Diagram Sebab Akibat Cause and Effect Diagram

Performance efficiency adalah rasio kuantitas produk yang dihasilkan dihubungkan dengan waktu siklus idealnya terhadap waktu yang tersedia untuk melakukan proses produksi operation time. 3. Perhitungan Rate of Quality Product Rate of quality product adalah rasio produk yang baik good products yang sesuia dengan spesifikasi kualitas produk yang telah ditentukan terhadap jumlah produk yang diproses. 4. Perhitungan Overall Equiptment Effectiveness OEE Setelah nilai availability, performance effeciency, dan rate of quaility product pada mesin Turbin Gas diperoleh maka dilakukan perhitungan nilai overall equipment effectiveness OEE untuk mengetahi besarnya efektivitas penggunaan mesin. 5. Perhitungan OEE Six Big Losses 5.1. Perhitungan Downtime Losess 5.1.1. Perhitungan Equipment Failures Breakdowns Kegagalan mesin melakukan proses produksiequipment failure atau kerusakan breakdownyang tiba-tiba dan tidak diharapkan terjadi adalah penyebab kerugian yang terlihat jelas, karena kerusakan tersebut akan mengakibatkan mesin tidak menghasilkan output. 5.1.2. Perhitungan Setup dan Adjustment Kerusakan pada mesin tersebut maupun pemeliharaan mesin secara keseluruhan akan mengakibatkan mesin tersebut harus dihentikan terlebih dahulu. Sebelum mesin difungsikan kembali akan dilakukan penyesuaian terhadap fungsi mesin tersebut yang dinamakan dengan waktu setup dan adjustment mesin. 5.2. Perhitungan Speed Losses Speed losses terjadi pada saat mesin tidak beroperasi sesuai dengan kecepatan produksi maksimum yang sesuai dengan kecepatan mesin yang dirancang. Faktor yang mmpengaruhi speed losses ini adalah idling and minor stoppages dan reduced speed. 5.2.1. Perhitungan Idling and Minor Stoppages Idling dan minor stoppages terjadi jika mesin berhenti secara berulang-ulang atau mesin beroperasi tanpa menghasilkan produk. Jika idling dan minor stoppages sering terjadi maka dapat mengurangi efektivitas kerja mesin. 5.2.2. Perhitungan Reduce Speed Reduce speed adalah selisih antara waktu kecepatan produksi aktual dengan kecepatan produksi mesin yang ideal. 5.3. Perhitungan Defect Losses Defect losses artinya adalah mesin tidak menghasilkan produk yang sesuai dengan spesifikasi dan standar kualitas produk yang telah ditentukan dan scrap sisa hasil proses selama produksi berjalan. Faktor yang dikategorikan ke dalam defect losses adalah rework losses dan yieldscrap losses. 5.3.1. Perhitungan Rework Loss Rework loss adalah produk yang tidak memebuhi spesifikasi kualitas yang telah ditentukan walaupun masih dapat diperbaiki ataupun dikerjakan ulang. 5.3.2. Perhitungan YieldScrap Loss Yieldscrap loss adalah kerugian yang timbul selama proses produksi belum mencapai keadaan produksi yang stabil pada saat proses produksi mulai dilakukan sampai terjadinya keadaan proses yang stabil, sehingga produk yang dihasilkan pada awal proses sampai keadaan proses stabil dicapai tidak memenuhi spesifikasi kualitas yang diharapkan.

3.9. Analisa Data dan Pemecahan Masalah

Analisa dilakukan untuk mendapatkan hasil perhitungan Availability, Performance Efficiency,Rate of Quality Product, Overall Equipment EfectivenessOEE, Six Big Losses.

