memberi contoh puisi dengan menggunakan media gambar; 4 guru mengaplikasikan tahapan komponen ARCS dalam menulis puisi berdasarkan
keindahan alam; 5 siswa mengamati kemudian membuat puisi berdasarkan keindahan alam dengan media gambar; 6 guru menyuruh salah satu siswa untuk
membacakan karya puisinya di depan kelas dan siswa lain menanggapi; 7 guru dan siswa menanggapi dan menilai hasil karyanya; 8 guru memberikan penilaian
sesuai pedoman penilaian yang telah ditentukan oleh guru. Penutup, pertama siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran yang telah
dilaksanakan. Kemudian siswa dan guru merefleksi pembelajaran yang telah dilaksanakan. Terakhir, guru memberikan motivasi bagi siswa agar terus
mengembangkan kemampuan menulis puisi yang dimiliki.
3.1.2.3 Observasi
Pada tahap ini di siklus II peneliti melakukan observasi sekali lagi untuk memperoleh data tes dan nontes. Diharapkan siswa dapat memberikan hasil yang
lebih baik dalam menulis puisi. Penilain nontes untuk melihat aktivitas siswa dalam menulis puisi selama pembelajaran berlangsung. Semua perilaku siswa
selama pembelajaran berlangsung dapat diamati dan dilaporkan. Data nontes diperoleh melalui observasi, wawancara, jurnal, dan dokumentasi foto. Peneliti
dibantu rekan sejawat dalam pengambilan data nontes. Peneliti juga berkolaborasi dengan guru yang mengampu kelas yang dijadikan subjek penelitian.
3.1.2.4 Refleksi
Tahap terakhir adalah tahap refleksi. Refleksi siklus II merupakan penilaian terhadap pembelajaran yang sudah diajarkan pada siklus II setelah
adanya perbaikan pada pembelajaran siklus I yang belum memenuhi target yang telah ditentukan. Kelemahan siswa pada siklus I dapat diperbaiki pada siklus II.
3.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang ada dalam penelitian ini adalah peningkatan keterampilan menulis puisi dengan model pembelajaran ARCS menggunakan
media gambar di MTs. Mathalibul Huda yakni kelas VIIE.
3.3 Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini meliputi variabel keterampilan menulis puisi dan variabel model pembelajaran ARCS menggunakan media gambar.
3.3.1 Variabel Keterampilan Menulis Puisi
Variabel keterampilan menulis puisi berperan sebagai variabel input dalam penelitian ini. Keterampilan menulis puisi merupakan keterampilan
mengekspresikan apa yang dilihat, dialami, dirasakan, dan dipikirkan ke dalam bahasa tulis yang berupa karya sastra yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi
irama dengan pemilihan kata yang di dalamnya mengandung kiasan dan perlambangan yang disebut puisi.
Keterampilan ini merupakan keterampilan yang cukup penting bagi siswa, yakni sebagai salah satu cara untuk mencurahkan perasaan yang sedang
mereka rasakan serta memancing kepekaan siswa terhadap apa yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Dalam penelitian ini peneliti tidak hanya mengharapkan
peningkatan keterampilan menulis puisi tetapi juga perilaku siswa dalam