Reliabilitas Analisis Taraf Kesukaran

43 : skor hasil terbaru : skor hasil tes ujianulangan terdahulu Kemudian hasil r 1.2 dikonsultasikan dengan harga r product moment pada tabel dengan menetapkan taraf signifikansi 5. Jika r 1.2 r tabel , maka alat ukur dikatakan valid. Perhitungan validitas empirik pada penelitian ini menggunakan program SPSS versi 17.

3.5.2 Reliabilitas

Reliabilitas mengandung pengertian bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Apabila datanya memang sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kali pun diambil tetap akan sama. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya, dapat diandalkan Iskandarwassid 2009: 186. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan teknik Alfa Cronbach Sugiono 2011:365. Rumus koefisien reliabilitas Alfa Cronbach yaitu: ∑ dimana: K = mean kuadrat antara subyek ∑ = mean kuadrat kesalahan = varians total Rumus untuk varians total dan varian item: ∑ ∑ 44 Dimana: JKi = jumlah kuadrat seluruh skor item JKs = jumlah kuadrat subyek Jika instrument itu valid, maka kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya ri sebagai berikut: Antara 0,800 sampai dengan 1,000 : sangat tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,799 : tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0,599 : cukup tinggi Antara 0,200 sampai dengan 0,399 : rendah Antara 0,000 sampai dengan 0,199 : sangat rendah Untuk perhitungan reliabilitas item soal pada penelitian ini menggunakan program SPSS versi 17.

3.5.3 Analisis Taraf Kesukaran

Menurut Arikunto 2006: 207 bahwa indeks kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu soal. Soal dengan indeks kesukaran 0,0- 0,30 menunjukkan bahwa soal itu terlalu sukar, sebaliknya indeks 0,71-1,0 menunjukkan bahwa soal terlalu mudah sedangkan soal dengan indeks kesukaran antara 0,31-0,70 menunjukkan soal itu sedang. Indeks kesukaran biasanya diberi simbol P yang merupakan singkatan dari ‘proporsi’. Indeks kesukaran untuk soal pilihan ganda dapat dicari dengan rumus: 45 Dimana: P= indeks kesukaran B= banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS= Jumlah seluruh siswa peserta tes Arikunto, 2006: 207 Noll, dkk 1979 dalam Nurgiyantoro 2001: 147 mengungkapkan bahwa untuk mengetahui tingkat kesulitan tes uraian dapat menggunakan rumus: Indeks Tingkat Kesulitan S S N Skor N Skor Skor Keterangan: = jumlah skor betul kelompok tinggi = jumlah skor betul kelompok rendah = skor maksimal suatu butir soal = skor minimal suatu butir soal = jumlah subjek kelompok tinggi atau rendah Kategori tingkat kesulitan menurut Nurgiyantoro 1995 dalam Iskandarwassid 2011: 197 setiap aspek penilaian menulis narasi mempunyai kategori sukar, sedang, dan mudah. Aspek penilaian menulis narasi dikatakan sukar apabila hasil penghitungan tingkat kesulitan antara 0,00-0,14. Untuk aspek soal dikatakan sedang apabila hasil penghitungan antara 0,15-0,85. Aspek soal dikatakan mudah apabila hasil hitung tingkat kesulitan antara 0,86-1,00. Perbandingan antara soal mudah, sedang dan sukar dibut 3-4-3. Artinya, 30 soal berkategori mudah, 40 soal berkategori sedang dan 30 soal 46 berkategori sukar.

3.5.4 Analisis Daya Pembeda

Dokumen yang terkait

Penggunaan pembelajaran kooperatif model picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa: penelitian tindakan pada siswa kelas IV MI Miftahul Falah Depok

2 5 113

Penggunaan model pembelajaran kooperatif picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa: PTK di MI Miftahul Huda Muhamadiyah Kota Depok.

6 86 107

Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Paragraf Bahasa Indonesia dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture pada MI Ziyadatul Huda Jakarta Timur

1 6 128

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENULIS NARASI MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS IIIA SEKOLAH DASAR NEGERI DUKUHTENGAH 02 KABUPATEN BREBES

0 7 227

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN “TEAMS GAMES TOURNAMENT” TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MATERI CAHAYA DAN SIFATNYA DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI PECABEAN KABUPATEN TEGAL

0 11 186

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MODEL PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS IV SDN GUNUNGPATI 01 SEMARANG

0 4 177

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Strategi Pembelajaran Picture And Picture Pada Siswa Kelas V SD Negeri Sambi III, Sambirejo, Sra

0 3 17

PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR.

0 4 52

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI SIKAP APRESIATIF SISWA KELAS III SDN PESAYANGAN ABUPATEN TEGAL

0 0 77

PENGARUH PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI

1 5 9