Kerangka Pemikiran Analisis Usaha Valued Added Pengalengan Ikan Cunang Renang (Muarenesox Talabon) Di Kota Tanjung Balai

Di pasar Internasional, permintaan ikan Cunang renang sangat tinggi, sedangkan pasokannya masih rendah, kondisi ini sangat menguntungkan karena harga yang ditawarkan tinggi, Jepang menjadi tujuan ekspor ikan Cunang renang Indonesia, tetapi Negara itu juga merupakan negara penghasil ikan Cunang renang di dunia yang terbesar. Membudidayakan ikan Cunang renang merupakan bisnis yang menguntungkan karena selisih antara pendapatan dengan biaya produksi sangat tinggi atau dengan kata lain menguntungkan. Keuntungan ini diperoleh dari harga ikan Cunang renang yang cukup tinggi dan biaya yang dikeluarkan bisa ditekan serendah mungkin. Tahun 2006, harga ikan Cunang renang konsumsi ukuran 110- 120 Gram di pasar domestik dapat mencapai Rp 60.000Kg dengan biaya produksi rata-rata Rp 40.000Kg. Keuntungan ini akan semakin berlipat dalam bila dijual ke pasar internasional mencapai 14 U atau Rp 130.000.000Kg. Terlebih lagi bila skala usaha semakin ditingkatkan dan manajemennya diatur dengan baik Sasongko,2007.

2.4. Kerangka Pemikiran

Usaha pengalengan Cunang renang merupakan salah satu industri pengalengan yang dengan memanfaatkan ikan sebagai bahan baku utamanya, dimana ikan Cunang renang tersebut dikalengkan sesuai dengan kebutuhan untuk dijual dan diekspor, Dalam hal ini pengadaan input yaitu jumlah dan kontiniuitas ikan segar, Ketersediaan tenaga kerja, Ketersediaan mesin, dan Ketersediaan teknologi sangat diperlukan untuk pengalengan ikan. Universitas Sumatera Utara Ikan Cunang renang dapat dinikmati dalam bentuk segar dan juga dapat dilakukan proses pengolahan lebih lanjut agar dapat dikonsumsi. Selain itu, melalui proses pengolahan akan dapat diperoleh nilai tambah sehingga produk pengalengan ikan ini mampu menerobos pasar baik pasar domestik maupun pasar luar negeri. Dengan adanya proses pengolahan ikan Cunang renang menjadi pengalengan ikan Cunnag renang ini tentu juga dapat menciptakan kesempatan kerja bagi tenaga kerja yang ada di daerah penelitian, sehingga dapat mengurangi tingkat pengangguran yang ada di daerah penelitian. Dalam proses produksi bisnis pengalengan ikan Cunang renang tidak lepas dari biaya produksi. Biaya produksi yang dikeluarkan oleh pengusaha antara lain biaya bahan baku, bahan penunjang, biaya tenaga kerja dan biaya penyusutan dari peralatan yang digunakan. Sedangkan untuk mengetahui seberapa besar produksi dan penerimaan yang diterima oleh responden, dalam hal ini adalah pengusaha pengalengan ikan Cunang renang, maka ikan kaleng ikan Cunang renang tersebut harus dijual dengan harga yang sesuai agar penerimaan dan pendapatan yang diperoleh dapat menutupi biaya produksi yang telah dikeluarkan dan agar pengalengan ikan Cunang renang tersebut dapat bersaing di pasar domestik maupun pasar internasional. Nilai tambah untuk bisnis pengalengan ikan Cunang renang ini adalah nilai produk olahan penerimaan dikurangi dengan total nilai bahan baku dan bahan penunjang. Dimana nilai bahan baku diperoleh dari perkalian antara jumlah bahan baku yang dibutuhkan dengan harga beli bahan baku, sedangkan nilai bahan penunjang yang digunakan dikali dengan harga bahan penunjang. Universitas Sumatera Utara Hasil produk pengalengan Ikan Cunang renang baik berupa ikan segar maupun produk pengalengan yang memiliki nilai tambah value added harus disalurkan kepada pabrik pengalengan atau konsumen melalui pedagang perantara, ini terjadi karena keterbatasan nelayan dalam menjalankan fungsi tataniaga. Baik keterbatasan kemampuan juga materil. Produk olahan ikan Cunang renang abon, lauk-pauk, fillet Dari usahatani, pengalengan ikan Cunang dan pemasaran pengalengan ikan Cunang renang akan diperoleh penerimaan yaitu perkalian antara produksi yang diperoleh dengan harga jual, sedangkan pendapatan adalah selisih antara penerimaan dan semua biaya. Dalam proses produksi industri pembuatan ikan kaleng tidak lepas dari biaya produksi. Biaya produksi yang dikeluarkan oleh pengusaha antara lain biaya bahan baku, bahan penunjang, biaya tenaga kerja dan biaya penyusutan dari peralatan yang digunakan. Sedangkan untuk mengetahui seberapa besar produksi dan penerimaan yang diterima oleh responden, dalam hal ini adalah pengusaha pengalengan ikan cunang renang, maka ikan Cunang renang kaleng tersebut harus dijual dengan harga yang sesuai agar penerimaan dan pendapatan yang diperoleh dapat menutupi biaya produksi yang telah dikeluarkan dan agar pengalengan ikan Cunang renang tersebut dapat bersaing di pasar domestik maupun pasar internasional. Ketersediaan input yang cukup sangat mendukung besarnya produksi yang dihasilkan. Produksi yang tinngi akan sangat mempengaruhi keuntungan uang diperoleh petani. Semakin banyak produksi pengalengan ikan Cunang renang yang dijual dan kecilnya biaya produksi yang dikeluarkan selama proses produksi memberikan keuntungan yang besar untuk pabrik. Universitas Sumatera Utara Dalam melakukan proses pengalengan terdapat kendala-kendala yang dihadapi oleh pabrik pengalengan ikan Cunang renang tersebut, untuk mengatasi kendala-kendala maka dilakukan upaya-upaya untuk mengatasi kendala-kendala tersebut. Universitas Sumatera Utara Skema kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2. Pengadaan Input a. Jumlah dan kontiniuitas ikan Cunang renang segar b. Ketersedian Peralatan c. Ketersediaan Tenaga Kerja d. Ketersediaan Teknologi Proses Pengalengan Value Added Produk Ikan kaleng Harga Jual Penerimaan dan Pendapatan Total Biaya Produksi Kendala-kendala Keuntungan Upaya-upaya Keterangan : : Ada hubungan Gambar 2. Skema Kerangka Pemikira Biaya – Biaya Produksi : - Bahan Baku - Bahan Penunjang - Tenaga Kerja - Penyusutan Universitas Sumatera Utara

2.4. Hipotesis Penelitian