SIFAT MEKANIS TINJAUAN PUSTAKA

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. BAHAN DAN ALAT

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelobot jagung super sweet umur panen 72 hari dan kelobot jagung pioneer umur panen 75 hari yang diperoleh dari Kampung Gunung Leutik Desa Benteng Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Bahan yang digunakan untuk pengujian antara lain CuSO 4 , Na 2 SO 4 , H 2 SO 4 pekat, NaOH 50, HCl 0,02 N, NaOH 0,02N, kertas saring, heksan, H 2 SO 4 0,325 N, NaOH 1,25 N, alkohol teknis, air destilata dan indikator mensel. Alat-alat yang digunakan adalah mikrometer sekrup, alat pengukur kekuatan tarik Tensile Strength, alat pengukur laju transmisi O 2 Speedivac 2, alat pengukur laju transmisi uap air Bergerlahr, termometer, alat pengukur RH udara Hygrometer, gunting, cawan alumunium, cawan porselen, neraca analitik, tanur, desikator, pipet, labu Erlenmeyer 100 ml dan 250 ml, gelas piala, labu kjeldahl, buret, sokhlet, penangas air, oven, pendingin tegak, corong buchner dan cabinet drier.

B. METODE PENELITIAN

1. Penelitian Pendahuluan

¾ Penentuan kadar air acuan Penentuan kadar air acuan dilakukan dengan mengukur kadar air kelobot jagung manis varietas super sweet dan kelobot jagung varietas pioneer yang telah dikeringkan di pohon. Pengeringan berlangsung selama 15 hari setelah waktu panen. Waktu pengeringan kelobot jagung didapatkan berdasarkan survei kepada petani pengrajin kelobot jagung di daerah Karangpawitan, Garut. Kadar air ini digunakan sebagai kadar air acuan untuk sampel. Penentuan waktu pengeringan dilakukan berdasarkan kebiasaan masyarakat yang telah memproduksi kelobot jagung kering untuk kemasan wajit dan dodol. Kadar air yang diukur dibedakan menjadi tiga bagian berdasarkan lapisan kelobot yaitu lapisan luar, lapisan tengah dan lapisan dalam. Lapisan luar adalah dua lembar kelobot yang berada di bagian terluar, lapisan ini merupakan lapisan yang biasanya tidak digunakan oleh petani pengrajin kelobot karena banyaknya kotoran yang menempel. Lapisan dalam adalah kelobot bagian dalam yang menempel pada tongkol jagung, sedangkan lapisan tengah adalah kelobot sisanya. Diagram alir penelitian pendahuluan dapat dilihat pada Gambar 3. Kadar air 1 Ka 1 Kadar air 4 Ka 4 kelobot lapisan luar kelobot lapisan luar Kadar air 2 Ka 2 Kadar air 5 Ka 5 kelobot lapisan tengah kelobot lapisan tengah Kadar air 3 Ka 3 Kadar air 6 Ka 6 kelobot lapisan dalam kelobot lapisan dalam Gambar 3. Penentuan kadar air acuan Jagung berkelobot varietas super sweet Pengeringan dipohon Pemisahan kelobot tongkol Jagung berkelobot varietas pioneer Jagung tongkol Kelobot jagung super sweet Kelobot jagung pioneer Pengujian kadar air Pengujian kadar air ¾ Penentuan waktu pengeringan kelobot jagung Penentuan waktu pengeringan kelobot jagung dilakukan dengan mengeringkan kelobot jagung pada suhu 50 ˚C selama setengah jam sampai lima jam. Kelobot jagung yang telah dikeringkan kemudian diukur kadar airnya. Waktu pengeringan kelobot jagung dengan kadar air yang paling mendekati kadar air acuan akan digunakan pada penelitian utama. Diagram alir penentuan waktu pengeringan kelobot jagung dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4. Penentuan waktu pengeringan kelobot jagung ¾ Analisis Proksimat Analisis proksimat dilakukan dengan menganalisa sifat kimia kelobot jagung varietas super sweet dan kelobot jagung varietas pioneer dalam keadaan segar. Data yang didapatkan digunakan sebagai pembanding untuk sifat kimia kelobot jagung yang akan dikeringkan pada penelitian utama. Analisa sifat kimia yang diuji meliputi kadar air, kadar protein, kadar abu, kadar lemak, kadar serat kasar dan kadar karbohidrat. Diagram alir analisa proksimat dapat dilihat pada Gambar 5. Kelobot jagung segar varietas super sweet Pengeringan pada cabinet drier Kelobot jagung segar varietas pioneer Pengeringan pada suhu 50 ˚C selama ½, 1½, 2, 2½, 3, 3½, 4, 4½ dan 5 jam. Pengukuran kadar air