Model Pembelajaran Kooperatif Landasan Teori

25 menguasai landasan kependidikan, 6 mengelola interaksi belajar mengajar, 7 menilai prestasi belajar, 8 mengenal fungsi dan layanan bimbingan penyuluhan, 9 mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah, 10 memahami dan menafsirkan hasil penelitian guna keperluan pengajaran.

2.1.10 Model Pembelajaran Kooperatif

Joyce dan Weil 1980 dalam Rusman 2010: 133 menyatakan bahwa model pembelajaran merupakan suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum rencana pembelajaran jangka panjang, merangcang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain. Dahlan 1990 dalam Isjoni 2012: 49 menyatakan bahwa model mengajar dapat diartikan sebagai suatu rencana atau pola yang digunakan dalam menyusun kurikulum, mengatur materi pelajaran, dan memberi petunjuk kepada pengajar di kelas. Model pembelajaran merupakan suatu rancangan yang dibuat oleh pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran. Salah satu jenis model pembelajaran yang sering digunakan guru yaitu model pembelajaran kooperatif. Pandya 2011:1 menyatakan bahwa: Cooperative learning is characterised by positive interdependence with structured goals, a clear accountability for individual’s share of the group’s work through role assignment and regular rotation of the assigned role, heterogeneous ability grouping, sharing of leadership roles, sharing of the appointed learning tasks, aiming to maximize each member’s learning, maintaining good working relationship, process-orientation, teaching of collaborative skills, teacher observation of students’ interaction and structuring of the procedures and time for the processing . Maksud dari pernyataan di atas adalah bahwa pembelajaran kooperatif ditandai adanya saling ketergantungan yang positif dengan sasaran yang terstruktur. Pertanggungjawaban yang jelas bagi individu dapat dilihat dari kerja 26 kelompok melalui peranan tugas dan pergantian posisi peran yang ditugaskan. Pembelajaran kooperatif juga ditandai dengan adanya kemampuan yang beranekaragam dalam kelompok. Pembelajaran kooperatif juga ditandai dengan setiap anggota kelompok berbagi peran kepemimpinan dan berbagi tugas belajar. Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan proses pembelajaran. Johnson Johnson 1994 dalam Isjoni 2012:17 berpendapat bahwa cooperative learning adalah mengelompokkan siswa di dalam kelas ke dalam suatu kelompok kecil agar siswa dapat bekerja sama dengan kemampuan maksimal yang mereka miliki dan mempelajari satu sama lain dalam kelompok tersebut. Pendapat lain dari Isjoni 2012: 16 mengatakan bahwa cooperative learning merupakan suatu model pembelajaran yang digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa student oriented , terutama untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan guru dalam mengaktifkan siswa, yang tidak dapat bekerja sama dengan orang lain, siswa yang agresif dan tidak peduli pada yang lain. Karakteristik cooperative learning sebagaimana dikemukakan oleh Slavin 1995 dalam Isjoni 2012: 21, yaitu penghargaan kelompok, pertanggungjawaban individu, dan kesempatan yang sama untuk berhasil. Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang dilakukan dengan mengelompokkan siswa agar dapat bekerja sama dengan maksimal.

2.1.11 Model Pembelajaran Picture And Picture

Dokumen yang terkait

Penggunaan pembelajaran kooperatif model picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa: penelitian tindakan pada siswa kelas IV MI Miftahul Falah Depok

2 5 113

Penggunaan model pembelajaran kooperatif picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa: PTK di MI Miftahul Huda Muhamadiyah Kota Depok.

6 86 107

Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Paragraf Bahasa Indonesia dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture pada MI Ziyadatul Huda Jakarta Timur

1 6 128

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENULIS NARASI MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS IIIA SEKOLAH DASAR NEGERI DUKUHTENGAH 02 KABUPATEN BREBES

0 7 227

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN “TEAMS GAMES TOURNAMENT” TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MATERI CAHAYA DAN SIFATNYA DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI PECABEAN KABUPATEN TEGAL

0 11 186

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MODEL PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS IV SDN GUNUNGPATI 01 SEMARANG

0 4 177

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Strategi Pembelajaran Picture And Picture Pada Siswa Kelas V SD Negeri Sambi III, Sambirejo, Sra

0 3 17

PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR.

0 4 52

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI SIKAP APRESIATIF SISWA KELAS III SDN PESAYANGAN ABUPATEN TEGAL

0 0 77

PENGARUH PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI

1 5 9