4.1.2.4 Refleksi Siklus I
Pembelajaran menulis poster melalui model investigasi kelompok berbantuan media kliping siklus I secara umum sudah disukai oleh peserta didik. Hal ini tampak
pada keantusiasan dan minat peserta didik dalam pembelajaran. Pada siklus I diperoleh data bahwa nilai tes keterampilan menulis poster melalui model investigasi
kelompok berbantuan media kliping mencapai rata-rata 62,19 termasuk dalam kategori cukup dan dinyatakan tidak tuntas pada prasiklus menjadi 70,78 pada siklus
I dengan kategori baik. Dari pencapaian nilai rata-rata kelas prasiklus dan siklus I ini diperoleh peningkatan sebesar 13,81.
Berdasarkan hasil tes menulis poster pada siklus I mencapai nilai rata-rata 70,78. Perolehan nilai ini belum mencapai kriteria ketuntasan minimal atau KKM
yaitu 75. Perolehan skor rata-rata tiap aspek menulis poster antara lain: Aspek isi poster mencapai skor rata-rata 22,22 dengan kategori baik. Aspek kalimat poster
mencapai skor rata-rata 17,70 dengan kategori baik. Aspek kerapian bentuk tulisan mencapai skor rata-rata 13,73 dengan kategori baik. Aspek penyajian tampilan poster
mencapai skor skor rata-rata 10,05 dengan kategori baik, dan aspek penggunaan ejaan dan tanda baca mencapai skor rata-rata 7,08 dengan kategori baik. Pembelajaran yang
belum optimal ini, dikarenakan masih mengalami beberapa kekurangan. Kekurangan yang terjadi pada siklus I seperti kurangnya pemahaman peserta didik mengenai
materi menulis poster. Kurangnya motivasi peserta didik dalam menulis poster, dan kurang kondusif suasana kelas untuk belajar karena perilaku negatif yang dilakukan
peserta didik. Kekurangan yang terjadi pada siklus I dijabarkan sebagai berikut.
Kurangnya pemahaman peserta didik dalam materi menulis poster menyebabkan belum tercapainya nilai yang ditargetkan. Pemahaman peserta didik
mengenai menulis poster dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menulis poster belum maksimal karena beberapa peserta didik ada yang tidak memperhatikan guru
seperti bercanda dengan teman sebangku, melamun, bermalas-malasan, bahkan juga ada yang mengantuk. Solusi untuk mengatasi kekurangan tersebut, pada siklus II guru
mengulang materi mengenai menulis poster dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam menulis poster. Selain itu, guru juga memberikan lebih banyak
contoh poster. Hal ini dilakukan agar peserta didik lebih siap dan serius dalam menerima penjelasan materi dari guru dan pemahaman materi mengenai poster lebih
mudah dipahami oleh peserta didik .
Kurangnya motivasi peserta didik dalam menulis poster membuat peserta didik kurang aktif dan bermalas-malasan untuk mengikuti pembelajaran menulis
poster. Untuk mengurangi kekurangan pada siklus I tersebut, tindakan yang dilakukan guru pada siklus II adalah memberikan motivasi dan menyampaikan manfaat menulis
poster. Hasil nontes siklus I meliputi hasil observasi, jurnal, wawancara, dan
dokumentasi foto. Dari hasil obesrvasi siklus I dapat diketahui bahwa sebagian peserta didik mengikuti pembelajaran dengan baik. Hal ini disebabkan karena
pembelajaran menulis poster melalui model investigasi kelompok berbantuan media kliping merupakan hal baru dan belum pernah dilakukan sebelumnya. Penerapan
model investigasi kelompok dan penggunaan media kliping cukup membantu peserta
didik dalam menulis poster. Namun, sebagian peserta didik masih kesulitan untuk memadukan kalimat dan gambar yang dibuat. Untuk itu, pada siklus II nanti, guru
akan memberikan lebih banyak contoh poster agar peserta didik lebih banyak mendapatkan referensi dalam menulis poster sehingga membantunya untuk menulis
poster lebih baik. Berdasarkan hasil jurnal peserta didik, sebagian peserta didik tertarik dan
merasa senang dengan pembelajaran menulis poster melalui model investigasi kelompok berbantuan media kliping. Model investigasi kelompok dan media kliping
cukup membantu mereka dalam menulis poster. Namun, masih ada beberapa peserta didik yang merasa kesulitan menulis poster. Oleh karena itu, pada pembelajaran
siklus II akan dilakukan pendampingan secara khusus bagi peserta didik yang kesulitan menulis poster.
