Downtime Losess Perhitungan Six Big Losses

dan scrap yaitu kerugian yang timbul selama proses produksi belum mencapai keadaan produksi yang stabil pada saat proses produksi mulai dilakukan sampai terjadinya keadaan proses yang stabil. Faktor yang tergolongkan kedalam Defect Loss adalah Rework Loss dan Yield Scrap Loss. 1. Rework Loss RL Rework loss adalah produk yang tidak memenuhi spesifikasi standar kualitas yang telah ditentukan walaupun masih dapat diperbaiki ataupun dikerjakan ulang. Untuk mengetahui persentase faktor rework loss yang mempengaruhi efektivitas penggunaan mesin. Digunakan rumus sebagai berikut : RL = � � � � x 100 Maka dapat dihitung Rework losses Turbin Gas yang terjadi pada bulan Mei 2014, sebagai berikut : RL = 7,6923 10 −6 628,22 x 100 = 0 Dengan perhitungan yang sama, maka Rework losses mesin Turbin Gas periode Juli 2013- Juni 2014. Tabel 4.10. Rework Loss GT 2.1 Periode Juli 2013 – Juni 2014 Bulan Loading Time Jam Ideal Cycle Time JamKWh Rework KWh Rework Time Jam Rework Loss Juli 744 7,6923 x 10 -6 Agustus 744 7,6923 x 10 -6 September 720 7,6923 x 10 -6 Oktober 744 7,6923 x 10 -6 Nopember 720 7,6923 x 10 -6 Desember 731,78 7,6923 x 10 -6 ...Lanjutan Tabel 4.10. Rework Loss GT 2.1 Periode Juli 2013 – Juni 2014... Periode Loading Time Jam Ideal Cycle Time JamKWh Rework KWh Rework Time Jam Rework Loss Januari 744 7,6923 x 10 -6 Februari 672 7,6923 x 10 -6 Maret 744 7,6923 x 10 -6 April 720 7,6923 x 10 -6 Mei 628,22 7,6923 x 10 -6 Juni 720 7,6923 x 10 -6 2. YieldScrap Loss Yieldscrap loss merupakan kerugian yang timbul selama proses produksi belum mencapai keadaan produksi yang stabil pada saat proses produksi mulai dilakukan sampai sampai tercapainya keadaan proses yang stabil, sehingga produk yangdihasilkan pada awal proses sampai keadaan proses stabil dicapai tidak memenuhi spesifikasi kualitas yang diharapkan. Untuk mengetahui persentase faktor yieldscrap loss yang mempengaruhi efektivitas penggunaan mesin digunakan rumus sebagai berikut: YS = � � � � � x 100 Maka dapat dihitung yield scrap losses Turbin Gas yang terjadi pada bulan Mei 2014, sebagai berikut : YS = 7,6923 10 −6 283.930 628,22 x 100 = 0,34 Dengan perhitungan yang sama, maka Yieldscrap losses mesin Turbin Gas periode Juli 2013- Juni 2014. Tabel 4.11. YieldScrap Loss GT 2.1 Periode Juli 2013 – Juni 2014 Bulan Loading Time Jam Ideal Cycle Time JamKWh Scrap KWh Scrap Time Jam Scrap Loss Juli 744 7,6923 x 10 -6 327.260 2,52 0,33 Agustus 744 7,6923 x 10 -6 310.330 2,39 0,32 September 720 7,6923 x 10 -6 311.200 2,39 0,33 Oktober 744 7,6923 x 10 -6 320.800 2,47 0,33 Nopember 720 7,6923 x 10 -6 310.440 2,39 0,33 Desember 731,78 7,6923 x 10 -6 316.710 2,44 0,33 Januari 744 7,6923 x 10 -6 326.640 2,51 0,34 Februari 672 7,6923 x 10 -6 286.940 2,21 0,33 Maret 744 7,6923 x 10 -6 328.560 2,53 0,34 April 720 7,6923 x 10 -6 329.220 2,53 0,35 Mei 628,22 7,6923 x 10 -6 283.930 2,18 0,34 Juni 720 7,6923 x 10 -6 334.620 2,57 0,36

4.2. Analisa Perhitungan

Menganalisa hasil perhitungan dari OEE dan six big losses, yang akan disajikan dalam bentuk tabel dan diagram seperti di bawah ini.

4.2.1. Analisa perhitungan Overall Equipment Effectiveness OEE

Analisa perhitungan Overall Equipment Effectiveness OEE dilakukan dengan tujuan melihat tingkat keefektifan penggunaan mesin Turbin Gas pada periode Juli 2013 –Juni 2014. Pengukuran OEE Turbin Gas ini berdasarkan faktor waktu, kecepatan serta kualitas pada saat pengoperasian mesin Turbin Gas. Adapun persentase yang dicapai dapat dilihat dari tabel 4.16. dan diagram pada gambar 4.1. berikut: Tabel 4.12. Persentase OEE Setiap Periodenya Periode Availability Performance Efficiency Rate of Quality Product OEE Juli 100 96,37 99,65 99,03 Agustus 100 86,50 99,63 86,17 September 100 93,61 99,64 99,64 Oktober 100 96,41 99,65 99,65 Nopember 98,79 98,07 99,66 96,55 Desember 99,95 98,41 99,66 98,03 Januari 100 99,49 99,66 99,66 Februari 100 97,47 99,66 99,66 Maret 100 98,74 99,64 99,64 April 100 96,43 99,53 99,53 Mei 99,95 99,69 99,65 99,29 Juni 100 98,13 99,63 99,63 Total 99,89 96,61 99,64 98,29 Gambar 4.1. Grafik Persentase OEE 75 80 85 90 95 100 105 Availability Performance Efficiency Rate of Quality Product OEE OEE Periode

Dokumen yang terkait

Integrasi Overall Equipment Effectiveness dan Failure Mode and Effect Analysis untuk Meningkatkan Efektivitas Mesin Hammer Mill di PT. Salix Bintama Prima

12 167 136

Study Peningkatan Overall Equipment Effectiveness Melalui Penerapan Total Productive Maintenance Di PTPN IV PKS Pasir Mandoge

19 90 160

Kajian Total Productive Maintenance Pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas Dan Uap Blok I St 1.0 Sicanang Belawan Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness

5 107 96

Kajian Total Productive Maintenance Pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas Dan Uap Blok I St 1.0 Sicanang Belawan Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness

0 0 19

Kajian Total Productive Maintenance Pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas Dan Uap Blok I St 1.0 Sicanang Belawan Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness

0 1 2

Kajian Total Productive Maintenance Pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas Dan Uap Blok I St 1.0 Sicanang Belawan Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness

0 1 5

Kajian Total Productive Maintenance Pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas Dan Uap Blok I St 1.0 Sicanang Belawan Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness

1 2 29

Kajian Total Productive Maintenance Pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas Dan Uap Blok I St 1.0 Sicanang Belawan Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness

1 3 1

Kajian Total Productive Maintenance Pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas Dan Uap Blok I St 1.0 Sicanang Belawan Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness

0 0 3

PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS GT 2.1 DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

0 0 20