Data Produksi mesin GT 2.1

jumlah produk yang diproses. Perhitungan rate of quality product menggunakan data produksi pada tabel 3.4. . Dalam perhitungan ratio rate of quality product ini, process amount adalah total product processed sedangkan defect amount adalah total broke product, dengan rumusan sebagai berikut : RQP = � − � � x 100 Rate of Quality Product Mesin Turbin Gas periode Juli 2013 – Juni 2014 RQP = 81.374.000 −283.930 81.374.000 x 100 = 99,65 Dengan perhitungan yang sama untuk menghitung performance Efficiency periode Juli 2013 – Juni 2014. Tabel 4.4. Rate of Quality Product Turbin Gas Periode Juli 2013 – Juni 2014 Periode Processed Amount KWh Used Product Scrap KWh Rate of Quality Product Juli 93.209.000 327.260 99,65 Agustus 83.664.000 310.330 99,63 September 87.616.000 311.200 99,64 Oktober 93.248.000 320.800 99,65 Nopember 90.682.000 310.440 99,66 Desember 93.587.000 316.710 99,66 Januari 96.223.000 326.640 99,66 Februari 85.154.000 286.940 99,66 Maret 92.505.000 328.560 99,64 April 90.259.000 329.220 99,53 Mei 81.374.000 283.930 99,65 Juni 91.847.000 334.620 99,63

4.1.4. Perhitungan Overall Equipment Effectivenes OEE

Setelah nilai availability, performance efficiency dan rate of quality product pada mesin Turbin Gas diperoleh maka dilakukan perhitungan nilai overall equipment effectivenes OEE untuk mengetahui besarnya efektivitas penggunaan mesin Turbin Gas pada Pembangkitan Belawan daerah Sumatera Bagian Utara. Perhitungan OEE adalah perkalian nilai-nilai availability, performance efficiency dan rate of quality product yang sudah diperoleh. OEE = AV x PE x RQP OEE Turbin Gas Pada Bulan Mei 2014 adalah : OEE = 99,95 x 99,69 x 99,65 = 99,29 Dengan perhitungan yang sama, maka nilai rate of quality product mesin Turbin Gas Periode Juli 2013 – Juni 2014. Tabel 4.5. Overall Equipment Effectiveness Turbin Gas GT 2.1 Periode Juli 2013 – Juni 2014 Periode Availability Performance Efficiency Rate of Quality Product OEE Juli 100 96,37 99,65 99,03 Agustus 100 86,50 99,63 86,17 September 100 93,61 99,64 99,64 Oktober 100 96,41 99,65 99,65 Nopember 98,79 98,07 99,66 96,55 Desember 99,95 98,41 99,66 98,03 Januari 100 99,49 99,66 99,66 Februari 100 97,47 99,66 99,66 Maret 100 98,74 99,64 99,64 April 100 96,43 99,53 99,53 Mei 99,95 99,69 99,65 99,29 Juni 100 98,13 99,63 99,63

4.1.5. Perhitungan Six Big Losses

Perhitungan Six Big loses atau enam besar faktor kerusakan yang diantaranya : Downtime Losess Equipment failure dan setup and adjustment, speed losess idling and minor stoppages loss dan reduce speed, defect losses rework loss dan yieldscraf loss yang akan dijelaskan di bawah ini :

4.1.5.1. Downtime Losess

Downtime losess adalah kerugian waktu yang seharusnya digunakan untuk melakukan proses produksi akan tetapi karena adanya gangguan pada mesin equipment failures mengakibatkan mesin tidak dapat melaksanakan proses produksi sebagaimana semestinya. Dalam perhitungan Overal equipment effectiveness OEE, equipment failures dan waktu setup dan adjustment dikategorikan sebagai kerugian waktu downtime downtime losses. 1. Equipment FailureBreakdowns EF Equipment failure ataupun breakdown adalah kegagalan mesin melakukan proses produksi ataupun kerusakan yang terjadi secara tiba-tiba serta yang tidak diharapkan terjadi sehingga menyebabkan kerugian yang terlihat jelas, yaitu tidak menghasilkan output. Untuk mencari besarnya persentase efektivitas mesin yang hilang akibat dari faktor breakdown loss dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : EF = � � � x 100 Dengan Rumus diatas maka dapat dihitung Breakdown Turbin Gas yang terjadi pada bulan Mei 2014, sebagai berikut : EF = 627,89 x 100 = 0

Dokumen yang terkait

Integrasi Overall Equipment Effectiveness dan Failure Mode and Effect Analysis untuk Meningkatkan Efektivitas Mesin Hammer Mill di PT. Salix Bintama Prima

12 167 136

Study Peningkatan Overall Equipment Effectiveness Melalui Penerapan Total Productive Maintenance Di PTPN IV PKS Pasir Mandoge

19 90 160

Kajian Total Productive Maintenance Pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas Dan Uap Blok I St 1.0 Sicanang Belawan Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness

5 107 96

Kajian Total Productive Maintenance Pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas Dan Uap Blok I St 1.0 Sicanang Belawan Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness

0 0 19

Kajian Total Productive Maintenance Pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas Dan Uap Blok I St 1.0 Sicanang Belawan Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness

0 1 2

Kajian Total Productive Maintenance Pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas Dan Uap Blok I St 1.0 Sicanang Belawan Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness

0 1 5

Kajian Total Productive Maintenance Pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas Dan Uap Blok I St 1.0 Sicanang Belawan Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness

1 2 29

Kajian Total Productive Maintenance Pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas Dan Uap Blok I St 1.0 Sicanang Belawan Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness

1 3 1

Kajian Total Productive Maintenance Pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas Dan Uap Blok I St 1.0 Sicanang Belawan Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness

0 0 3

PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS GT 2.1 DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

0 0 20