Menurut hasil wawancara yang dilakukan terhadap tiga peserta didik pada siklus I, setiap peserta didik memberikan keterangan yang berbeda. Peserta didik
yang memperoleh nilai tertinggi mengatakan bahwa pembelajaran menulis poster melalui model investigasi kelompok berbantuan media kliping sangat membantunya
dalam menulis poster. Kegiatan diskusi dalam pembelajaran tersebut memberikan kemudahan dalam menemukan hakikat poster karena dapat bertukar pikiran dengan
teman satu kelompoknya. Media kliping yang digunakan juga membantu dalam menentukan tema yang akan dibuat menjadi poster.
Menurut peserta didik yang memperoleh nilai sedang, pembelajaran menulis poster yang diterapkan peneliti lebih mudah dipahami dan lebih menarik daripada
pembelajaran menulis poster yang pernah dilakukan. Menurutnya media kliping yang digunakan cukup membantu.
Peserta didik yang mendapatkan nilai rendah mengatakan bahwa ia masih merasa kesulitan dalam pembelajaran menulis poster. Sebenarnya dia sudah merasa
senang dan tertarik dengan pembelajaran menulis poster melalui model investigasi kelompok berbantuan media kliping. Walaupun peserta didik tersebut sudah sedikit
terbantu dengan adanya media kliping, namun masih mengalami kesulitan dalam menulis poster. Kesulitan yang dialami yakni memadukan kalimat dengan gambar
yang dijadikan poster. Hasil dokumentasi foto menunjukkan bahwa selama pembelajaran
berlangsung, ada beberapa peserta didik yang berperilaku negatif. Ada peserta didik yang mengantuk di dalam kelas ketika guru sedang menjelaskan materi. Selain itu,
ada juga peserta didik yang masih mengobrol dengan temannya, dan juga ada yang kurang memperhatikan penjelasan guru. Oleh karena itu, solusi yang dilakukan pada
siklus II adalah melakukan pembelajaran yang lebih kondusif .
Berdasarkan hasil tes dan hasil nontes pada siklus I, pembelajaran yang dilakukan belum mencapai hsil yang maksimal. Hasil refleksi ini digunakan sebagai
acuan untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada pembelajaran siklus I. Oleh karena itu, untuk mengatasi kekurangan yang terjadi pada siklus I maka solusinya
adalah dengan dilakukannya pembelajaran siklus II, sehingga target yang diharapkan dapat tercapai dengan baik. Perbaikan-perbaikan yang dilakukan oleh guru pada
siklus II yaitu pertama, guru mengulang materi tentang membacakan menulis poster
dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menulis poster. Hal ini dilakukan agar peserta didik lebih paham dengan materi yang disampaikan. Kedua, guru akan
memberikan lebih banyak contoh poster agar peserta didik lebih banyak mendapatkan referensi tentang poster. Ketiga, guru akan membimbing peserta didik khususnya
mereka yang mengalami kesulitan dalam menulis poster. Keempat, guru akan memberikan penghargaan kepada peserta didik yang menulis poster dengan baik.
Beberapa perbaikan yang akan dilakukan pada siklus II pembelajaran menulis poster melalui model investigasi kelompok tersebut, diharapkan dapat memberikan
pengaruh perilaku positif peserta didik yang mendukung pembelajaran yang lebih efektif, sehingga dapat memperbaiki hasil tes menulis poster sesuai yang ditargetkan.
Begitu juga dengan hasil nontes peserta didik, diharapkan dapat meningkat dan mencapai hasil yang telah ditentukan.
4.1.3 Hasil Penelitian Siklus II