30 ditandai dengan adanya penjelasan dan diakhiri dengan pemberian tugas.
2.1.13 Penerapan Model Pembelajaran Picture And Picture
Model pembelajaran picture and picture dapat diterapkan pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Salah satu materi yang cocok adalah materi karangan
narasi. Model pembelajaran picture and picture cocok di terapkan pada materi karangan narasi karena materi narasi menekankan pada urutan kejadian suatu
peristiwa berdasarkan urutan waktu. Model pembelajaran picture and pictue juga menekankan pada urutan gambar yang sesuai atau logis. Gambar-gambar yang
disusun sebagai alat bantu pembelajaran, digunakan siswa dalam menuliskan
sebuah karangan. Gambar yang digunakan merupakan gabungan beberapa gambar
yang dapat diurutkan. Urutan beberapa gambar tersebut dapat dibuat menjadi cerita. Cerita yang dapat diceritakan secara runtut dan sistematis atau yang
biasanya disebut sebagai kaarangan narasi. Pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran picture and picture
diawali dengan guru bercerita. Cerita yang disampaikan oleh guru dikaitkan dengan materi yang akan diajarkan dalam hal ini adalah karangan narasi. Cerita
yang disampaikan guru merupakan apersepsi sebelum guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Pada kegiatan inti pembelajaran, guru menjelaskan materi pembelajaran bahasa Indonesia tentang pengertian karangan, jenis-jenis karangan serta unsur-
unsur karangan narasi. Selesai menjelaskan karangan dan macam-macam karangan, guru menunjukkan beberapa gambar yang telah disediakan. Siswa
diminta mendeskripsikan masing-masing gambar yang ada. Kemudian meminta siswa untuk mengurutkan gambar. Pada saat mengurutan gambar guru
31
menanyakan alasan pengurutan gambar tersebut.
Alasan pengurutan gambar akan dijadikan sebagai pedoman dalam penyusunan karangan. Guru dan siswa selesai proses penyusunan gambar,
selanjutnya guru meminta siswa membuat kerangka karangan sebelum menyusun karangan. Kerangka karangan yang dibuat berdasarkan urutan gambar. Guru
selanjutnya meminta siswa menyusun kerangka karangan itu menjadi sebuah paragraf. Adanya gambar membantu siswa dalam menyusun sebuah karangan.
Gambar-gambar yang ada membuat imajinasi anak berkembang sehingga
memudahkan dalam penyusunan karangan.
Pada kegiatan akhir pembelajaran guru bersama siswa membahas kembali materi pembelajaran. Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran pada hari
itu dan selanjutnya mengerjakan soal evaluasi.
2.2 Kajian Empiris
Beberapa hasil penelitian yang mendukung pada penelitian salah satunya penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh Rahmat Fauzi dengan judul
“Penerapan Metode Pembelajaran picture and picture untuk meningkatkan motivasi belajar biologi siswa kelas VIII D SMP Negeri 14 Surakarta tahun
pelajaran 20112012”. Hasil penelitian menunjukkan nilai persentase capaian setiap indikator dari angket motivasi belajar biologi siswa pada prasiklus sebesar
72,09, siklus 1 sebesar 74,09, dan siklus II sebesar 79,96. Rata-rata nilai persentasi pencapain setiap indikator dari observasi motivasi belajar biologi siswa
pada prasiklus adalah 50,9, siklus 1 sebesar 74,06 dan siklus II sebesar