Analisis Daya Pembeda Soal

57 kesukaran butir soal uraian dan dapat dibaca pada Tabel 4.6. Tabel 4.6 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal Uraian No. aspek Soal Nilai IF Kategori 1 0,716 Sedang 2 0,6 Sedang 3 0,616 Sedang 4 0,533 Sedang 5 0,45 Sedang 6 0,416 Sedang 7 0,35 Sedang 8 0,25 Sedang Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa sebaran nilai indeks kesukaran dari 8 aspek soal berada pada kisaran 0,15 sampai 0,85. Kedelapan aspek soal tersebut berkategori sedang.

4.1.4 Analisis Daya Pembeda Soal

Penghitungan daya pembeda soal digunakan untuk mencari nilai daya pembeda tiap butir soal. Soal yang akan digunakan berkategori jelek, cukup, baik atau baik sekali. Soal yang layak digunakan sebagai instrument penelitian merupakan soal dengan nilai daya pembeda minimal berkategori cukup. Kategori daya pembeda diklasifikasikan sesuai dengan nilai daya pembeda D yang diperoleh. Nilai D = antara 0,00 sampai 0,20 menunjukkan kategori soal D jelek, nilai D = antara 0,21 sampai 0,40 menunjukkan kategori soal D cukup, nilai D = antara 0,41 sampai 0,70 menunjukkan kategori soal D baik, dan nilai D = antara 0,71 sampai 1,00 menunjukkan kategori soal D baik sekali. Untuk nilai D 58 yang bernilai negatif tidak digunakan. Soal yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu soal yang mempunyai klasifikasi nilai cukup sampai baik sekali. Hasil penghitungan daya pembeda 25 soal selengkapnya ada pada lampiran 27, sedangkan berikut nilai daya pembeda 25 butir soal yang dapat dibaca pada Tabel 4.7. Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Daya Pembeda Soal Pilihan Ganda No. Soal Nilai D Kategori 1 0,53333 Baik 2 0,46667 Baik 3 0,53333 Baik 4 0,33333 Cukup 5 0,26667 Cukup 6 0,66667 Baik 7 0,46667 Baik 8 0,4 Cukup 10 0,4 Cukup 17 0,4 Cukup 18 0,26667 Cukup 19 0,4 Cukup 20 0,33333 Cukup 21 0,53333 Baik 22 0,8 sangat baik 24 0,53333 Baik 27 0,6 Baik 30 0,4 Cukup 31 0,4 Cukup 34 0,46667 Baik 35 0,53333 Baik 36 0,4 Cukup 37 0,4 Cukup 38 0,4 Cukup 40 0,6 Baik Berdasarkan Tabel 4.7 diperoleh hasil klasifikasi daya pembeda tiap butir soal. Hasil klasifikasi daya pembeda tiap butir soal memiliki klasifikasi cukup, 59 baik, dan baik sekali. Karena hasil analisis daya pembeda 25 butir soal berada pada kategori cukup, baik, dan baik sekali, maka 25 butir soal tersebut layak untuk dijadikan instrumen dalam penelitian. Daya pembeda butir soal uraian dihitung dengan cara membagi siswa ke dalam kelompok kelas tinggi dan kelompok kelas rendah terlebih dahulu. Setelah itu dihitung dengan menggunakan rumus: Menurut Nurgiyantoro 2001: 141 mengatakan bahwa butir soal dapat dikatakan baik apabla indeks daya pembeda lebih besar dari 0,25. Apabila nilai indeks soal kurang dari 0,25 maka butir soal yang bersangkutan dapat dikatakan kurang mampu membedakan antara siswa kelompok tinggi dan rendah. Hasil penghitungan daya pembeda satu soal uraian dengan 8 aspek soal ada pada lampiran 28. Nilai daya pembeda dari 8 aspek soal dapat dibaca pada Tabel 4.8. Tabel 4.8 Hasil Analisis Daya Pembeda Butir Soal Uraian No. Aspek Soal Nilai Indeks Daya Beda Kategori 1 0,28 Baik 2 0,33 Baik 3 0,35 Baik 4 0,26 Baik 5 0,31 Baik 6 0,38 Baik 7 0,31 Baik 8 0,25 Baik 60 Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diperoleh hasil klasifikasi daya pembeda tiap butir soal. Karena nilai indeks daya pembeda tiap butir soal berada pada rentang 0,25 sampai 0,35, maka soal tersebut dapat dikategorikan soal yang baik. Dengan demikian, aspek soal tersebut layak untuk dijadikan instrumen penelitian.

4.2 Deskripsi Data

Dokumen yang terkait

Penggunaan pembelajaran kooperatif model picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa: penelitian tindakan pada siswa kelas IV MI Miftahul Falah Depok

2 5 113

Penggunaan model pembelajaran kooperatif picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa: PTK di MI Miftahul Huda Muhamadiyah Kota Depok.

6 86 107

Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Paragraf Bahasa Indonesia dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture pada MI Ziyadatul Huda Jakarta Timur

1 6 128

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENULIS NARASI MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS IIIA SEKOLAH DASAR NEGERI DUKUHTENGAH 02 KABUPATEN BREBES

0 7 227

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN “TEAMS GAMES TOURNAMENT” TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MATERI CAHAYA DAN SIFATNYA DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI PECABEAN KABUPATEN TEGAL

0 11 186

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MODEL PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS IV SDN GUNUNGPATI 01 SEMARANG

0 4 177

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Strategi Pembelajaran Picture And Picture Pada Siswa Kelas V SD Negeri Sambi III, Sambirejo, Sra

0 3 17

PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR.

0 4 52

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI SIKAP APRESIATIF SISWA KELAS III SDN PESAYANGAN ABUPATEN TEGAL

0 0 77

PENGARUH PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI

1 5 9