JAHE Zingiber officinale Roscoe

tea ”. Dalam pembuatan teh daun kumis kucing ini biasa dicampur dengan rimpang temulawak untuk mengobati penyakit kuning Dzulkarnain et al., 1999. Dapat disimpulkan bahwa herba kumis kucing memiliki efek sinergis ketika dicampur dengan rimpang temulawak. Ekstrak rebusan air dari daun kumis kucing methylripariochromene A, suatu senyawa benzochromene terbukti secara ilmiah mampu menurunkan tekanan darah sistolik pada tikus hipertensi Ohashi et al., 2000 seperti dikutip oleh: Elfahmi et al., 2006. Ekstrak kumis kucing juga terbukti mampu menurunkan jumlah kalsium oksalat batu ginjal dan kapasitas penurunan kalsium oksalat dari ekstrak air kumis kucing ternyata lebih baik dibandingkan ekstrak etanolnya Iswantini et al., 2006.

D. JAHE Zingiber officinale Roscoe

Tanaman jahe termasuk dalam famili Zingiberaceae, merupakan tanaman berumur panjang dengan rimpang di dalam tanah yang bercabang-cabang dan ke atas mengeluarkan tunas serta batang-batang yang dibalut oleh pelepah daun, dengan tinggi tanaman yang dapat mencapai 0.4-0.6 meter Wijayakusuma, 2002. Menurut Sutarno et al. 1999, dikenal 3 varietas jahe di Indonesia berdasarkan bentuk, ukuran, dan warna rimpangnya, yaitu jahe besar sering disebut jahe gajah atau jahe badak, jahe kecil jahe emprit, dan jahe merah jahe sunti. Diantara ketiga varietas tersebut, yang banyak digunakan sebagai obat adalah jahe merah karena kandungan minyak atsirinya lebih banyak. Bagian jahe yang banyak digunakan manusia adalah rhizoma atau rimpangnya Gambar 2. Rimpang jahe merupakan batang yang tumbuh dalam tanah dan dipanen setelah berumur 9–10 bulan. Menurut Sutarno et al. 1999, kandungan minyak atsiri dan senyawa aktif lain yang terkandung dalam rimpang jahe mencapai maksimal pada umur jahe sekitar 9–10 bulan. Kandungan minyak atsiri dan senyawa aktif tersebut semakin berkurang seiring dengan peningkatan umur rimpang dan peningkatan kandungan pati. Rimpang jahe bercabang-cabang tidak teratur, berserat, dan berbau khas aromatik. Rimpang jahe berasa pedas karena mengandung minyak atsiri 0.25- 3.3 yang terdiri dari zingiberene, curcumene, philandren. Selain itu, rimpang 8 jahe mengandung oleoresin sebanyak 4.3-6.0 yang terdiri dari gingerols dan shogaols hasil dehidrasi gingerol. Oleoresin pada jahe juga menimbulkan rasa pedas atau pungent Sutarno et al., 1999. Gambar 2. Rimpang jahe gajah, jahe emprit, dan jahe merah Menurut Bhattarai et al. 2001, gingerol merupakan komponen aktif utama dalam rimpang jahe segar dan teridentifikasi dalam bentuk [6]-gingerol [5- hydroxy -1-4-hydroxy-3-methoxyphenyl decan-3-one]. Diketahui bahwa [6]- gingerol memiliki efek farmakologis dan fisiologis, termasuk analgesic, antipyretic, gastroprotective, cardiotonic , aktivitas antihepatotoxic, dan memiliki efek penghambatan dalam biosintesis prostaglandin Bhattarai et al., 2001. Gingerol bersifat labil terhadap panas atau suhu tinggi, sehingga mudah terdehidrasi menjadi shogaol Bhattarai et al., 2001. Senyawa 6-shogaol atau [1-4-hydroxy-3-methoxyphenyldecan-4-ene-3- one ] yang merupakan produk dehidrasi dari gingerol juga memiliki karakter citarasa yang pedas pungent. Shogaol lebih banyak terdapat pada simplisia kering maupun dalam bentuk serbuk. Stabilitas kedua komponen tersebut di dalam tubuh, terutama bagian perut mampu memberikan sifat bioavailabilitas secara keseluruhan. Dalam suasana asam sekitar pH 4.0, kestabilan gingerol dan shogaol mencapai puncak dan menjadi faktor penting dalam menelusuri efek farmakologis pada berbagai produk obat-obatan dan kesehatan berbasis jahe lainnya Bhattarai et al., 2001. Diketahui bahwa gingerol memiliki kinetika kimia yang bersifat reversible menjadi shogaol dan sebaliknya Gambar 3. Ekstrak jahe mempunyai aktivitas antioksidan yang dapat dimanfaatkan untuk mengawetkan minyak dan lemak. Menurut Jitoe et al. 1992, jahe memiliki kandungan senyawa aktif yang mampu berfungsi sebagai antioksidan. Minuman 9 jahe juga telah terbukti menunjukkan adanya perbaikan sistem imun atau kekebalan tubuh Zakaria et al., 2000. Gambar 3. Degradasi gingerol dalam suasana asam Bhattarai et al., 2001 Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan oleh Firmansyah 2003, diketahui bahwa jahe memiliki aktivitas antioksidan metode ransimat tertinggi 3.39, bila dibandingkan dengan kayu secang 3.12, dan pala 1.63. Rimpang jahe juga dikenal memiliki banyak khasiat kesehatan, antara lain sebagai peluruh kentut carminative, perangsang stimulant, pemberi aroma atau bumbu, melancarkan sirkulasi darah, menurunkan kolesterol, peluruh keringat diaphoretic, antimuntah antitussive, antiradang anti-inflamantory, dan menambah nafsu makan stomachica Wijayakusuma, 2002.

