68
E. Pertemuan kelima
1. Persiapan
a. Mempersiapkan media, sumber ajar serta sarana dan prasarana yang
mendukung proses pembelajaran. b.
Menyusun soal pre test c.
Menyusun alat penilaian. 2.
Pelaksanaan a.
Membuka kegiatan pembelajaran dengan memberikan apersepsi dan motivasi.
b. Mereview materi
c. Post test
3. Evaluasi
a. Mengevaluasi kegiatan pembelajaran
b. Menutup kegiatan pembelajaran.
3.6 Metode Analisis Instrumen Penelitian
3.6.1 Uji Coba Instrumen
Sebelum diujikan pada kelas subyek penelitian, soal terlebih dahulu diuji cobakan pada kelas lain atau sekolah lain. Tujuan uji coba dalam penelitian ini
adalah untuk memperoleh butir tes yang masuk dalam kategori baik dan bisa dipakai untuk penelitian dengan mengetahui reliabilitas, validitas, indeks
kesukaran, dan daya pembeda soal.
69
3.6.2 Analisis Perangkat Tes
Instrumen penelitian ini menggunakan tes objektif. Agar dalam penelitian mempunyai kualitas tinggi, maka instrumen yang digunakan harus
memenuhi syarat-syarat sebagai alat pengukur yang baik. Dalam hal ini instrument berupa soal-soal tes, syarat-syarat yang dimaksud terdiri dari:
1. Validitas
Suharsimi 2009:58 menyatakan bahwa sebuah data atau informasi dapat dikatakan valid apabila data tersebut mampu menggambarkan keadaan
yang sebenarnya, dengan menggunakan rumus validitas point biserial sebagai berikut:
r
pbis
= keterangan:
r pbis = koefisien korelasi point biserial Mp = Rata-rata skor total yang menjawab benar pada butir soal
Mt = Rata-rata skor total St
= Standar deviasi skor total p
= Proporsi siswa yang menjawab benar q
= Proporsi siswa yang menjawab salah Suharsimi, 2009:79
2. Reliabilitas
Suatu tes dapat dikatakan mempunyai kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap Suharsimi, 2009:86. Soal uji coba
70
penelitian ini peneliti menggunakan rumus KR-20, karena skor dalam instrument menghasilkan skor dikotoni 1 dan 0. Alasan lain penggunaan
rumus ini adalah agar diperoleh harga reliabilitas yang tinggi. Rumus reliabilitas KR-20:
R
11
=
keterangan: r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan
V1 = varians soal p
= proporsi subjek yang menjawab betul pada sesuatu butir skor 1 q
= proporsi subjek yang salah skor 0 Suharsimi, 2009:101
3. Daya Pembeda Soal
Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai atau berkemampuan tinggi dengan siswa yang kuran
pandai atau berkemampuan rendah Suharsimi, 2009:211. Rumus daya pembeda soal:
D = -
= P
A
- P
B
Keterangan: J
= Jumlah peserta tes JA
= Banyaknya peserta kelompok atas
71
JB = Banyaknya peserta kelompok bawah
BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan
benar. BB
= Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab dengan benar.
PA =
= proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar PB
= = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Suharsimi, 2009:214 Klasifikasi untuk daya pembeda adalah sebagai berikut:
0,00 D ≤ 0,20 kriteria jelek poor 0,20 D ≤ 0,40 kriteria cukup satisfactory
0,40 D ≤ 0,70 kriteria baik good 0,70 D ≤ 1,00 kriteria sangat baik Excellent
D = negatif criteria tidak baik, buang butir soal negatif Suharsimi, 2009:218 Supaya memudahkan menganalisis daya beda instrument maka klasifikasi atau
ketentuan yang akan digunakan yaitu sebagai berikut: 2.
0,00 sampai dengan 0,20 adalah soal dengan daya beda jelek 3.
0,20 sampai dengan 0,40 adalah soal dengan daya beda cukup 4.
0,40 sampai dengan 0,70 adalah soal dengan daya beda baik 5.
0,70 sampai dengan 1,00 adalah soal dengan daya beda sangat baik. 6.
D = Negatif adalah soal dengan criteria semua daya beda tidak baik.
4. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran adalah angka yang menjadi indikator mudah sukarnya soal. Rumusya adalah sebagai berikut:
72
P= P = Indeks Kesukaran
JB = Jumlah yang benar pada butir soal JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Klasifikasi atau ketentuan yang digunakan adalah: P = 0,00
kriteria terlalu sukar 0,00 P ≤ 0,30 kriteria sukar
0,30 D ≤ 0,70 kriteria sedang 0,70 D ≤ 1,00 kriteria mudah
Suharsimi, 2009:209-210 Supaya memudahkan menganalisis indeks kesukaran instrument maka
klasifikasi atau ketentuan yang akan digunakan yaitu sebagai berikut: 1.
0,00 sampai dengan 0,30 adalah soal sukar. 2.
0,30 sampai dengan 0,70 adalah soal sedang. 3.
0,70 sampai dengan 1,00 adalah soal mudah.
3.7 Hasil Analisis Instrument