Hakikat IPA Kajian Teori

27 penguatan dan menerapkan faktor pendukung pembelajaran yang sesuai, serta ketrampilan dalam menutup pembelajaran. Dan ketiga, ketrampilan menilai pembelajaran, meliputi melakukan penilaian, melakukan modifikasi dan penskoran, dan memberikan masukan serta tindak lanjut untuk memperbaiki proses pembelajaran, dan melaksanakan pembelajaran remidial. Sementara itu, Sudjana 2012: 18 mengemukakan bahwa kompetensi guru meliputi tiga bidang, yakni kompetensi bidang kognitif, sikap, dan perilaku. Kompetensi bidang kognitif yaitu kemampuan intelektual seperti penguasaan mata pelajaran, pengetahuan mengenai cara mengajar, belajar, tingkah laku individu, cara menilai hasil belajar siswa, pengetahuan tentang administrasi kelas, bimbingan dan penyuluhan, kemasyarakatan, serta pengetahuan umum yang lainnya. Kompetensi bidang sikap yaitu kesiapan dan kesediaan guru terhadap berbagai hal yang berkenaan dengan tugas dan profesinya. Kompetensi bidang perilaku yaitu ketrampilan guru dalam berperilaku seperti ketrampilan mengajar, membimbing, menilai, menggunakan alat bantu pembelajaran, ketrampilan berkomunikasi dengan siswa, ketrampilan menyusun perencanaan pembelajaran, serta ketrampilan mengelola administrasi kelas. Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa seorang guru sebagai agen pembelajaran perlu memiliki kompetensi tertentu, diantaranya yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.

2.1.9 Hakikat IPA

Ada beberapa pandangan ahli mengenai hakikat IPA. Prihantoro 1986 dalam Trianto 2012: 137 mengemukakan bahwa: 28 IPA hakikatnya merupakan suatu produk, proses, dan apilikasi. Sebagai produk, IPA merupakan sekumpulan pengetahuan dan sekumpulan konsep dan bagan konsep. Sebagai suatu proses, IPA merupakan proses yang dipergunakan untuk mempelajari objek studi, menemukan, dan mengembangkan produk-produk sains, dan sebagai aplikasi, teori-teori IPA akan melahirkan teknologi yang dapat memberi kemudahan bagi kehidupan. Wahyana 1986 dalam Trianto 2012: 136 menyatakan bahwa “IPA adalah suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis, dari dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam. Perkembangannya tidak hanya ditandai oleh kumpulan fakta, tetapi oleh adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah”. Berikutnya Kardi dan Nur 1994 dalam Trianto 2012: 136 menjelaskan bahwa “IPA atau ilmu kealaman adalah ilmu tentang dunia zat, baik makhluk hidup maupun benda mati yang diamati”. Trianto 2012: 136-7 menjelaskan bahwa “IPA adalah suatu kumpulan teori yang sistematis, penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur, dan sebagainya”. Menurut Darmojo 1992 dalam Samatowa 2011: 2 “IPA adalah pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta dengan segala isinya”. Selanjutnya, Nash 1993 dalam Samatowa 2011: 3 menyatakan bahwa: IPA adalah suatu cara atau metode untuk mengamati alam. Cara IPA mengamati dunia ini bersifat analisis, lengkap, cermat, serta menghubungkannya antara suatu fenomena dengan fenomena lain, sehingga keseluruhannya membentuk suatu perspektif yang baru tentang objek yang diamatinya. Poedjiadi 2007: 191-2 menyatakan bahwa ilmu pengetahuan tentang alam semesta mencakup kegiatan penyelidikan atau penelitian yang diawali 29 dengan kesadaran adanya masalah. Poedjiadi menambahkan, sains mencakup ranah proses, produk, sikap, nilai dan moral. Komponen proses meliputi identifikasi masalah, obeservasi, menyusun hipotesis, menganalisis, dan mensintesis. Komponen produk meliputi fakta, konsep, teori, dan generalisasi. Sedangkan komponen-komponen sikap, nilai dan moral, meliputi rasa ingin tahu yang tinggi, kritis, kreatif, rendah hati, berpandangan terbuka, memiliki keinginan membantu orang lain dengan menggunakan pengetahuannya, serta mencintai lingkungan dan memiliki keinginan untuk membantu menyelesaikan permasalahan lingkungan. Sementara itu, Powler dalam Samatowa 2011: 3 mengemukakan bahwa: IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala alam dan kebendaan yang sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil observasi dan eksperimensistematis teratur artinya pengetahuan itu tersusun dalam suatu sistem, tidak berdiri sendiri, satu dengan lainnya saling berkaitan, saling menjelaskan sehingga seluruhnya merupakan satu kesatuan yang utuh. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa IPA adalah suatu ilmu pengetahuan yang telah tersusun secara sistematis yang mempelajari tentang gejala-gejala pada alam semesta dan isinya yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

2.1.10 Pembelajaran IPA SD

Dokumen yang terkait

Pengaruh model cooperative learning teknik think-pair-share terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem peredaran darah : kuasi eksperimen di smp pgri 2 ciputat

0 11 202

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik think pair share dan teknik think pair squre

0 4 174

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan pembelajaran kooperatif model think, pair and share siswa kelas IV MI Jam’iyatul Muta’allimin Teluknaga- Tangerang

1 8 113

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS V SDN SEKARAN 01 SEMARANG

0 5 181

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SUMBER DAYA ALAM PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BONGKOK 01 KABUPATEN TEGAL

0 7 229

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATERI PERISTIWA SEKITAR PROKLAMASI MELALUI MODEL JIGSAW PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 01 GONDANG PEMALANG

0 19 201

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA Peningkatan Motivasi Belajar IPA Melalui Strategi Pembelajaran Think Pair Share (Tps) Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Mojoreno Kecamatan SidoharjoKabupate

0 1 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (BERFIKIR, BERBAGI Peningkatan Hasil Belajar Biologi Melalui Strategi Pembelajaran Think Pair Share (Berfikir, Berbagi Dalam Pasangan) Pada Materi Fotosintesis Siswa Kelas V

0 1 18

Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Model Think Pair And Share Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Mindahan 01 Kecamatan Batealit Kabupaten Jepara.

0 0 1

PENINGKATAN PERCAYA DIRI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI SERANG KULON PROGO.

1 2 358