseorang yang diberikan kepada seseorang yang membutuhkan untuk mempertahankan semangatnya. Corsini 1999 menyatakan bahwa dukungan emosional adalah penentraman hati, dorongan dan persetujuan yang diterima dari seorang individu atau kelompok. Dukungan emosional menjadi faktor utama dalam mempertahankan semangat, dukungan emosional biasa ditemukan dalam kelompok inspirasional dan juga dalam kegiatan yang dilakukan sendiri, seperti meditasi, membaca buku, dan berdoa. Ahli lain, yaitu Basavanna 2000 mendefinisikan dukungan emosional sebagai peneguhan, dorongan, dan persetujuan yang diterima dari seorang individu atau kelompok. Dapat disimpulkan bahwa dukungan emosional keluarga merupakan ungkapan rasa simpati, pemberian perhatian, kasih sayang, penghargaan dan kebersamaan yang diterima dari seorang atau beberapa orang dalam keluarga orang yang bersangkutan, dan ungkapan rasa simpati, pemberian perhatian, kasih sayang, penghargaan dan kebersamaan tersebut menjadi faktor utama dalam mempertahankan semangat.

2. Aspek-Aspek dalam Dukungan Emosional

Corsini 1999 menyatakan bahwa dukungan emosional memiliki bentuk seperti penentraman hati, dorongan dan persetujuan. Sedangkan Thoits 1986 dalam penelitiannya mengungkapkan ada lima aspek dalam dukungan emosional. Kelima aspek dalam dukungan emosional tersebut adalah: commit to user 1 Ungkapan Rasa Simpati Simpati berupa kemampuan untuk ikut merasakan perasaan yang dialami oleh seseorang Statt, 1998. Ungkapan rasa simpati dapat berupa ungkapan verbal dan non verbal. 2 Pemberian Perhatian Pemberian perhatian yang dilakukan oleh seseorang yang memberikan dukungan emosional dapat berupa pencurahan waktu untuk mendengarkan listening dan didengarkan listened. Kemampuan seseorang dalam memberikan perhatian berbeda-beda antara satu orang dengan orang yang lain. Demikian pula dengan model-model atau cara-cara seseorang dalam mengungkapkan perhatiannya kepada orang lain juga berbeda-beda. Kemampuan orang dalam melihat dan mengukur perhatian yang diberikan oleh orang lain pun juga berbeda- beda. 3 Kasih Sayang Kasih sayang atau dikenal juga sebagai afeksi secara harfiah adalah semacam status kejiwaan yang disebabkan oleh pengaruh eksternal. Afeksi atau kasih sayang menjelaskan hubungan dari sekedar rasa simpati atau persahabatan antara dua orang yang lebih. Pemberian kasih sayang pada masing-masing orang berbeda dalam cara pemberian dan intensitasnya. 4 Penghargaan Dukungan emosional yang berupa penghargaan dapat berupa penghargaan yang diberikan secara verbal, non verbal, maupun dengan penghargaan material. commit to user Meskipun terdapat tiga macam penghargaan verbal, non verbal dan material, namun ketiga macam penghargaan tersebut saling berkaitan. 5 Kebersamaan Dukungan emosional yang berupa kebersamaan diartikan sebagai keberadaan seseorang ketika orang lain membutuhkannya. Selain keberadaan ketika dibutuhkan oleh orang lain, kebersamaan yang dimaksud di sini adalah kebersamaan secara emosional, yaitu mau bersama dalam suka dan duka. House 1981, dalam Cohen dan Syme, 1985 mengidentifikasikan bahwa dukungan emosional mencakup hal-hal sebagai berikut: 1 Ungkapan empati Orang yang mampu memberikan dukungan emosional kepada orang lain adalah orang yang mengerti apa yang dirasakan dan apa yang kira-kira sedang dipikirkan oleh orang lain tersebut. Tanpa mengetahui perasaan dan pikirannya, seseorang tidak akan mampu untuk memberikan dukungan emosional terhadap orang yang bersangkutan. 2 Kasih Sayang Pemberian dukungan emosional berarti juga mencurahkan kasih sayang bagi individu yang bersangkutan. 3 Penghargaan Pemberian penghargaan yang dilakukan dapat berupa penghargaan secara verbal maupun secara non verbal. Penghargaan terhadap seseorang merupakan suatu dukungan yang penting dalam dukungan emosional, karena dengan adanya penghargaan, eksistensi individu yang mendapatkannya merasa dihargai. commit to user 4 Kebersamaan Meluangkan waktu untuk bersama-sama, menjadi pendengar yang baik, dan memberikan feedback terhadap apa yang didengarkan adalah salah satu komponen dalam dukungan emosional. 5 Perhatian Perhatian atau attention dapat berupa kemauan untuk mendengarkan listening dan kesediaan untuk didengarkan listened. Mendengarkan di sini diartikan sebagai mendengarkan secara empatik, sehingga kita mendengarkan perkataan orang yang kita berikan dukungan emosional, dan juga memahami apa yang dirasakan dan juga dipikirkan oleh orang yang bersangkutan. Berdasarkan pada teori-teori mengenai aspek-aspek dukungan emosional yang telah diungkapkan di atas, dapat dilihat bahwa aspek-aspek dukungan emosional antara lain a. ungkapan rasa simpati; b. kasih sayang; c penghargaan; d kebersamaan; dan e. pemberian perhatian. Aspek-aspek ini dipilih oleh penulis karena merupakan aspek-aspek dukungan emosional yang lebih mudah dioperasionalkan.

C. Hubungan Antara Dukungan Emosional Keluarga dengan Penerimaan Diri Penyandang Cacat

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN KONSEP DIRI DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA Hubungan Antara Dukungan Sosial Dan Konsep Diri Dengan Kepercayaan Diri Pada Penyandang Tunanetra.

0 1 15

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN KONSEP DIRI DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA PENYANDANG TUNANETRA Hubungan Antara Dukungan Sosial Dan Konsep Diri Dengan Kepercayaan Diri Pada Penyandang Tunanetra.

1 2 17

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN DIRI DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA REMAJA PENYANDANG CACAT TUBUH DI Hubungan Antara Penerimaan Diri Dengan Tingkat Depresi Pada Remaja Penyandang Cacat Tubuh Di Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen.

0 1 14

PENDAHULUAN Hubungan Antara Penerimaan Diri Dengan Tingkat Depresi Pada Remaja Penyandang Cacat Tubuh Di Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen.

0 1 4

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Antara Penerimaan Diri Dengan Tingkat Depresi Pada Remaja Penyandang Cacat Tubuh Di Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen.

0 2 4

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KOMPETENSI RELASI INTERPERSONAL PADA PENYANDANG CACAT Hubungan Antara Konsep Diri dengan Kompetensi Relasi Interpersonal pada Penyandang Cacat Tubuh.

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA PENYANDANG CACAT TUBUH Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Motivasi Berprestasi Pada Penyandang Cacat Tubuh.

0 1 17

PENDAHULUAN Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Motivasi Berprestasi Pada Penyandang Cacat Tubuh.

0 3 8

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN PENERIMAAN DIRI DENGAN RESILIENSI PADA REMAJA PENYANDANG TUNA RUNGU DI SLB-B KABUPATEN WONOSOBO.

1 1 17

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN RESILIENSI PADA REMAJA PENYANDANG CACAT FISIK

0 0 131