Optimasi 2,4-D dan Thidiazuron pada Beberapa Genotipe Kopi Arabika
47
Gambar 11. Rataan persentase eksplan kopi Arabika membentuk kalus dalam media induksi kalus lanjutan 4 bulan setelah kultur. Huruf yang
sama tidak berbeda nyata berdasarkan uji jarak berganda Duncan α = 0.05
Perbedaan respon perkembangan eksplan menjadikan metoda yang ditempuh agak berbeda. Pada eksplan yang membentuk kalus, kalus embriogenik
yang terbentuk ditimbang seberat 100 mg L
-1
, lalu di subkultur ke media induksi embrio somatik. Sementara eksplan tidak membentuk kalus tetapi langsung
menghasilkan pro embrio juga disubkultur ke media yang sama tanpa dilakukan penimbangan.
Pada proses embriogenesis tidak langsung, dua bulan dalam media pendewasaan, kalus berubah warna dari kuning menjadi kuning kecoklatan.
Pengamatan dibawah mikroskop di bulan ketiga, dari kalus yang berwarna kuning kecoklatan muncul pro embrio, yang dibulan keempat berkembang menjadi
embrio globular. Dibulan ke lima dan enam, globular mengalami pemanjangan dan pada bulan ke delapan torpedo sudah terbentuk sempurna dan akan memasuki
tahap kotiledonari. Perkembangan embriogenesis tidak langsung kopi Arabika varietas Kartika dari fase globular sampai kotiledonari dapat dilihat pada
Gambar 12.
Perkembangan pro embrio menjadi embrio globular pada embriogenesis somatik langsung terlihat setelah dua bulan dalam media regenerasi.
Perkembangan embriogenesis somatik langsung terlihat tidak serentak, dimana embrio globular, hati, pemanjangan embrio dan torpedo dapat dijumpai pada saat
yang besamaan dalam media yang sama Gambar 13. Fenomena ini juga dijumpai pada penelitian Gatica et al. 2008 dan Oktavia et al. 2003 ketika
menginduksi embriogenesis somatik langsung Coffea arabica dengan ZPT yang berbeda. Ketidak serentakan perkembangan embrio ini terkadang menyebabkan
embriogenesis langsung jarang digunakan dalam proses mutasi dan perbanyakan tanaman.
48
Gambar 12. Keragaan perkembangan embriogenesis tidak langsung kopi Arabika
varietas Kartika. A. Embrio globular. B. Torpedo. C. Kotiledonari.
Gambar 13. Keragaan perkembangan embriogenesis somatik langsung kopi Arabika varietas Kartika. A. Pro embrio dan Globular tumbuh
dan berkembang dari jaringan daun. B. Globular [G Panah merah], Heart [H Panah hitam], Elongated embryo [EG Panah
hijau] and torpedo [T Panah biru].
Gambar 14. A. Rataan jumlah embrio globular kopi Arabika varietas Kartika melalui jalur embriogenesis tidak langsung setelah 4 bulan dalam
media regenerasi. B. Rataan jumlah torpedo kopi Arabika melalui jalur embriogenesis tidak langsung setelah enam bulan dalam media
regenerasi. Huruf yang sama tidak berbeda nyata berdasarkan uji
Duncan α= 0.05.
A B
C
A B
EG T
H G
A B