ASPEK CITARASA FLAVOR DAN WARNA REMPAH-REMPAH

Kandungan komponen volatil di dalam jus lemon telah diteliti oleh Mussinan et al. 1981 dengan jumlah tidak kurang dari 300 komponen volatil yang berhasil diidentifikasi. Beberapa komponen volatil utama pada jeruk lemon disajikan pada Tabel 3. Komponen p-cymen-8-yl ethyl ether diketahui memiliki karakterisitk citarasa lemon juice-like. Menurut Nagy dan Shaw 1990, komponen citarasa lemon yang paling penting adalah sitral. Komponen ini terkandung dalam jus lemon dengan komposisi 95 geranial dan 5 neral. Tabel 3. Komponen volatil dalam jus lemon Mussinan et al., 1981 Komponen mayor Komponen mayor Hidrokarbon Alkohol monoterpene Limonene Alkohol seskuiterpen Aldehid Eter Geranial p-cymen-8 yl etil eter Neral Asam-asam organik Ester Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Sun et al. 2002, jeruk lemon memiliki kandungan total fenolik yang tinggi, yaitu sekitar 81.9 ± 3.5 mg gallic acid equiv100 g berat dapat dimakan. Aktivitas antioksidan pada jeruk lemon juga diukur dan dinyatakan dalam µmol vitamin C equivg berat dapat dimakan sebesar 42.8 ± 1.0 µmolg. Selain itu, ekstrak jeruk lemon juga diketahui memiliki aktivitas penghambatan terhadap pertumbuhan sel-sel kanker HepG2 yang dinyatakan dalam EC 50 mgml, yaitu sebesar 30.6 ± 0.8 mgml Sun et al. , 2002.

H. ASPEK CITARASA FLAVOR DAN WARNA REMPAH-REMPAH

Citarasa flavor merupakan kompleks sensasi yang ditimbulkan oleh berbagai indera penciuman, pengecap, penglihatan, peraba, dan pendengaran pada waktu mengkonsumsi makanan atau minuman Lindsay, 1996. Komples sensasi yang ditimbulkan dapat berupa sensasi rasa manis, asam, asin, dan pahit oleh papila lidah taste buds, sensasi aroma oleh rongga hidung nasal cavity, dan sensasi pain sepat astringency, panas atau pedas pungency, dingin, pedas 15 oleh saraf-saraf trigeminal Lindsay, 1996. Sensasi tidak langsung, seperti penampakan, suara, dan emosi juga turut berpengaruh terhadap persepsi citarasa makanan dan minuman yang dikonsumsi, dan oleh karenanya sensasi tersebut dapat mempengaruhi aspek penerimaan konsumen secara keseluruhan Lindsay, 1996. Di dalam Traditional Chinese Pharmacology dikenal empat macam sifat dan lima macam citarasa tumbuhan obat, yang merupakan bagian dari cara pengobatan tradisional timur. Adapun keempat macam sifat tumbuhan obat itu adalah dingin, panas, hangat, dan sejuk. Tumbuhan obat yang sifatnya panas dan hangat digunakan untuk pengobatan sindroma dingin, seperti pasien yang takut dingin, tangan dan kaki dingin, lidah pucat, atau nadi lambat. Tumbuhan obat yang bersifat dingin dan sejuk digunakan untuk pengobatan sindroma panas, seperti demam, rasa haus, warna kencing kuning tua, lidah merah, atau denyut nadi cepat Dalimartha, 1999. Lima macam citarasa dari tumbuhan obat adalah pedas, manis, asam, pahit, dan asin. Citarasa ini digunakan untuk tujuan tertentu karena selain berhubungan dengan organ tubuh, juga mempunyai khasiat dan kegunaan tersendiri. Misalnya rasa pedas mempunyai sifat menyebar dan merangsang. Rasa manis berkhasiat tonik dan menyejukkan. Rasa asam berkhasiat mengawetkan dan pengkelat. Rasa pahit dapat menghilangkan panas dan lembab. Sementara rasa asin melunakkan dan sebagai pencahar. Kadang-kadang ada pakar yang menambahkan ciatarasa yang keenam, yaitu netral atau tawar yang berkhasiat sebagai peluruh kencing Dalimartha, 1999. Herba kumis kucing rasanya manis sedikit pahit, sifatnya sejuk. Menurut Dzulkarnain et al. 1999, kumis kucing mengandung mineral hingga 12 dengan garam kalium sebagai komponen terbanyaknya 600-700 mg 100 g daun segar, juga mengandung kurang lebih 0.2 flavon lipofilik, termasuk di dalamnya sinensetin, flavonol glikosida, turunan asam kafeat terutama asam rosmarinat dan asam 2,3-dikafeoiltartarat, inositol, fitosterol β-sitosterol, saponin, dan kandungan minyak atsiri yang mencapai 0.7. Rimpang jahe berasa pedas dan bersifat hangat karena mengandung minyak atsiri 0.25-3.3 yang terdiri dari zingiberene, curcumene, philandren. 16 Selain itu, rimpang jahe mengandung oleoresin sebanyak 4.3-6.0 yang terdiri dari gingerols dan shogaols hasil dehidrasi gingerol. Oleoresin pada jahe juga menimbulkan rasa pedas atau pungent Sutarno et al., 1999. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Firmansyah 2003, minuman 100 jahe memiliki warna kuning kemerahan cerah dengan ketajaman warna yang rendah. Kayu secang banyak digunakan untuk memberi warna merah pada minuman. Menurut Zerrudo 1999, sumber zat warna alami secang berasal dari komponen pigmen brazilin yang berwarna merah yang bersifat mudah larut dalam air panas. Pigmen ini memiliki warna kuning sulfur jika dalam bentuk yang murni. Asam tidak mempengaruhi brazilin tetapi alkali membuatnya bertambah merah. Warna merah akan semakin terbentuk ketika terjadi kontak dengan udara atau cahaya Anonim, 2006. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Firmansyah 2003 diketahui bahwa minuman 100 secang berwarna merah tajam cerah. Warna minuman secang semakin kuning setelah dilakukan penambahan asam. Semakin tinggi konsentrasi asam yang ditambahkan pada minuman secang, semakin kuning warna minuman yang dihasilkan. Rimpang temulawak beraroma tajam, rasanya pahit agak pedas Dalimartha, 2000. Fraksi kurkuminoid temulawak dapat digunakan sebagai zat warna alami dalam makanan, minuman, atau kosmetika karena warnanya yang kuning,. Penggunaannya sebagai pewarna makanan telah lama dikenal masyarakat Indonesia, misalnya dalam pembuatan nasi kuning. Mengingat sifat kimianya yang sangat tergantung pada pH, penggunaan kurkuminoid sebagai zat warna makanan, minuman, dan kosmetika memerlukan perhatian khusus, karena perubahan warna akibat perubahan pH akan memberi kualitas yang kurang baik. Dalam suasana asam, kurkuminoid berwarna kuning atau kuning jingga, sedangkan dalam suasana basa, kurkuminoid temulawak berwarna merah Sidik et al. , 2005. Jeruk lemon memiliki karakterisitk citarasa yang lembut, berair, dan asam Fellers, 1985 seperti dikutip oleh: Nagy dan Shaw, 1990. Kandungan total padatan terlarut TPT dan total asam dalam jeruk lemon akan semakin meningkat seiring dengan semakin meningkatnya derajat kematangan buah, sedangkan kandungan total gulanya akan menurun Sinclair, 1984 seperti dikutip oleh: Nagy 17 dan Shaw, 1990. Komponen p-cymen-8-yl ethyl ether merupakan komponen utama dalam jeruk lemon yang bertanggungjawab atas karakter citarasa lemon juice-like Nagy dan Shaw, 1990. Jeruk lemon tidak dikonsumsi secara langsung, melainkan banyak digunakan sebagai perisa dan asidulan alami, serta penguat citarasa pada makanan atau minuman.

