Hasil Belajar Kajian Teori

17 Menurut Hanafiah dan Suhana 2010: 24 aktivitas dalam belajar dapat memberikan nilai tambah bagi peserta didik yaitu agar peserta didik memiliki motivasi dan kesadaran untuk belajar, dapat mencari pengalaman dan langsung mengalami sendiri, dapat belajar sesuai minat dan kemampuannya, menumbuhkembangkan suasana belajar dengan sikap displin dan demokratis, menumbuhkembangkan pemahaman dan sikap berpikir kritis, serta menumbuhkembangkan sikap kooperatif bagi peserta didik. Bedasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam proses pembelajaran dengan melibatkan mental dan emosional siswa agar siswa dapat dapat terlibat aktif dalam pembelajaran.

2.1.4 Hasil Belajar

Pada setiap pembelajaran yang dilaksanakan dapat diperoleh hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa. Hasil belajar tersebut dapat diukur untuk mengetahui keberhasilan siswa setelah melaksanakan proses pembelajaran. Ada beberapa pendapat mengenai hasil belajar dari pakar pendidikan. Suprijono 2012: 7 mengemukakan bahwa “hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja”. Kingsley 1970 dalam Sudjana 2011: 45 “membagi tiga macam hasil belajar, yakni a ketrampilan dan kebiasaan, b pengetahuan dan pengertian, c sikap dan cita-cita, yang masing-masing golongan dapat diisi dengan bahan yang ditetapkan dalam kurikulum sekolah.” Kemudian Dimyati 2009: 20 menjelaskan bahwa “hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Hasil belajar tersebut terjadi terutama berkat evaluasi guru. Hasil belajar dapat berupa dampak 18 pengajaran dan dampak pengiring. Kedua dampak tersebut bermanfaat bagi guru dan siswa”. Menurut Gagne dalam Suprijono 2012: 5-6 hasil belajar berupa informasi verbal, ketrampilan intelektual, strategi kognitif, ketrampilan motorik, dan sikap. Gerlach dan Ely 1980 dalam Rifa’i dan Anni 2009: 85 menyatakan bahwa: Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar. Perolehan apek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh pebelajar. Oleh karena itu apabila peserta didik mempelajari pelajaran tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh berupa penguasaan konsep. Dalam peserta didikan, perubahan perilaku yang harus dicapai oleh peserta didik setelah melaksanakan kegiatan belajar dirumuskan dalam tujuan peserta didikan. Hasil belajar menurut Bloom dalam Rifa’i dan Anni 2009: 86-90 mencakup tiga taksonomi yang disebut dengan ranah belajar, yaitu ranah kognitif cognitive domain , ranah afektif affective domain, dan ranah psikomotorik psychomotoric domain . Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan, dan kemahiran intelektual, yang mencakup kategori pengetahuan knowledge, pemahaman comprehension, penerapan application, analisis analysis, sintesis synthesis, dan penilaian evaluation. Ranah afektif berkaitan dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai, yang mencakup kategori penerimaan receiving, penanggapan responding, penilaian valuing, pengorganisasian organization, pembentukan pola hidup organization by value complex . Ranah psikomotorik berkaitan dengan kemampuan fisik seperti ketrampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf, yang mencakup kategori persepsi perception, kesiapan set, gerakan terbimbing 19 guided response , gerakan terbiasa mechanism, gerakan kompleks complex overt response , penyesuaian adaptation, dan kreativitas originality. Sementara itu, menurut Sudjana 2011: 38 hasil pengajaran yang baik bukan sekedar pada penguasaan pengetahuan semata, melainkan juga nampak pada perubahan sikap dan tingkah laku secara terpadu. Perubahan ini harus dapat dilihat dan diamati dan mudah diukur. Berdasarkan beberapa pendapat mengenai hasil belajar di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar yaitu perubahan perilaku yang diperoleh individu melalui kegiatan belajar yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor yang dapat dilihat dan diamati.

2.1.5 Karakteristik Anak Usia SD

Dokumen yang terkait

Pengaruh model cooperative learning teknik think-pair-share terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem peredaran darah : kuasi eksperimen di smp pgri 2 ciputat

0 11 202

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik think pair share dan teknik think pair squre

0 4 174

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan pembelajaran kooperatif model think, pair and share siswa kelas IV MI Jam’iyatul Muta’allimin Teluknaga- Tangerang

1 8 113

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS V SDN SEKARAN 01 SEMARANG

0 5 181

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SUMBER DAYA ALAM PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BONGKOK 01 KABUPATEN TEGAL

0 7 229

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATERI PERISTIWA SEKITAR PROKLAMASI MELALUI MODEL JIGSAW PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 01 GONDANG PEMALANG

0 19 201

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA Peningkatan Motivasi Belajar IPA Melalui Strategi Pembelajaran Think Pair Share (Tps) Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Mojoreno Kecamatan SidoharjoKabupate

0 1 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (BERFIKIR, BERBAGI Peningkatan Hasil Belajar Biologi Melalui Strategi Pembelajaran Think Pair Share (Berfikir, Berbagi Dalam Pasangan) Pada Materi Fotosintesis Siswa Kelas V

0 1 18

Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Model Think Pair And Share Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Mindahan 01 Kecamatan Batealit Kabupaten Jepara.

0 0 1

PENINGKATAN PERCAYA DIRI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI SERANG KULON PROGO.

1 2 358