4. Proses Pengayaan
Setelah melalui tahap penyaluran kemudian diikuti dengan pengayaan puisi dari segi pemanfaatan majas atau perlambangan, penggunaan versifikasi
rima dan ritma, dan tipografi. Dengan demikian puisi akan semakin kaya makna, ekspresif, dan tentu menjadi lebih indah serta menarik.
5. Proses Penyuntingan
Terakhir adalah proses penyuntingan puisi dari awal sampai akhir dengan memperhatikan kesatuan dan keterpaduan baris serta bait secara menyeluruh.
Sehingga akan terciptalah karya puisi yang mampu memberikan sentuhan kata dan makna bagi pembacanya.
2.2.2.4 Pembelajaran Menulis Puisi
Pembelajaran sastra pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa, memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta
mempertajam kepekaan terhadap lingkungan. Salah satunya adalah pembelajaran menulis puisi, melalui kegiatan menulis puisi siswa diajak untuk ikut merasakan
apa yang sedang dirasakan oleh orang lain atau disebut daya empati. Hal ini merupakan sebuah cara untuk menumbuhkan nilai-nilai moral yang bermanfaat
bagi pembentukan karakter siswa yang luhur. Menurut Lubis 2009 pembelajaran puisi bukan sekadar pembelajaran yang diselaraskan dengan kemampuan siswa
dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan matematis yang diajukan guru. Pembelajaran puisi juga merupakan sebuah proses pematangan diri siswa yang
hasilnya akan diperoleh dalam sebuah proses yang panjang.
Sehubungan dengan pembelajaran menulis puisi maka perlu diketahui juga dasar keterampilan menulis. Wagiran dan Doyin 2005: 2 mengemukakan
bahwa keterampilan menulis merupakan keterampilan yang bersifat produktif dan reseptif. Dalam kegiatan menulis, penulis harus terampil memanfaatkan grafologi,
kosakata, struktur kalimat, pengembangan paragraf, dan logika berbahasa. Oleh sebab itu, siswa dilatih untuk terampil dan produktif dalam menghasilkan puisi
yang baik. Untuk mendukung proses pembelajaran yang kreatif dan produktif maka
dibutuhkan suatu konsep pembelajaran serta media pembelajaran yang tepat. Banyak model, pendekatan, teknik serta media pembelajaran yang ada dan
semuanya memiliki kelebihan maupun kekurangan masing-masing. Dalam hal ini peneliti memilih menggunakan model pembelajaran ARCS dan media gambar
sebagai sebuah solusi yang tepat untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa. Karena dengan model pembelajaran ARCS menggunakan media gambar
diharapkan siswa terpancing untuk berkreasi atas dasar motivasi yang tinggi dengan ditambah rangsangan imajinasi dapat menghasilkan puisi yang menarik.
Selanjutnya akan dijelaskan lebih terperinci lagi mengenai model pembelajaran ARCS dan media gambar.
2.2.3 Model Pembelajaran ARCS