Kadar air
Kadar lemak Kadar
protein Kadar serat kasar
Kadar abu Kadar karbohidrat
Gambar 5. Pengukuran sifat kimia kelobot jagung segar
2. Penelitian Utama
Penelitian utama dilakukan dengan menggunakan kelobot jagung varietas super sweet dan kelobot jagung varietas pioneer yang dibagi
menjadi dua kondisi yaitu kelobot jagung segar dan kelobot jagung kering. Kelobot jagung kering didapatkan dengan mengeringkan kelobot jagung
varietas super sweet segar dan kelobot jagung varietas pioneer segar pada suhu 50
˚C sampai didapatkan kadar air pada penelitian pendahuluan. Jika kadar air tidak sesuai dengan kadar air acuan maka proses pengeringan
akan dilanjutkan sampai diperoleh kadar air yang sesuai dengan kadar air pada penelitian pendahuluan kemudian dianalisa sifat fisik, kimia dan
mekanis. Diagram alir penelitian utama dapat dilihat pada Gambar 6. Pemisahan kelobot tongkol
Jagung tongkol Jagung berkelobot segar
varietas super sweet Jagung berkelobot segar
varietas pioneer
Kelobot jagung
Analisa sifat kimia
. Gambar 6. Pengukuran sifat fisik, kimia dan mekanis kelobot jagung kering
varietas super sweet dan pioneer
C. RANCANGAN PERCOBAAN
Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dalam desain blok dengan tiga kali ulangan. Perlakuan jenis varietas jagung
dijadikan sebagai blok. Untuk rancangan percobaan tersebut berlaku model matematik sebagai berikut:
Y
ijk
= μ + A
i
+ α
j
+ ε
ijk
dimana: Y
ijk
= Variabel respon yang diukur µ
= Rata-rata yang sebenarnya bernilai konstan A
i
= Efek lapisan kelobot ke-i Lapisan luar, tengah, dalam α
j
= Varietas jagung blok ke-j varietas super sweet dan pioneer
ε
ijk
= Efek kesalahan unit eksperimen Sudjana, 1995.
Kelobot jagung segar varietas super sweet
Pengeringan pada cabinet drier
50 ˚C
Analisa sifat kimia : ¾ Kadar protein
¾ Kadar abu ¾ Kadar lemak
¾ Kadar serat kasar ¾ Kadar karbohidrat
Analisa sifat fisik: ¾ Tebal Bahan
Analisa sifat mekanis : ¾ Kekuatan tarik
¾ Transmisi uap air ¾ Transmisi oksigen
Kelobot jagung segar varietas pioneer
Kelobot jagung varietas super sweet
selama 4 jam Kelobot jagung
varietas pioneer selama 4 ½ jam
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
Data hasil analisa sifat fisik, kimia dan mekanis kelobot jagung varietas super sweet dan varietas pioneer dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Data analisa sifat fisik, kimia dan mekanis kelobot jagung kering N
