Persiapan Penelitian Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Penelitian

commit to user b. Penelitian mengenai hubungan antara dukungan emosional keluarga dengan penerimaan diri penyandang cacat tetap belum pernah dilakukan kepada para klien PRTPC. c. Ijin untuk melakukan penelitian di institusi yang bersangkutan dapat diusahakan. d. Adanya data baik dari PRTPC maupun dari media massa mengenai beberapa klien PRTPC yang memiliki variasi tingkatan penerimaan diri serta mengenai kasus yang terjadi karena klien PRTPC yang belum dapat menerima diri

2. Persiapan Penelitian

Persiapan penelitian perlu dilakukan agar penelitian berjalan lancar dan terarah. Hal-hal yang dipersiapkan adalah persiapan yang berkaitan dengan perijinan serta penyusunan alat ukur yang digunakan dalam penelitian. a. Persiapan Administrasi Persiapan administrasi penelitian meliputi segala urusan perijinan yang diajukan pada pihak-pihak yang terkait dengan pelaksanaan penelitian. Permohonan ijin tersebut meliputi tahap-tahap sebagai berikut: 1 Peneliti meminta surat pengantar dari Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta yang ditujukan kepada Gubernur Jawa Tengah dengan nomor 786H 27.1.17.3TU2010 dengan tembusan kepada Kepala Badan Kesbangpol Linmas Provinsi Jawa Tengah untuk kemudian dimintakan surat pengantar permohonan ijin penelitian kepada Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. commit to user 2 Peneliti mendapatkan surat pengantar permohonan ijin dari Badan Kesbangpol Linmas Provinsi Jawa Tengah dengan nomor 0701348 Kesbangpol2010 yang ditujukan kepada Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta dengan tembusan kepada Kepala Badan Kesbang Linmas Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. 3 Peneliti mengurus ijin penelitian di Badan Kesbang Linmas Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan surat pengantar dari Badan Kesbangpol Linmas Provinsi Jawa Tengah dan mendapatkan surat pengantar dari Badan Kesbang Linmas Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan nomor 0740586 Kesbang2010 yang ditujukan kepada Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta dengan tembusan kepada Kepala Biro Administrasi Pembangunan 4 Peneliti mengurus ijin penelitian di Biro Administrasi Pembangunan, Sekretariat Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan mendapatkan surat keterangan ijin penelitian dengan nomor 0705294V2010 dengan tujuan kepada Kepala Dinas Sosial Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. 5 Peneliti mengurus ijin penelitian di Dinas Sosial Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan mendapatkan nota dinas dari Kepala Dinas Sosial Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang ditujukan kepada Kepala Bidang Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial. 6 Peneliti menyerahkan nota dinas dari Dinas Sosial Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan proposal penelitian kepada Kepala PRTPC Pundong, Bantul dan menentukan jadwal pelaksanaan penelitian. commit to user 7 Setelah mendapatkan jadwal pelaksanaan penelitian di PRTPC, peneliti baru dapat melaksanakan penelitian. b. Penyusunan dan uji coba instrumen Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala penerimaan diri penyandang cacat dan skala dukungan emosional keluarga. Skala penerimaan diri penyandang cacat dibuat berdasarkan aspek-aspek penerimaan diri menurut Sheerer dalam Cronbach 1963. Sedangkan skala dukungan emosional keluarga dibuat berdasarkan aspek-aspek dukungan emosional keluarga menurut Thoits 1986. Penyusunan skala diawali dengan pembuatan blue print masing-masing skala. Skala penerimaan diri penyandang cacat terdiri atas 56 aitem yang mewakili 7 aspek penerimaan diri. Masing-masing aspek diwakili oleh 8 aitem dalam skala penerimaan diri penyandang cacat. Skala dukungan emosional keluarga terdiri atas 50 aitem yang mewakili 5 aspek dukungan emosional keluarga. Masing-masing aspek diwakili oleh 10 aitem dalam skala dukungan emosional keluarga. Uji coba dilaksanakan hari Jumat tanggal 01 Oktober 2010 pada pukul 16.00 WIB. Peneliti melaksanakan penelitian dengan cara memberikan skala kepada responden, yaitu para klien PRTPC setelah menjalani sesi bimbingan dan konseling mental oleh tim psikologi PRTPC. Hal yang pertama kali dilakukan, peneliti meminta para responden untuk berkumpul di ruang makan PRTPC, kemudian peneliti memperkenalkan diri serta memohon bantuan kepada para responden untuk bersedia mengisi skala yang digunakan dalam commit to user penelitian ini. Setelah seluruh responden bersedia, sementara tim pendamping dari PRTPC membagikan lembar skala, snack dan ballpoint, peneliti menjelaskan mengenai petunjuk pengisian skala. Setelah seluruh responden mendapatkan lembar skala penelitian, peneliti mempersilakan para responden untuk mengerjakan. Hambatan yang dialami oleh peneliti pada saat pengambilan data antara lain: a. Ada beberapa responden yang buta huruf, sehingga untuk dapat menjawab skala harus dibacakan masing-masing aitemnya. b. Terdapat beberapa responden yang menyandang mental deficit sehingga untuk menjawab skala harus dibacakan dan dijelaskan lebih lanjut. Hal yang dilakukan peneliti untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut adalah: a. Bagi responden yang buta huruf, peneliti bersama-sama dengan tim pendamping PRTPC membantu dengan cara membacakan masing-masing aitem kepada responden yang bersangkutan. b. Bagi responden yang mengalami mental deficit, peneliti bersama-sama dengan tim pendamping PRTPC membantu dengan cara membacakan dan menjelaskan kepada responden yang bersangkutan. Namun dalam analisis data, angket responden yang mengalami mental deficit tidak diikutsertakan dalam perhitungan karena banyaknya aitem yang tidak direspons oleh responden yang bersangkutan. commit to user Meskipun ada beberapa hambatan seperti yang telah dikemukakan di atas, namun secara keseluruhan proses uji coba alat ukur ini lancar. Sambil memberikan respons kepada skala, para responden dipersilakan untuk menikmati snack yang diberikan oleh peneliti sebagai ucapan terima kasih. Setelah seluruh lembar skala dikembalikan kepada peneliti, didapatkan ada 35 lembar skala. Dari 35 lembar skala yang kembali kepada peneliti, hanya terdapat 30 lembar skala yang dapat dianalisis lebih lanjut.

