36
adanya penyesuaian, dengan cara jika saldo akun dipengaruhi oleh pos dalam kolom penyesuaian, maka jumlah di neraca saldo disesuaikan di kurangi atau
ditambah dengan jumlah dikolom penyesuaian. Kolom Rugi Laba, menunjukkan jumlah yang akan dilaporkan dalam
laporan rugi laba, berarti akun-akun yang jumlahnya masuk dalam kolom rugi laba adalah akun nominal. Jumlah dari akun-akun tersebut dipindahkan dari
neraca saldo disesuaikan ke kolom rugi laba. Apabila saldo pada akun rugi laba berada pada kolom debit maka dapat dikatakan laba dan apabila sebaliknya
maka rugi. Kolom Neraca, menunjukan menunjukkan jumlah-jumlah yang akan
dilaporkan dalam neraca akun-akun yang dilaporkan di neraca adalah akun neraca atau akun riil, misalnya harta, utang kewajiban, modal.
2.11 Penelitian Terdahulu yang Relevan
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Fethimiyah 2012 menunjukan bahwa dengan penerapan model pembelajaran Contextual Teaching And
Learning terbukti mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas eksperimen dengan perolehan nilai post test 80,15 lebih baik daripada kelas kontrol dengan
perolehan nilai post test 74,20. Penelitian serupa yang dilakukan oleh Wasis 2006 menunjukan bahwa
dengan dengan penerapan model pembelajaran Contextual Teaching And Learning mampu mengembangkan berfikir tingkat tinggi rata-rata sekitar 85,
memperhatikan pengetahuan awal siswa 90-100, dan mendukung
37
terwujudnya suasana belajar yang demokratis dan interaktif rata-rata sekitar 95.
Mengacu pada jurnal internasional dilakukan oleh Kamarudin 2012 menunjukan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran Contextual
Teaching and Learning terbutki mampu meningkatkan hasil belajar dan meningkatkan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
Beberapa penelitian terdahulu menunjukan dengan penggunaan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning mampu memberikan kontribusi
yang baik terhadap hasil belajar siswa di kelas. Penelitian ini mencoba menerapkan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning pada
pembelajaran akuntansi pokok bahasan kertas kerja mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS. Selain penggunaan model pembelajaran Contextual Teaching and
Learning, Hadirnya media pembelajaran juga dapat menjadi perantara untuk menyampaikan materi. Berdasarkan karakteristik pembelajaran akuntansi pokok
bahasan kertas kerja media yang lebih cocok digunakan yaitu microsoft office excel.
Penelitian terdahulu oleh Nurcholisah 2010 menunjukan bahwa dengan menerapkan program excel pada materi akuntansi dasar mampu meningkatkan
hasil belajar kelas eksperimen dengan perolehan nilai pos test 70,12 lebih baik daripada kelas kontrol dengan perolehan nilai 53,28.
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Judhia 2009 pada materi laporan keuangan menunjukan bahwa dengan mengenalkan pembuatan sistem
akuntani otomatis melalui excel memudahkan siswa dalam belajar akuntansi
38
dibandingkan dengan menggunakan media pembelajaran yang bersifat konvensional.
Mengacu pada jurnal internasional oleh Kyng dan Paul 2008 menunjukan bahwa dibangku akademik penggunaan microsoft excel sangat
diperlukan khususnya untuk perhitungan laporan keuangan, karena didunia kerja kecakapan menggunakan microsoft excel sangat dibutuhkan.
Penelitian ini mencoba mengkolaborasikan model Contextual Teaching and Learning dengan software Excel dan menerapkannya pada pembelajaran
akuntansi mata pelajaran ekonomi yang diharapkan efektif dalam meningkatkan hasil belajar pokok bahasan kertas kerja. Hamdani 2010:130 mengatakan
bahwa kefektifan dalam penggunaan media meliputi apakah dengan menggunakan media tersebut informasi pengajaran dapat diserap oleh peserta
didik dengan optimal sehingga siswa mampu mencapai kualifikasi yang ditetapkan sebelumnya.
Tujuan penelitian ini adalah mengefektifkan media software Excel dalam model pembelajaran Contextual Teaching And Learning. Media software Excel
dalam model pembelajaran Contextual Teaching And Learnin. dikatakan efektif apabila mampu meningkatkan hasil belajar siswa secara klasikal sebesar 75
Mulyasa, 2007:105. Hal tersebut dapat dilihat dari adanya perubahan nilai pre- test siswa yang masih rendah kemudian nilai post-test menigkat menjadi lebih
baik. Nilai tersebut nantinya akan dibandingkan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal yang telah ditentukan, yaitu 75.
2.12 Kerangka Berpikir