o Analisa Kelobot
super sweet Kelobot
pioneer Jenis Lapisan
Jenis Lapisan Luar Tengah Dalam Luar Tengah
Dalam
1 Sifat Fisik
- Tebal mm 0,205
0,150 0,089
0,212 0,183
0,103
2 Sifat Kimia
-Kadar air bb 8,66
7,83 7,34
9,10 8,23
7,65 -Kadar protein bk
bb 2,37
2,17 1,87
1,72 1,30
1,20 3,68
3,37 2,96
2,73 2,62
2,43 -Kadar lemak bk
bb 2,84
2,59 2,63
2,42 2,32
2,15 2,89
2,62 2,66
2,44 2,35
2,17 -Kadar abu bk
bb 3,08
2,81 2,61
2,41 1,98
1,84 3,70
3,36 2,93
2,69 2,04
1,89 -Kadar serat bk
bb 45,84
41,87 41,88
38,60 38,56
35,73 50,87
46,24 47,64
43,72 39,89
36,84 -Kadar karbohidrat bk
bb 45,87
41,90 51,01
47,02 55,84
51,74 38,85
35,31 43,80
40,20 53,09
49,09
3 Sifat Mekanis
-Kekuatan tarik kgfcm
2
Sejajar serat Tegak lurus
Serat 287,72
28,37 275,58
13,29 183,92
344,49 40,28
336,18 20,27
330,56 20,02
-Pemanjangan Sejajar serat
Tegak lurus Serat
10,31 18,89
12,13 19,05
14,53 21,58
8,47 17,00
10,51 18,03
13,69 20,17
-Laju transmisi uap air
gm
2
24 jam 665,49 -
- 570,80 - -
-Laju transmisi Oksigen
ccm
2
24 jam 240 - - 240 - -
Ket : - Tidak diukur
B. PEMBAHASAN 1.
Sifat Fisik Kelobot Jagung
Faktor-faktor yang mempengaruhi tebal suatu bahan hasil pertanian adalah jenis tanaman, varietas, tempat tumbuh, iklim, kesuburan tanah dan
kadar air bahan tersebut Pantastico, 1984. Kelobot jagung super sweet dan kelobot jagung pioneer berasal dari dua varietas yang berbeda
sehingga mempengaruhi nilai tebal. Kadar air merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tebal
suatu bahan hasil pertanian. Jika kandungan air dalam suatu bahan tinggi, maka akan menyebabkan ukuran sel mengembang dan secara langsung
akan mempengaruhi tebalnya. Tebal kelobot jagung varietas super sweet dan pioneer diuji pada kondisi kelembaban relatif udara 80 dengan suhu
28 ˚C.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tebal lapisan kelobot jagung kering bagian luar lebih besar dari kelobot jagung kering lapisan tengah
0,15 mm untuk super sweet dan 0,183 mm untuk pioneer dan lapisan dalam 0,089 mm untuk super sweet dan 0,103 mm untuk pioneer yaitu
sebesar 0,205 mm untuk kelobot jagung varietas super sweet dan 0,212 mm untuk kelobot jagung varietas pioneer. Hal ini disebabkan kandungan
air yang terdapat dalam lapisan luar lebih besar dibandingkan lapisan tengah dan dalam. Selain itu diduga kelobot jagung lapisan luar memiliki
dinding sel yang lebih tebal dengan serat yang lebih besar sehingga lapisan luar memiliki tekstur yang kaku dan nilai tebal yang tinggi.
Tebal kelobot jagung kering varietas pioneer lebih besar dibandingkan kelobot jagung kering varietas super sweet karena kelobot
jagung pioneer memiliki kandungan air yang lebih tinggi dan diduga dinding selnya lebih tebal dengan serat yang lebih besar. Jenis varietas
jagung juga mempengaruhi tebal kelobot jagung. Perbedaan tebal kelobot jagung dapat dilihat pada Gambar 7.
0.205 0.212 0.150
0.183
0.089 0.103
0.00 0.05
0.10 0.15
0.20 0.25
Te b
al m
m
Lapisan luar lapisan tengah
lapisan dalam Jenis lapisan kelobot jagung kering
super sweet pioneer
Gambar 7. Grafik nilai tebal kelobot jagung kering Analisa ragam dengan selang kepercayaan 99 pada Lampiran 5
menunjukkan bahwa jenis lapisan kelobot jagung dan jenis varietas jagung berpengaruh nyata terhadap nilai tebal kelobot jagung. Hasil uji
lanjut Newman-Keuls menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata antara tebal kelobot jagung antara lapisan luar, lapisan tengah dan
lapisan dalam.
2. Sifat Kimia Kelobot Jagung
a. Kadar Air
Kadar air pada penelitian utama diuji berdasarkan kadar air acuan pada penelitian pendahuluan. Pada penentuan kadar air acuan didapatkan
nilai kadar air kelobot jagung yang dibiarkan kering di pohon selama 15 hari setelah waktu panen sebesar 8,85 , 8 dan 7,63 untuk
lapisan luar, tengah dan dalam pada kelobot jagung varietas super sweet. Pada varietas pioneer didapatkan kadar air sebesar 9,44 pada lapisan
luar, 8,37 pada lapisan tengah dan 7,75 pada lapisan dalam. Hasil pengukuran kadar air acuan dapat dilihat pada Lampiran 3.
Pada kelobot jagung yang dibiarkan kering di pohon, kadar air lapisan luar lebih besar daripada lapisan tengah dan lapisan dalam. Hal
ini diduga karena dinding sel kelobot jagung lapisan luar lebih tebal sehingga dapat menghambat pelepasan air dari dalam bahan. Selain itu,
penurunan kadar air yang rendah pada lapisan luar bisa juga dikarenakan uap air pada lapisan yang ada dibawahnya menjenuhkan atmosfir pada
permukaan lapisan luar sehingga memperlambat pengeluaran air selanjutnya.
Kadar air kelobot jagung varietas pioneer lebih besar dibandingkan kelobot jagung varietas super sweet. Hal ini karena kelobot jagung
varietas pioneer memiliki nilai tebal yang lebih besar daripada varietas super
sweet. Selain itu berkaitan juga dengan dugaan tebal dinding sel kelobot jagung varietas pioneer yang lebih besar sehingga menyebabkan
proses pengeluaran air berjalan lama. Hasil pengujian kadar air pada penelitian utama, kelobot jagung
varietas super sweet segar lapisan luar, tengah dan dalam bernilai 83,83, 80,9 dan 72,85 dikeringkan selama 4 jam menggunakan
cabiner drier pada suhu 50
˚C sehingga kadar airnya mencapai 8,85 untuk lapisan luar, 8,00 untuk lapisan tengah dan 7,63 untuk lapisan
dalam. Pengujian kadar air kelobot jagung varietas pioneer segar lapisan luar, tengah dan dalam bernilai 85,43, 82,06 dan 77,87
dikeringkan selama 4 ½ jam menggunakan cabiner dryer pada suhu 50
˚C sehingga kadar airnya mencapai 9,44 untuk lapisan luar, 8,37 untuk lapisan tengah dan 7,75 untuk lapisan dalam. Nilai kadar air ini
merupakan nilai yang paling mendekati kadar air acuan untuk kelobot jagung lapisan luar, tengah dan dalam pada varietas super sweet dan
pioneer selama proses pengeringan. Perbedaan kadar air kelobot jagung
kering dapat dilihat pada Gambar 8.