4.2.4.2. Penerapan Total Productive Maintenance
Total Productive Maintenance juga termasuk kegiatan pemeliharaan mandiri autonomous maintenance, kunci keberhasilannya adalah pemeliharaan
mandiri tersebut, karena melibatkan seluruh staf pekerja yang mulai dari operator sampai kepada pemimpin perusahaan. Dengan kata lain adanya kegiatan
autonomous maintenance ini maka seluruh operator akan terlibat dalam melakukan pemeliharaan dan perawatan mesin serta peralatan yang digunakan,
dan para pemimpin juga ikut ambil bagian dalam melakukan pemeliharaan dan perawatan mesin tersebut.
Adapun sistem pelaksanaan kegiatan pemeliharan yang diterapkan oleh PT. PLN PERSERO Pembangkitan Bagian Sumbagut, Sicanang Belawan adalah
pemeliharaan yang terencana yang dapat dilihat dari Bab IV, memiliki jadual pemeliharaan. Walaupun terencana, mesin terkadang mengalami perhentian, trip-
trip yang mungkin terkam maupun terekam. Hal yang mempengaruhi nilai efektivitas mesin adalah kemampuan
operator dalam mengawasi operasi serta memelihara mesin dengan baik. Untuk itu perlu adanya pendidikan yang dapat mengubah pola pikir dari operator supaya
tidak hanya menggunakan mesin namun bisa juga memelihara mesin. Agar hal tersebut dapat tercapai maka diperlukan usaha dan waktu untuk dapat melatih
operator memahami dan memperlakukan autonomous maintenance. Pemeliharaan mandiri autonomous maintenance yang dapat dilakukan operator antara lain :
1. Membersihkan mesin Turbin Gas dari kotoran-kotoran yang melekat, dari
pelumas yang menempel dan dari dari debu kotoran. 2.
Memantau kerja mesin, apakah beroperasi dengan baik dengan mencacat fenomena yang terjadi pada mesin.
3. Memeriksa pelumasan, jika perlu lakukan pergantian dan melakukan
pengencangan terhadap mur yang longgar. 4.
Melakukan pemeliharaan mandiri dengan menggunakan check sheet. 5.
Tetap melakukan pemeriksaan yang sesuai dengan intruksi standar pemeriksaan yang telah diterapkan perusahaan.
6. Mengganti komponen - komponen yg rusak.
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari hasil pengolahan data dan analisa dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Dari periode penelitian yang dilakukan 07 Juli – 18 Agustus 2014 ditarik
kesimpulan rata-rata nilai OEE mesin Turbin Gas GT 2.1 yang diukur per bulan sangat baik, didapat dari range 86,17 - 99,66 , pencapaiannya
melampaui nilai OEE world class yaitu 85 . Range availability = 99,95 sampai 100 jauh melebihi nilai standar 90 , atau dapat disebut
ideal. Range performance efficiency = 86,50 - 99,49 , nilai performance efficiency byang terendah pada bulan agustus yaitu 86,50
tidak mencapai standar 95 . Range rate of quality product = 99, 53 - 99,66 , telah melewati nilai standar 99 . Kerugian yang paling
banyak dialami oleh mesin adalah idlingminor stoppages losses yang dicatat setahun terjadi selama 319,91 jam. Yang telah memberikan
konstribusi efektif mesin hilang dengan persentase kerugian sebesar 89,54 , dilanjutkan dengan yield scrap losses 29,13 jam reduce speed losses
29,11 jam , breakdown losses 8,03 jam dan setup and adjustment losses sebesar 0,33 jam.
Mesin GT 2.1. tidak mengalami rework losses.
2. Mesin GT 2.1 masih dalam keadaan produktif dan layak pakai.
5.2. Saran
Adapun saran peneliti dari hasil pengolahan dan analisa adala adalah : 1.
Lakukan perawatan dan pemeliharaan mesin secara terus menerus tidak hanya saat mesin mengalami kerusakan, perawatan preventive
maintenance serta autonomous maintenance harus tetap dilakukan.
2. Pergantian ataupun perhentian diwaktu seharusnya dilakukannya
pemeliharaan itu sangat penting menjaga supaya keberlangsungan masa pakai mesin lebih awet.
3. Perusahaan sebaiknya melakukan perhitungan OEE terhadap seluruh
mesin yang ada supaya mengetahui keefektivitas mesin dan terus melakukan evaluasi dengan maksud mengembangkan sistem pemeliharaan
dan perawatan. 4.
Perhitungan OEE harus terus dilakukan dan dilihat perkembangannya. 5.
