24
antara pendidik dengan peserta didik, atau antar peserta didik untuk mengkomunikasikan informasi sebagai hasil dari proses belajar.
2.1.8 Performansi Guru
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 28 Ayat 1 disebutkan bahwa “pendidik memiliki
kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional”. Dalam Undang-Undang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005 Bab III Pasal 10 Ayat 1, dijelaskan bahwa “kompetensi guru sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan
profesi.” Selanjutnya Rifa’i dan Anni 2009: 7-11 menjelaskan empat kompetensi
pendidik. Pertama, kompetensi pedagogik adalah kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran meliputi pemahaman terhadap siswa, merancang dan
melaksanakan pembelajaran, mengevaluasi hasil belajar, dan mengembangkan potensi siswa untuk mengaktualisasikan diri. Kompetensi pedagogik yang dimiliki
guru meliputi penguasaan karakteristik siswa, menguasai teori dan prinsip-prinsip belajar, menguasai kurikulum, terampil melakukan kegiatan yang mendidik,
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam kegiatan pendidikan, memfasilitasi pengembangan potensi siswa untuk mengaktualisasikan potensinya,
berkomunikasi secara efektif dan efisien dengan siswa, terampil melakukan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar, memanfaatkan hasil penilaian dan
25
evaluasi, dan melakukan tindakan reflektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Kedua, kompetensi kepribadian merupakan kemampuan yang berkenaan dengan performansi pribadi seorang pendidik. Kompetensi kepribadian meliputi
bertindak sesuai dengan norma dan kebudayaan nasional Indonesia, menampilkan pribadi yang berakhlak mulia dan menjadi teladan bagi siswa dan masyarakat,
arif, dan berwibawa, serta menjunjung kode etik profesi pendidik. Ketiga, kompetensi profesional merupakan kemampuan guru dalam
menguasai materi pembelajaran secara luas dan mendalam untuk membimbing siswa mencapai standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar nasional
pendidikan. Kompetensi profesional guru meliputi penguasaan materi, struktur, konsep, pola pikir keilmuan, dan standar kompetensi maupun kompetensi dasar
pada setiap mata pelajaran, dapat mengembangkan materi pembelajaran, keprofesionalan guru, serta dapat memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi untuk mengembangkan diri. Dan keempat, kompetensi sosial merupakan kemampuan berkomunikasi
dan bergaul secara efektif, baik dengan siswa, guru, tenaga pendidik, orang tua wali siswa, maupun masyarakat. Kompetensi sosial guru, meliputi bersikap
inklusif, objektif, dan tidak diskriminatif, melakukan komunikasi secara efektif dan santun, dan dapat menyesuaikan diri di tempat tugas, serta mengadakan
komunikasi dengan rekan komunitas seprofesi maupun dengan profesi lain. Menurut Usman 1999 dalam Rusman 2012: 72-3 ada sejumlah
kompetensi profesional yang harus dimiliki oleh guru, yaitu menguasai landasan
26
kependidikan, menguasai materi bahan pembelajaran, menyusun program pembelajaran, melaksanakan program pembelajaran, serta menilai hasil dan
proses pembelajaran. Menguasai landasan kependidikan meliputi tujuan pendidikan, fungsi sekolah dan masyarakat, serta prinsip-prinsip psikologi
pendidikan. Menguasai materi bahan pembelajaran meliputi bahan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum dan bahan pengayaan. Menyusun program
pembelajaran meliputi penetapan tujuan pembelajaran, pemilihan dan pengembangan bahan, strategi, dan media pembelajaran, serta pemanfaatan
sumber belajar. Melaksanakan program pembelajaran meliputi menciptakan program pembelajaran yang tepat dan mengelola ruangan belajar serta interaksi
pembelajaran. Menilai hasil dan proses pembelajaran meliputi prestasi siswa dan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Rusman 2012: 70-2 mengklasifikasikan ketrampilan tugas profesional guru. Pertama, ketrampilan guru dalam merencanakan pembelajaran, meliputi
memahami tujuan pembelajaran, menganalisis pembelajaran, mengenali perilaku dan karakteristik siswa, merumuskan tujuan pembelajaran, mengembangkan butir-
butir tes, materi, media, metode, dan sumber pembelajaran, mengoordinasi faktor pendukung pembelajaran, mengembangkan dan melakukan penilaian awal
terhadap rencana pembelajaran, melakukan revisi pembelajaran dan penilaian akhir terhadap rencana pembelajaran. Kedua, ketrampilan melaksanakan
pembelajaran, meliputi ketrampilan membuka pembelajaran, ketrampilan mengelola pembelajaran seperti kemampuan menjelaskan, mendemonstrasikan,
mendefinisikan, memotivasi, mendorong siswa untuk berpikir, memberikan
27
penguatan dan menerapkan faktor pendukung pembelajaran yang sesuai, serta ketrampilan dalam menutup pembelajaran. Dan ketiga, ketrampilan menilai
pembelajaran, meliputi melakukan penilaian, melakukan modifikasi dan penskoran, dan memberikan masukan serta tindak lanjut untuk memperbaiki
proses pembelajaran, dan melaksanakan pembelajaran remidial. Sementara itu, Sudjana 2012: 18 mengemukakan bahwa kompetensi guru
meliputi tiga bidang, yakni kompetensi bidang kognitif, sikap, dan perilaku. Kompetensi bidang kognitif yaitu kemampuan intelektual seperti penguasaan
mata pelajaran, pengetahuan mengenai cara mengajar, belajar, tingkah laku individu, cara menilai hasil belajar siswa, pengetahuan tentang administrasi kelas,
bimbingan dan penyuluhan, kemasyarakatan, serta pengetahuan umum yang lainnya. Kompetensi bidang sikap yaitu kesiapan dan kesediaan guru terhadap
berbagai hal yang berkenaan dengan tugas dan profesinya. Kompetensi bidang perilaku yaitu ketrampilan guru dalam berperilaku seperti ketrampilan mengajar,
membimbing, menilai, menggunakan alat bantu pembelajaran, ketrampilan berkomunikasi dengan siswa, ketrampilan menyusun perencanaan pembelajaran,
serta ketrampilan mengelola administrasi kelas. Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa seorang guru sebagai agen pembelajaran perlu memiliki
kompetensi tertentu, diantaranya yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.
2.1.9 Hakikat IPA