E. KAYU SECANG Caesalpinia sappan Linn.

Dokumen yang terkait

Pengaruh pemberian ekstrak etanol 96% herba kumis kucing (orthosiphon stamineus benth) terhadap penurunan kadar kolesterol total pada tikus jantan yang diinduksi pakan hiperkolesterol

3 20 92

Formulasi Minuman Fungsional Berbasis Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus B*Miq) dan Proses Pembuatannya

0 6 1

Perpanjangan Umur Simpan Dan Perbaikan Citarasa Minuman Fungsional Berbasis Kumis Kucing (Orthosiphon Aristatus Bi. Miq) Menggunakan Ekstrak Berbagai Varietas Jeruk

2 60 111

Upaya peningkatan penerimaan citarasa minuman fungsional berbasis kumis kucing (Orthosiphon aristatus Bl. Miq) dengan menggunakan beberapa ekstrak jeruk dari varietas yang berbeda dan flavor enhancer

5 41 186

Aktivitas antihiperglikemik minuman fungsional berbasis ekstrak daun kumis kucing (Orthosiphon aristatus BI. Miq) pada mencit hiperglikemik yang diinduksi dengan Streptozotocin

0 11 276

Pertumbuhan, Produksi dan Kadar Sinensetin Tanaman Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus Bl. Miq.) pada Berbagai Umur Panen

2 7 55

Penentuan Waktu Panen pada Budidaya Tanaman Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus Bl. Miq.)

0 6 7

Upaya Peningkatan Produksi Biomassa dan Kadar Sinensetin Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus Bl. Miq.) dengan Pemupukan

0 4 8

Pertumbuhan, Produksi, Dan Kadar Sinensetin Tanaman Kumis Kucing (Orthosiphon Aristatus Bl. Miq.) Pada Berbagai Intensitas Naungan Dan Cara Pemupukan Nitrogen

1 11 53

Analisis Struktur Anatomi Dan Histokimia Tiga Varietas Kumis Kucing (Orthosiphon Aristatus (Blume) Miq.)

4 25 34