3. Uji Validitas dan Reliabilitas

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN KONSEP DIRI DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA Hubungan Antara Dukungan Sosial Dan Konsep Diri Dengan Kepercayaan Diri Pada Penyandang Tunanetra.

0 1 15

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN KONSEP DIRI DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA PENYANDANG TUNANETRA Hubungan Antara Dukungan Sosial Dan Konsep Diri Dengan Kepercayaan Diri Pada Penyandang Tunanetra.

1 2 17

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN DIRI DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA REMAJA PENYANDANG CACAT TUBUH DI Hubungan Antara Penerimaan Diri Dengan Tingkat Depresi Pada Remaja Penyandang Cacat Tubuh Di Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen.

0 1 14

PENDAHULUAN Hubungan Antara Penerimaan Diri Dengan Tingkat Depresi Pada Remaja Penyandang Cacat Tubuh Di Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen.

0 1 4

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Antara Penerimaan Diri Dengan Tingkat Depresi Pada Remaja Penyandang Cacat Tubuh Di Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen.

0 2 4

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KOMPETENSI RELASI INTERPERSONAL PADA PENYANDANG CACAT Hubungan Antara Konsep Diri dengan Kompetensi Relasi Interpersonal pada Penyandang Cacat Tubuh.

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA PENYANDANG CACAT TUBUH Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Motivasi Berprestasi Pada Penyandang Cacat Tubuh.

0 1 17

PENDAHULUAN Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Motivasi Berprestasi Pada Penyandang Cacat Tubuh.

0 3 8

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN PENERIMAAN DIRI DENGAN RESILIENSI PADA REMAJA PENYANDANG TUNA RUNGU DI SLB-B KABUPATEN WONOSOBO.

1 1 17

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN RESILIENSI PADA REMAJA PENYANDANG CACAT FISIK

0 0 131