9
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
Pada bagian kajian pustaka akan diuraikan tentang landasan teori, penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis.
2.1 Landasan Teori
Dalam landasan teori akan diuraikan mengenai hakikat belajar, aktivitas belajar, hakikat pembelajaran, hasil belajar, karakteristik perkembangan peserta
didik SD, hakikat pembelajaran bahasa Indonesia di SD, hakikat menulis, narasi, performansi guru, model pembelajaran kooperatif, model pembelajaran picture
and picture , model pembelajaran konvensional, dan penerapan model
pembelajaran picture and picture.
2.1.1 Hakikat Belajar
Slameto 2010: 2 menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamanya sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya. Perubahan yang terjadi dalam diri individu merupakan
perubahan dalam arti belajar. Cubukcu 2012: 3 menyatakan bahwa Learning is a dynamic process during which individuals make internal adjustments individually
and develop necessary skills . Maksud pernyataan tersebut yaitu bahwa belajar
merupakan suatu proses dinamis yang terjadi dalam diri individu untuk membuat penyesuaian internal secara individual dan mengembangkan keterampilan yang
diperlukan.
10 Gage dan Berliner 1983 dalam Rifa,i 2009: 82 menyatakan bahwa
belajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman. Pendapat Gagne 1983 didukung oleh pendapat Morgan
et.al. 1986 dalam Rifa’i 2009: 82 yang menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan relatif permanen yang terjadi karena hasil dari praktik atau
pengalaman. Kedua pendapat tersebut menekankan bahwa belajar terjadi karena
adanya pengalaman yang terjadi dalam diri individu.
Rifa’i 2009: 82-4 menyatakan bahwa belajar mengandung 3 unsur utama
yaitu: pertama, belajar berkaitan dengan perubahan perilaku. Perilaku mengacu
pada suatu tindakan atau berbagai tindakan. Perilaku yang tampak over behavior seperti berbicara, menulis puisi, mengerjakan matematika dapat memberi
pemahaman tentang perubahan perilaku seseorang. Kegiatan belajar di sekolah ditandai adanya perubahan perilaku itu mengacu pada kemampuan mengingat atau
menguasai berbagai bahan ajar. Kemampuan tersebut ada kecenderungan siswa
untuk memiliki sikap dan nilai-nilai yang diajarkan oleh pendidik. Kedua, perubahan perilaku itu terjadi karena didahului oleh proses
pengalaman. Pengalaman dapat membatasi jenis-jenis perubahan perilaku yang dipandang mencerminkan belajar. Pengalaman dalam pengertian belajar dapat
berupa pengalaman fisik, psikis dan sosial. Ketiga, perubahan perilaku karena belajar bersifat relatif permanen.
Lamanya perubahan perilaku yang terjadi pada diri seseorang adalah sukar untuk diukur. Perubahan perilaku itu dapat berlangsung selama satu hari, satu minggu,
satu bulan atau bahkan bertahun-tahun. Mambaca buku merupakan sebagian kecil dari kegiatan belajar yang dilakukan oleh tiap individu. Ketika seorang bangun
11 tidur, mengenakan pakaian, makan pagi, dan memulai memikirkan kegiatan yang
dikerjakan pada hari itu, kegiatan tersebut selalu diikuti oleh tindakan belajar. Demikian pula tindakan berpikir yang dilakukan oleh seseorang akan
memunculkan sikap terhadap oranglain atau peristiwa yang dapat membuatnya takut ataupun senang. Cara seseorang mengenakan pakaian, memikirkan sesuatu,
dan menilai orang lain, semuanya berakar dari pengalaman masa lalu atau akibat dari belajar yang berlangsung di masa lalu. Oleh karena itu apabila seseorang
mampu memahami proses belajar dan menerapkan pengetahuan yang diperoleh dari belajar pada kehidupan nyata, maka ia mampu menjelaskan segala sesuatu
yang ada dilingkunganya. Berdasarkan pemaparan beberapa pengertian belajar menurut para ahli
tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan proses perubahan perilaku yang terjadi pada diri individu. Perubahan perilaku tersebut terjadi karena adanya
pengalaman dari diri individu pembelajar. Perubahan perilaku yang terjadi juga bersifat permanen.
2.1.2 Aktivitas Belajar