3.10. Diagram Alir Penelitian

Diagram alir penelitian dibuat dengan tujuan mempermudah peneliti dalam menyusun penelitian menjadi karya ilmiah. Adapun bentuknya seperti di bawah ini : Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian

3.11. Pengumpulan Data

Mulai Penelitian Mengidentifikasi Masalah Tujuan Penelitian Pembahasan dan Menganalisa Data Kesimpulan Pengumpulan Data Pemeliharaan, Data Operasi Serta Data Perusahaan Selesai Mesin maupun peralatan yang menjadi objek penelitian adalah pada bagian PLTG di Pembangkitan PT. PLN PERSERO yaitu pada mesin sistem Turbin Gas dengan spesifik mesin yaitu GT 2.1. Pada tanggal 11 Oktober 1994, PLTG unit 2.1 GT 2.1 mulai dioperasikan dalam siklus terbuka open cycle hingga sekarang dengan siklus Kombinasi. Karena mesin ini merupakan mesin yang penting dijalankan apalagi banyak penggunaan mesin ini yang dikombinasikan dengan sistem turbin uap sehingga effisiensi panas keluaran Turbin Gas besar digunakan tidak keluar secara sia-sia. Sasaran dari penerapan TPM pada mesin ini adalah untuk meminimumkan enam kerugian besar six big losses yang terjadi pada Turbin Gas, sehingga keefektivitas mesin ini terjadi secara maksimal dan hal ini akan diukur dengan menggunakan indikator ukur yaitu OEE overall equipment effectiveness yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas serta efisiensi kerja mesin Turbin Gas. Untuk pengukuran efektivitas dengan menggunakan OEE pada Turbin Gas ini dibutuhkan data yang bersumber dari laporan produksi. Adapun data yang digunakan adalah dalam periode 3 bulan dari bulan Mei 2014 – Juni 2014, yaitu : 1. Data waktu Planned Downtime Turbin Gas GT 2.1 2. Data waktu Downtime Turbin Gas GT 2.1 3. Data waktu Setup mesin Turbin Gas GT 2.1 4. Data waktu produksi Turbin Gas GT 2.1 5. Data lainnya yang mendukung dalam pemecahaan masalah.

3.11.1. Data waktu Planned Downtime Pemeliharaan GT 2.1

Planned downtime merupakan waktu yang sudah dijadwalkan untuk melakukan pemeliharaan terjadwal dan kegiatan manajemen yang lain seperti pertemuan. Pemeliharaan terjadwal dilakukan oleh pihak perusahaan untuk menjaga agar mesin tidak rusak saat proses produksi berlangsung. Pemeliharaan ini dilakukan secara rutin dan sesuai jadwal yang dibuat oleh bagian maintenance. Data yang diambil merupakan sekumpulan data perawatan dan pemeliharaan yang

Dokumen yang terkait

Integrasi Overall Equipment Effectiveness dan Failure Mode and Effect Analysis untuk Meningkatkan Efektivitas Mesin Hammer Mill di PT. Salix Bintama Prima

12 167 136

Study Peningkatan Overall Equipment Effectiveness Melalui Penerapan Total Productive Maintenance Di PTPN IV PKS Pasir Mandoge

19 90 160

Kajian Total Productive Maintenance Pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas Dan Uap Blok I St 1.0 Sicanang Belawan Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness

5 107 96

Kajian Total Productive Maintenance Pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas Dan Uap Blok I St 1.0 Sicanang Belawan Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness

0 0 19

Kajian Total Productive Maintenance Pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas Dan Uap Blok I St 1.0 Sicanang Belawan Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness

0 1 2

Kajian Total Productive Maintenance Pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas Dan Uap Blok I St 1.0 Sicanang Belawan Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness

0 1 5

Kajian Total Productive Maintenance Pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas Dan Uap Blok I St 1.0 Sicanang Belawan Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness

1 2 29

Kajian Total Productive Maintenance Pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas Dan Uap Blok I St 1.0 Sicanang Belawan Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness

1 3 1

Kajian Total Productive Maintenance Pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas Dan Uap Blok I St 1.0 Sicanang Belawan Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness

0 0 3

PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS GT 2.1 DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

0 0 20