akibat proses dan prosedur. Pillar ini akan saling membutuhan antar yang satu dengan yang lain secara teratur. Kesatuan dari pillar-pilar ini merupakan
gabungan representif para pekerja yang sama baik dari sebuah perusahaan. Kesatuan ini dikepalai oleh wakil presiden direktur senior secara teknis.
Seluruh yang terpenting.
2.4.6. Tujuan Total Productive Maintenance
Tujuan dari total productive maintenance baik secara langsung, maupun tidak langsung yaitu:
1. Mencapai OPE Overall Plant Efficiency paling minimum 80
2. Mencapai nilai OEE minimum 90
3. Mengurangi biaya manufaktur sebesar 30
4. Memenuhi pesanan konsumen sebesar 100
5. Mengurangi kecelakaan
6. Mencapai tujuan dengan bekerja sebagai tim
7. Perubahan perilaku kerja operator
8. Membagi pengetahuan dan pengalaman
9. Menambah tingkat keyakinan karyawan dalam bekerja.
2.4.7. Manfaat Total Productive Maintenance
Manfaat dari studi aplikasi TPM secara sistematik dalam rencana kerja jangka panjang pada perusahaan khususnya menyangkut faktor-faktor berikut:
1. Peningkatan produktifitas dengan menggunakan prinsip-prinsip TPM akan meminimalkan kerugian-kerugian pada perusahaan
2. Meningkatkan kualitas dengan TPM, meminimalkan kerusakan pada mesinperalatan dan downtime mesin dengan metode terfokus
3. Waktu delivery ke konsumen dapat ditepati karena produksi yang tanpa gangguan akan lebih mudah untuk dilaksanakan
4. Biaya produksi rendah karena rugi dan pekerjaan yang tidak memberi nilai tambah dapat dikurangi
5. Kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja baik 6. Meningkatkan motivasi kerja, karena hak dan tanggung jawab dilegasikan
pada setiap orang. Kegiatan dan tindakan tindakan yang dilakukan dalam TPM tidak hanya
berfokus pada pencegahan terjadinya kerusakan pada mesinperalatan dan meminimalkan downtime mesinperalatan akan tetapi banyak faktor yang
menyebabkan kerugian akibat rendahnya efisiensi mesinperalatan saja. Rendahnya produktifitas mesinperalatan yang menimbulkan kerugian
bagi perusahaan sering diakibatkan oleh pengguna mesinperalatan yang tidak efektif dan efesien terdapat pada enam faktor yang disebut kerugian besar six big
losses. Efisiensi adalah ukuran yang menunjukkan bagaimana sebaiknya sumber
daya yang digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan output, efisiensi merupakan karakteristik proses mengukur perpormasi aktual dari sumberdaya
yang relative terhadap standar yang digunakan, ditetapkan. Sedangkan efektifitas merupakan karasteristik lain dari proses mengukur
derajat penyampaian output dari sistem produksi, efektifitas diukur dari rasio aktual output terhadap output yang direncanakan. Dalam era persaingan bebas saat
ini pengukuran sistem produksi yang hanya mengacu pada kualitas output semata akan dapat menyesatkan, karena pengukuran ini tidak memperhatikan
karakteristik utama dari proses yaitu : kapasitas efesiensi dan efektifitas. Taisir, Osama 2010 berkata bahwa satu tujuan dari TPM dan OEE adalah
mengurangi atau menghilangkan apa yang disebut dengan six big losses yang merupakan penyebab umum terjadinya kerugian efisiensi saat proses manufaktur.
Berlangsungnya kerugian dari efektifitas di dalam TPM tersebut didefinisikan dengan istilah dari kualitas yang disebut kualitas produk dan kesediaan waktu
mesin. Mesin peralatan seefisien mungkin artinya adalah memaksimalkan fungsi dari kinerja mesinperalatan produksi dengan tepat guna dan berdaya guna, Untuk
dapat meningkatkan produtifitas mesinperalatan yang digunakan maka perlu dilakukan analisis produktivitas dan efesiensi mesinperalatan pada six big losses.
Nakajima 1998 merumuskan six big losses dalam formula dibawah ini :