23 balik. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa narasi
adalah suatu bentuk karangan yang disusun secara runtut dan menggambarkan tentang peristiwa yang terjadi.
2.1.9 Performansi Guru
Guru merupakan
komponen penting dalam kegiatan
pendidikan terutama yang berkaitan dengan kegiatan proses belajar mengajar. Tanpa adanya
peran guru maka proses belajar mengajar akan terganggu. Oleh karena itu, manajemen pendidikan peranan guru dalam upaya keberhasilan pendidikan selalu
ditingkatkan. Kinerja atau prestasi kerja guru harus selalu ditingkatkan mengingat tantangan dunia pendidikan untuk menghasilkan kualitas sumber daya manusia
yang mampu bersaing di era global. Kinerja atau prestasi kerja performance dapat diartikan sebagai pencapaian hasil kerja sesuai dengan aturan dan standar
yang berlaku pada masing-masing organisasi dalam hal ini sekolah. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan Pasal 28 Ayat 1 disebutkan bahwa pendidik memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani
dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Pendidik harus memiliki kemampuan yang mumpuni dan memiliki
beberapa kompetensi sebagai agen pembelajaran. Pendidik juga harus memiliki jasmani dan rohani yang sehat dan yang paling utama adalah mampu mewujudkan
tujuan pendidikan nasional. Dalam Undang-Undang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005 Bab III
Pasal 10 Ayat 1, dijelaskan bahwa “kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
24 kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan
profesi”. Beberapa kompetensi guru yang dikemukakan oleh Rusman 2011: 22
sebagai berikut: Pertama, kompetensi pedagogik, kemampuan untuk mengelola
pembelajaran siswa yang meliputi pemahaman terhadap siswa, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar,
dan pengembangan siswa untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Kedua, kompetensi personal,
kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak
mulia. Ketiga, kompetensi profesional, kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang
memungkinkan membimbing siswa memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan. Keempat, kompetensi sosial, kemampuan guru
sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul. Sudjana 2011: 18 menyatakan bahwa kompetensi guru dapat dibagi
menjadi tiga bidang, yakni: kompetensi bidang kognitif, kompetensi bidang sikap, dan kompetensi perilakuperformance. Kompetensi bidang kognitif seperti
penguasaan mata pelajaran, pengetahuan mengenai cara mengajar dan pengetahuan mengenai cara mengajar. Kompetensi bidang sikap contohnya sikap
menghargai pekerjaanya dan mencintai dan memiliki perasaan senang terhadap sesama teman profesinya. Kompetensi perilakuperformance contohnya seperti
keterampilan mengajar, membimbing, menilai, menggunakan alat bantu pengajaran, bergaul atau berkomunikasi dengan siswa, dan lain sebagainya.
Kompetensi guru di Indonesia telah dikembangkan oleh Proyek Pembinaan Pendidikan Guru P3G Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Menurut P3G kompetensi guru ada 10 diantaranya: 1
menguasai bahan, 2 mengelola program belajar-mengajar, 3 mengelola kelas, 4 menggunakan media atau sumber belajar, 5
25 menguasai landasan kependidikan, 6 mengelola interaksi belajar
mengajar, 7 menilai prestasi belajar, 8 mengenal fungsi dan layanan bimbingan penyuluhan, 9 mengenal dan
menyelenggarakan administrasi sekolah, 10 memahami dan menafsirkan hasil penelitian guna keperluan pengajaran.
2.1.10 Model Pembelajaran Kooperatif