Kerangka Pemikiran Hipotesis LANDASAN TEORI

commit to user waktu dan tempat untuk menjalin kebersamaan dan tidak diberi kasih sayang oleh orang-orang yang ada di lingkungannya, maka individu yang bersangkutan akan merasa tidak diterima oleh lingkungannya. Hal ini akan berakibat pada penolakan terhadap dirinya. Penghargaan yang diterima oleh seorang individu akan berpengaruh terhadap penerimaan diri. Semakin besar penghargaan yang diberikan oleh lingkungan terhadap seorang individu, maka akan semakin mudah pula bagi individu yang bersangkutan untuk menerima diri. Sebaliknya, jika seorang individu kurang diberikan penghargaan oleh orang-orang di lingkungannya, maka individu yang bersangkutan akan lebih sulit dalam menerima dirinya. Berdasarkan pada paparan di atas, dapat dilihat bahwa dukungan emosional yang diberikan keluarga terhadap seorang individu pada akhirnya akan berimbas pada tingkat penerimaan diri individu tersebut. Semakin besar dukungan emosional yang didapatkan oleh seorang individu, maka akan semakin tinggi pula tingkat penerimaan diri yang dimiliki oleh individu yang bersangkutan. demikian pula sebaliknya, semakin kecil dukungan emosional yang didapatkan oleh seorang individu, maka akan semakin rendah pula tingkat penerimaan diri yang dimiliki oleh individu yang bersangkutan.

D. Kerangka Pemikiran

Keluarga merupakan lingkungan sosial yang paling berpengaruh terhadap seorang individu. Dukungan terbesar yang paling mempengaruhi seorang individu kebanyakan berasal dari keluarganya sendiri. Hal tersebut juga berlaku pada commit to user kebanyakan penyandang cacat. Para penyandang cacat yang mengalami pengurangan atau bahkan kehilangan fungsi tertentu pastinya akan membutuhkan dukungan-dukungan tertentu dari orang lain, dan pada saat itu, dukungan yang paling besar adalah dari keluarganya. Penyandang cacat yang sedang merasakan kehilangan atas fungsi- fungsinya yang dulu dapat dilakukan pasti membutuhkan dukungan agar dapat menerima kenyataan bahwa dirinya kini tidak dapat lagi melakukan hal-hal yang biasa dilakukannya sebelum menyandang kecacatan. Menerima kenyataan bahwa dirinya tidak mampu melakukan fungsinya adalah hal yang sangat sulit bagi sebagian besar penyadang cacat. Proses penerimaan diri tersebut harus dimulai dari diri sendiri dan didukung oleh orang-orang di lingkungan penyandang cacat yang bersangkutan, yaitu dengan pemberian dukungan. Dukungan yang paling penting untuk mencapai penerimaan diri menurut Hurlock 1973 adalah dukungan sosial, dan aspek yang paling penting dari dukungan sosial tersebut, menurut Corneil, 2007 adalah dukungan emosional. Berdasarkan paparan di atas, dapat dinyatakan bahwa semakin besar dukungan emosional keluarga yang didapatkan oleh seorang penyandang cacat, maka akan semakin tinggi pula tingkat penerimaan diri yang dimilikinya. Demikian pula sebaliknya, semakin kecil dukungan emosional keluarga yang didapatkan oleh seorang penyandang cacat, maka akan semakin rendah pula tingkat penerimaan diri yang dimilikinya. commit to user Gambar II: Kerangka Konseptual Pemikiran

E. Hipotesis

Hipotesis dari penelitian ini adalah : Ada hubungan positif antara dukungan emosional keluarga dengan penerimaan diri penyandang cacat tetap. Semakin besar dukungan emosional dari keluarga, maka semakin besar pula tingkat penerimaan diri yang dimiliki oleh penyandang cacat tetap tersebut. Dukungan Emosional Keluarga Penerimaan Diri commit to user

BAB III METODE PENELITIAN

Penentuan metode dalam suatu penelitian adalah suatu langkah yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Metode pengumpulan data merupakan cara yang dipakai peneliti untuk memperoleh data yang diselidiki. Benar atau salahnya suatu kesimpulan hasil penelitian sangat ditentukan oleh tepat atau tidaknya metode penelitian yang digunakan. Hadi 1987 menyatakan bahwa kesalahan menentukan metode akan mengakibatkan kesalahan dalam pengambilan keputusan, sebaliknya semakin tepat metode yang digunakan semakin baik pula hasil penelitian yang diperoleh.

A. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam peneilitan ini adalah: Variabel tergantung : Penerimaan Diri Penyandang Cacat Tetap Variabel bebas : Dukungan Emosional Keluarga

B. Definisi Operasional Variabel

Penelitian ini menggunakan definisi operasional variabel-variabel penelitian sebagai berikut: 1. Penerimaan Diri Penyandang Cacat Tetap Penerimaan diri penyandang cacat tetap adalah penilaian positif secara keseluruhan dan realistis terhadap diri sendiri, serta mampu mencerna pendapat

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN KONSEP DIRI DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA Hubungan Antara Dukungan Sosial Dan Konsep Diri Dengan Kepercayaan Diri Pada Penyandang Tunanetra.

0 1 15

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN KONSEP DIRI DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA PENYANDANG TUNANETRA Hubungan Antara Dukungan Sosial Dan Konsep Diri Dengan Kepercayaan Diri Pada Penyandang Tunanetra.

1 2 17

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN DIRI DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA REMAJA PENYANDANG CACAT TUBUH DI Hubungan Antara Penerimaan Diri Dengan Tingkat Depresi Pada Remaja Penyandang Cacat Tubuh Di Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen.

0 1 14

PENDAHULUAN Hubungan Antara Penerimaan Diri Dengan Tingkat Depresi Pada Remaja Penyandang Cacat Tubuh Di Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen.

0 1 4

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Antara Penerimaan Diri Dengan Tingkat Depresi Pada Remaja Penyandang Cacat Tubuh Di Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen.

0 2 4

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KOMPETENSI RELASI INTERPERSONAL PADA PENYANDANG CACAT Hubungan Antara Konsep Diri dengan Kompetensi Relasi Interpersonal pada Penyandang Cacat Tubuh.

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA PENYANDANG CACAT TUBUH Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Motivasi Berprestasi Pada Penyandang Cacat Tubuh.

0 1 17

PENDAHULUAN Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Motivasi Berprestasi Pada Penyandang Cacat Tubuh.

0 3 8

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN PENERIMAAN DIRI DENGAN RESILIENSI PADA REMAJA PENYANDANG TUNA RUNGU DI SLB-B KABUPATEN WONOSOBO.

1 1 17

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN RESILIENSI PADA REMAJA PENYANDANG CACAT FISIK

0 0 131