I. EVALUASI SENSORI SEBAGAI ALAT UNTUK MENILAI MUTU ORGANOLEPTIK BAHAN PANGAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh pemberian ekstrak etanol 96% herba kumis kucing (orthosiphon stamineus benth) terhadap penurunan kadar kolesterol total pada tikus jantan yang diinduksi pakan hiperkolesterol

3 20 92

Formulasi Minuman Fungsional Berbasis Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus B*Miq) dan Proses Pembuatannya

0 6 1

Perpanjangan Umur Simpan Dan Perbaikan Citarasa Minuman Fungsional Berbasis Kumis Kucing (Orthosiphon Aristatus Bi. Miq) Menggunakan Ekstrak Berbagai Varietas Jeruk

2 60 111

Upaya peningkatan penerimaan citarasa minuman fungsional berbasis kumis kucing (Orthosiphon aristatus Bl. Miq) dengan menggunakan beberapa ekstrak jeruk dari varietas yang berbeda dan flavor enhancer

5 41 186

Aktivitas antihiperglikemik minuman fungsional berbasis ekstrak daun kumis kucing (Orthosiphon aristatus BI. Miq) pada mencit hiperglikemik yang diinduksi dengan Streptozotocin

0 11 276

Pertumbuhan, Produksi dan Kadar Sinensetin Tanaman Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus Bl. Miq.) pada Berbagai Umur Panen

2 7 55

Penentuan Waktu Panen pada Budidaya Tanaman Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus Bl. Miq.)

0 6 7

Upaya Peningkatan Produksi Biomassa dan Kadar Sinensetin Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus Bl. Miq.) dengan Pemupukan

0 4 8

Pertumbuhan, Produksi, Dan Kadar Sinensetin Tanaman Kumis Kucing (Orthosiphon Aristatus Bl. Miq.) Pada Berbagai Intensitas Naungan Dan Cara Pemupukan Nitrogen

1 11 53

Analisis Struktur Anatomi Dan Histokimia Tiga Varietas Kumis Kucing (Orthosiphon Aristatus (Blume) Miq.)

4 25 34