Pada siklus II sebagian besar peserta didik sudah menunjukkan sikap kedisiplinan dengan mengumpulkan tugas tepat waktu. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
telah terjadi perubahan perilaku peserta didik pada aspek kedisiplinan. Adapun hasil rata-rata kelas untuk perilaku kedisiplinan mengalami peningkatan sebesar 17,35,
pada siklus I mencapai persentase sebesar 55,86 dan pada siklus II mencapai 73,21.
Penelitian lain yang mengamati perubahan perilaku peserta didik pada aspek kedisiplinan juga dilakukan oleh Rizkiyah 2009. Perubahan perilaku kedisiplinan
tampak ketika peserta didik diminta untuk mengerjakan tugas. Pada siklus I masih ada beberapa peserta didik tidak mengerjakan tugas sesuai perintah guru, namun pada
siklus II peserta didik sudah dapat mengerjakan tugas sesuai dengan apa yang diperintahkan guru. Adapun hasil rata-rata kelas untuk perilaku kedisiplinan
mengalami peningkatan sebesar 22,17, pada siklus I mencapai persentase sebesar 51,94 dan pada siklus II mencapai 74,11.
4.2.3.6 Perbandingan Perubahan Perilaku Peserta Didik Aspek Kerja Sama dengan Kajian Pustaka
Berdasarkan hasil observasi perubahan perilaku peserta didik pada aspek kerja sama mengalami peningkatan sebesar 24,33. Pada siklus I hasil perubahan perilaku
peserta didik mencapai 51,35 sedangkan pada siklus II mencapai 75,68. Perubahan perilaku peserta didik juga dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Siklus I Siklus II
Gambar 4.51 Perbandingan Perilaku Peserta Didik Berkaitan dengan Sikap Kerja Sama
Pada gambar 4.51 ditunjukkan perbandingan perilaku peserta didik yang berkaitan dengan sikap kerja sama. Pada siklus I terlihat peserta didik bekerja sama
dalam menyelesaikan tugas kelompok, peserta didik berusaha saling melengkapi tugas yang diberikan agar dapat terselesaikan dengan baik, persentase sikap
kerjasama pada siklus I mencapai 51,35. Adapun pada siklus II persentase meningkat hingga mencapai 75,68. Sikap kerja sama peserta didik pada siklus II
juga tampak ketika kegiatan berdiskusi, yang membuat persentase pada siklus II lebih
tinggi adalah sikap peserta didik yang lebih dapat menggunakan waktu dengan baik ketika menyelesaikan tugas kelompok.
Perubahan perilaku aspek kerja sama juga terlihat pada penelitian yang dilakukan Mulyaningsih 2009. Hal ini tampak ketika kegiatan belajar peserta didik
dalam bentuk kelompok. Pada siklus I peserta didik belum mampu bekerja sama dengan baik sehingga tugas yang diberikan tidak terselesaikan dengan maksimal,
namun pada siklus II peserta didik sudah dapat bekerja sama dengan baik dalam menyesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Adapun hasil rata-rata kelas untuk
perilaku kerja sama mengalami peningkatan sebesar 25,10, pada siklus I mencapai persentase sebesar 50,73 dan pada siklus II mencapai 75,83.
4.2.3.7 Perbandingan Perubahan Perilaku Peserta Didik Aspek Ramah dengan Teman dengan Kajian Pustaka
Berdasarkan hasil observasi perubahan perilaku peserta didik pada aspek ramah dengan teman mengalami peningkatan sebesar 29,73. Pada siklus I hasil
perubahan perilaku peserta didik mencapai 48,65 sedangkan pada siklus II mencapai 78,38. Perubahan perilaku peserta didik juga dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.
Siklus I Siklus II
Gambar 4.52 Perbandingan Perilaku Peserta Didik Berkaitan dengan Sikap Ramah dengan Teman
Pada aspek ramah dengan teman ditunjukkan dengan sikap menghargai teman satu kelompoknya dan tidak berkata kasar. Perilaku tersebut sudah dapat dilihat dari
sikap peserta didik pada saat kegiatan diskusi. Perubahan perilaku aspek hormat pada guru juga terlihat pada penelitian yang
dilakukan Mulyaningsih 2009. Hal ini tampak ketika peserta didik berdiskusi. Pada siklus I masih ada beberapa peserta didik yang masih saling mengejek, namun pada
siklus II peserta didik sudah dapat menghargai satu sama lain. Adapun hasil rata-rata kelas untuk perilaku ramah dengan teman mengalami peningkatan sebesar 29,82,
pada siklus I mencapai persentase sebesar 47,63 dan pada siklus II mencapai 77,45.
4.2.3.8 Perbandingan Perubahan Perilaku Peserta Didik Aspek Hormat pada Guru dengan Kajian Pustaka
Berdasarkan hasil observasi perubahan perilaku peserta didik pada aspek hormat pada guru mengalami peningkatan sebesar 18,92. Pada siklus I hasil
perubahan perilaku peserta didik mencapai 72,97 sedangkan pada siklus II mencapai 92,89. Perubahan perilaku peserta didik juga dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.
Siklus I Siklus II
Gambar 4.53 Perbandingan Perilaku Peserta Didik Berkaitan dengan Sikap Hormat pada Guru
Sikap hormat pada guru pada siklus I dan II terlihat pada saat peserta didik memperhatikan segala sesuatu yang disampaikan oleh guru selama proses
pembelajaran berlangsung. Hanya saja pada siklus I masih ada beberapa peserta didik yang kurang memperhatikan, sedangkan pada siklus II hampir semua peserta didik
memperhatikan dan tidak ada peserta didik yang berbicara sendiri. Perubahan perilaku aspek hormat pada guru juga terlihat pada penelitian yang
dilakukan Rizkiyah 2009. Hal ini tampak ketika peserta didik diberikan tugas oleh guru. Pada siklus I masih ada beberapa peserta didik yang kurang memperhatikan
arahan dari guru, namun pada siklus II peserta didik sudah dapat mendengarkan penjelasan guru dan mengerjakan tugas sesuai perintah yang diberikan oleh guru.
Adapun hasil rata-rata kelas untuk perilaku hormat pada guru mengalami peningkatan sebesar 13,17, pada siklus I mencapai persentase sebesar 70,55 dan pada siklus II
mencapai 83,72.
4.2.3.9 Perbandingan Perubahan Perilaku Peserta Didik Aspek Kejujuran dengan Kajian Pustaka