Biaya Penyusustan =
2.3.5. Penerimaan dan Pendapatan
Menurut Suratiyah 2006 Penerimaan usahatani adalah perkalian antara jumlah produksi yang diperoleh dengan harga produksi. Pendapatan usahatani
adalah selisih antara penerimaan dan seluruh biaya yang dikeluarkan dalam sekali periode.
Pendapatan dan biaya usahatani ini dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor eksternal terdiri dari umur petani, pendidikan, pengetahuan,
pengalaman, keterampilan, jumlah tenaga kerja, luas lahan dan modal. Faktor eksternal berupa harga dan ketersedian sarana produksi. Ketersedian sarana
produksi dan harga tidak dapat dikuasai oleh petani sebagai individu meskipun dana tersedia. Bila salah satu sarana produksi tidak tersedia maka petani akan
mengurangi penggunaan faktor produksi tersebut, demikian juga dengan harga sarana produksi misalnya harga pupuk sangat tinggi bahkan tidak terjangkau akan
mempengaruhi biaya dan pendapatan.
Dalam usahatani, petani akan memperoleh penerimaan dan pendapatan. Penerimaan usahatani didefinisikan sebagai nilai produk total usahatani dalam
jangka waktu tertentu, baik yang dijual maupun yang tidak dijual. Jangka waktu pembukuan umumnya satu tahun dan mencakup semua produk yang dijual,
dikonsumsi rumah tangga petani, digunakan dalam usahatani untuk bibit atau makanan ternak, digunakan untuk pembayaran, disimpan atau digudangkan
Soekartawi dkk., 2011.
Universitas Sumatera Utara
Penerimaan adalah merupakan hasil kali dari total produksi dan harga jual produk. Berdasarkan pernyataan tersebut maka dapat diturunkan rumus sebagai
berikut:
Keterangan: TR
= Total penerimaan Rp Y
= Produksi yang diperoleh dari usahatani kg Py
= Harga produksi Rp Untuk dapat mengetahui besarnya pendapatan petani, maka kita juga harus
mengetahui besarnya penerimaan dan total biaya. Biaya dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu biaya tetap dan biaya tidak tetap. Biaya tetap dapat didefenisikan
sebagai biaya yang jumlahnya relatif tetap dan terus dikeluarkan walaupun produksi berjumlah banyak ataupun sedikit. Contohnya adalah pajak. Sedangkan
biaya tidak tetap biaya variabel dapat didefenisikan sebagai biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh produksi yang diperoleh. Contohnya biaya untuk sarana
produksi. Sehingga dari pernyataan tersebut total biaya dapat diturunkan dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan: TC
= Total biaya Rp
TC = TFC + TVC TR = Y . Py
Universitas Sumatera Utara
TFC = Total biaya tetap Rp
TVC = Total biaya variabel Rp Pendapatan kotor usahatani gross farm income didefinisikan sebagai
nilai produk total usahatani dalam jangka waktu tertentu, baik yang dijual maupun yang tidak dijual. Pengeluaran total usahatani total farm expense didefenisikan
sebagai nilai semua masukan yang habis terpakai atau dikeluarkan di dalam produksi. Selisih antara pendapatan kotor usahatani dan pengeluaran total
usahatani disebut pendapatan bersih usahatani Soekartawi, 1986. Pendapatan bersih diperoleh dengan mengurangi keseluruhan penerimaan dengan total biaya,
dengan rumus:
Keterangan: Pd
= Pendapatan bersih usahatani Rp TR
= Total penerimaan Rp TC
= Total biaya Rp
2.3.6. UjiT Sampel Independen