Penanaman kesadaran kepada seluruh karyawan dalam upaya peningkatan produktivitas hasil yang di dapat sehingga dapat menguntungkan
perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Ahuja, I.P.S., Khamba,J.S., 2008, International Journal of Quality and Reability Management, Total Productive Maintenance, Literature Review and Direction.
Arikunto, S, 2010, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara. Assauri, S, 1999, Manajemen Produksi Operasi, Jakarta : Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia. Boris, S., 2006. Total Productive Maintenance, United State of Amerika : The
McGraw-Hill Companies, Inc.
Corder, Antony, 1996, Teknik Manajemen Pemeliharaan, Jakarta : Erlangga. Diknas, 2001, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka.
Dietzel, F. 1980. Turbin Pompa dan Kompresor, Jakarta : Erlangga. Gaspersz, V., 2001, Metode Analisi Untuk Peningkatan Kualitas. Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama. Harman, R.T.C, 1981, Gas Turbin Engineering, London : Cetakan Pertama, The
Mac, Millan Press LTD. H., Arthur Lefebre, 1983, Gas Turbin Combustion, USA : Hemisphere Publishing
Corporation. Hasriyono, Miko, 2009, Evaluasi Efektivitas Mesin dengan Penerapan Total
Productive Maintenance TPM di PT. Hadi Baru. Skripsi Sarjana, Medan : Fakultas Teknik Sumatera Utara.
H., Jogiyanto, 2008, Metodologi Penelitian Sistem Informasi, Yogyakarta : Andi Ishikawa, K., 1992, Pengendalian Mutu Terpadu, Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.
Joy, Henry. H., 2009, Penerapan Total Productive Maintenance Untuk Peningkatan Efesiensi Produksi Dengan Menggunakan Metode Overall
Equipment Effectiveness Di PT Perkebunan Nusantara III Gunung Para, Skripsi Sarjana, Medan : Fakultas Teknik Sumatera Utara.
Keith, R. M., 1957, Maintenance Engineering Handbook-Seventh Edition, United State of Amerika : The McGraw-Hill Companies, Inc.
Kunio, S., 2008, The Fast Guide to OEE, USA: Vorne Industries. Kunio, S., TPM Team Guide, Productivity Press, Inc., Portland, p 2.
Ljungberg, O, 1998, Measurement of overall equipment effectiveness as a basis for TPM activities. International Journal of Operations Production
Management. L., David, G., and B, Stanley, D, 1994, Introduction to Total Quality, United
States of Amerika : Prentice-Hall, Inc. Moran, Michael j., Shaphiro H., 1998, Termodinamika Teknik, Jakarta : Erlangga.
Mulyati, D., Analisis Efektivitas Peralatan Produksi pada PT. Bahari Dwikencana Lestari Kabupaten Aceh Tamiang, Banda Aceh : Fakultas
Teknik Universitas Serambi Mekkah. Munro, L. F, dkk., 1996. Menerapkan Manajemen Mutu Terpadu. Jakarta :
Komputindo – Gramedia
Nakajima, S., 1988, Introduction to Total Productive Maintenance, Cambridge, MA, Productive Press, Inc.
Nakajima, S., 1998, Introduction to Total Productive Maintenance, Cambridge, MA, Productivity Press, Inc.
Robert F. Hoeft, Schenectady, Heavy Duty Gas Turbine Operating and Maintenance Consideration. NY. USA.
Saukah, Ali, dkk., 1996, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Skripsi, Tesis, Disertasi, Artikel, Makalah, Laporan Penelitian, Satgas Operasional
Pendidikan dan Pengajaran IKIP Malang. Schenectady, 1997, Gas Turbine Maintenance, USA.
Sijabat, J.A., 2009, Penerapan Total Productive Maintenance, Jakarta: Fakultas Teknik Industri Universitas Mercu Buana.
Sinulingga, S., 2009, Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Yogyakarta : Graha Ilmu.
Sugiyono, 1998, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RD, Bandung: Alfabeta.
S.,Nehete, E., Narhede, and K., Mahajan, Total Productive Maintenance: A Critical Review.
Takashi, Y., dan Takashi Osada, 2000, Total Productive Maintenance – TPM
Technical Report, Lulea Tekniska University. http:www.enginehistory.orgGasTurbinescombustionchamber.html,
diakses pada senin, 8 September 2014.
http:www.globalsecurity.orgmilitary le5.html, diakses pada senin, 8 September 2014.
http:www.oee.comworld-class-oee.html, diakses pada hari jumat, 26 September 2014.
http:www.oneneck.comarticle.aspx?id=174.html, diakses
pada senin,
8 September 2014.
http:www.sulthonyusuf.blogspot.com201001turbin-gas-1.html, diakses pada hari senin, 8 September 2014.