41
Hasil penelitian ini yaitu hasil pembelajaran mengalami peningkatan dari sebelum pra tindakan yaitu dengan rata-rata kelas 48,92 meningkat menjadi 62,89 pada
siklus I dan 78,02 pada siklus II. Penelitian-penelitian yang telah dikemukakan merupakan penelitian yang
relevan dengan penelitian ini, karena memiliki kesamaan yaitu menerapkan model TPS
untuk meningkatkan pembelajaran IPA. Namun, penelitian-penelitian yang telah dikemukakan memiliki perbedaan dengan penelitian ini yaitu berbeda materi
dan tempat penelitian. Penelitian ini dikhususkan untuk meningkatkan pembelajaran materi bumi pada kelas V di SD Negeri Karangjati 01 Kabupaten
Tegal. Berdasarkan paparan hasil penelitian-penelitian di atas, dapat disimpulkan
bahwa penerapan model TPS dapat meningkatkan performansi guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa, sehingga model TPS juga dapat diterapkan untuk
meningkatkan pembelajaran IPA materi bumi pada kelas V di SD Negeri Karangjati 01 Kabupaten Tegal.
2.3 Kerangka
Berpikir
Mata pelajaran IPA mempunyai cakupan materi yang sangat luas dan pemahaman konsep yang dalam. Kondisi awal pembelajaran IPA di kelas V SD
Negeri Karangjati 01 masih berpusat pada guru dan kurang melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran, siswa hanya sebagai penerima pengetahuan dari
guru, tidak diberi kesempatan untuk menggali pengetahuannya sendiri, sehingga hal ini menyebabkan siswa kesulitan untuk memahami materi pelajaran, aktivitas
42
belajar siswa rendah, dan hasil pembelajaran yang dicapai juga belum memenuhi KKM yang ditetapkan.
Berdasarkan kenyataan tersebut, guru perlu melakukan upaya agar pembelajaran yang dilaksanakan dapat membantu siswa untuk lebih mudah
menerima dan menanamkan konsep suatu materi, dan dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Upaya tersebut dapat dilakukan guru dengan cara
merancang pembelajaran yang efektif melalui penggunaan model-model pembelajaran yang tepat.
Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan agar siswa terlibat aktif dalam pembelajaran yaitu model TPS. Melalui model TPS, siswa akan
dipasangkan dengan siswa lain sebagai satu kelompok yang harus menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru secara individu terlebih dahulu, kemudian
menyatukan jawaban bersama pasangan mereka melalui diskusi. Hasil diskusi kemudian disampaikan di depan kelas. Dengan menggunakan model TPS ini,
diharapkan mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Berikut ini bagan kerangka berpikir dalam penelitian tindakan kelas mata
pelajaran IPA materi bumi pada siswa kelas V SD Negeri Karangjati 01 Kabupaten Tegal melalui penerapan model TPS.
43
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir dalam PTK
2.4 Hipotesis
Tindakan
Berdasarkan kerangka berfikir, maka dapat diajukan suatu hipotesis sebagai berikut: ”melalui penerapan model TPS dapat meningkatkan performansi
guru, aktivitas belajar siswa, dan hasil belajar IPA materi bumi pada siswa kelas V SD Negeri Karangjati 01 Kabupaten Tegal”.
Kondisi akhir
Guru: -
Performansi meningkat.
- Dapat
menerapkan model TPS.
Siswa: -
Aktivitas belajar
meningkat. -
Hasil belajar meningkat.
Guru: -
Pembelajaran berpusat pada
guru. -
Belum pernah menerapkan
model TPS. Siswa:
- Kurang terlibat
aktif dalam pembelajaran.
- Hasil belajar
belum mencapai KKM.
Kondisi awal
Tindakan Melaksanakan PTK
dengan menggunakan model
TPS
44
BAB 3
METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan membahas mengenai rancangan penelitian, perencanaan tahap penelitian, subjek penelitian, tempat dan waktu penelitian, data dan teknik
pengumpulan data, teknik analisis data, dan indikator keberhasilan.
3.1 Rancangan Penelitian