Latar Belakang Analisis Usaha Valued Added Pengalengan Ikan Cunang Renang (Muarenesox Talabon) Di Kota Tanjung Balai

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia memiliki kekayaan alam laut yang banyak dan beranekaragam. Luas perairan laut Indonesia diperkirakan sebesar 5,8 juta km 2 , panjang garis pantai 81.000 km, dan gugusan pulau-pulau sebanyak 17.508 tentu saja berpotensi untuk menghasilkan hasil laut yang cukup besar, yaitu 6,26 juta ton pertahun. Seiring dengan pertumbuhan populasi dunia, konsumsi ikan pula meningkat dari tahun ke tahun. Konsumsi ikan perkapita secara nasional menunjukkan kenaikan sebesar 4,16 pada kurun waktu 2002-2003. Mengonsumsi produk perikanan, baik perikanan budi daya maupun perikanan tangkap, sangat bermanfaat untuk kesehatan karena kandungan gizi proteinnya sangat tinggi Tim Penulis Penebar Swadaya,2008. Perikanan di Sumatera Utara yang memiliki kekuatan yang potensial yang cukup besar, Sumber daya perairan dan perikanan tangkap maupun perikanan budidaya. Sekitar 70 wilayah Indonesia terdiri lautan, Sumber daya perairan yang sangat luas itu juga kaya jenis-jenis ikan yang mempunyai daya saing yang sangat tinggi di pasaran dunia dan juga pasar domestik Prosiding Forum-III Perikanan,1992. Dalam lingkup bisnis memang harus harus diakui seluruh komoditi pertanian mempunyai prospek yang cerah, akan tetapi perlu diingat bahwa cerahnya tidaknya prospek suatu komoditi dapat berubah perputaran waktu, suatu komoditi yang dianggap tidak memiliki prospek pada saat ini dapat menjadi primadona di masa yang akan datang Nazaruddin,1993. Universitas Sumatera Utara Selama dalam melakukan bisnis pengalengan Cunang renang terdapat banyak permasalahan adalah daya tahan baku wadah dan kemasan harus bisa menjaga keutuhan ikan Cunang renang agar tidak ada kerusakan. Perubahan bentuk dan rasa dapat menurunkan nilai barang tersebut, diperlukan suatu teknik pengemasan yang lebih baik dan benar untuk mendapatkan ikan Cunang renang yang berkualitas yang akan dipasarkan baik pasar domestik maupun pasar internasional Sasongko,2007. Pengolahan ikan juga bisa sangat penting karena terdapat beberapa komoditas perikanan yang justru lebih disukai dan lebih dikenal setelah diolah dibandingkan pada saat masih segar. Tidak hanya di pasaran dalam negeri, komoditas olahan juga sudah banyak berorientasi ekspor. Adapun tahap atau proses pengalengan ikan sebagai berikut: a. Penyediaan dan pemilihan bahan mentah. b. Pengawetan bahan mentah. c. Penyiangan dan pencucian. d. Perlakuan terhadap bahan mentah sebelum di kaleng. e. Pengisian ke dalam kaleng. f. Pengeluaran udara dan penutupan kaleng. g. Penambahan saus. h. Penutupan kaleng. i. Pemanasan atau sterilisasi. j. Pendinginan. k. Pemasangan tabel. Tim Penulis Penebar Swadaya,2008. Universitas Sumatera Utara Agar tidak menderita kerugian, bagi orang-orang yang ingin membuka usaha pengalengan ikan harus memperhatikan hal-hal seperti : a. Harga bahan baku, seperti harga ikan mentah dan kaleng. b. Biaya produksi. c. Tersedianya bahan mentah. d. Pemasaran. e. Nilai gizi ikan kaleng. f. Pengangkutan. g. Penyimpanan. Pasar sangat penting untuk kelangsungan produksi. Jika kemampuan pasar untuk menyerap produksi sangat tinggi maka tidak menjadi masalah.Dengan penentuan harga jual yang tepat, keuntungan akan mudah di peroleh, sebaliknya, bila pasar tidak menyediakan kemungkinan menyerap produk, mau tidak mau usaha yang dirintis akan mengalami kerugian. Jika produksi telah berjalan maka keberhasilan pengusaha perikanan ditentukan oleh kemampuannya dalam menganalisis dan mengantisipasi pasar Tim Penulis Penebar Swadaya,2008. Input dalam produksi bisnis pengalengan ikan Cunang renang ini adalah bahan baku yaitu ikan Cunang renang, tenaga kerja dari penduduk sekitar mapun luar Kota Tanjung Balai, peralatan yang dipakai pisau, kaleng, goni,dan lain-lain dan teknologi yaitu mesin pendingin untuk proses pembekuan ikan tetap segar tersedia di pasar Kota Tanjung Balai. Nilai tambah yang terjadi akibat dari hasil pengolahan memberi nilai guna terhadap barang yaitu nilai guna barang karena tempat place unity, nilai guna karena bentuk form unity, nilai guna waktu time unity, nilai guna karena Universitas Sumatera Utara pemilikan owner unity. Akibat nilai guna atau ini menimbulkan konsekuensi tambahan ongkos yang harus dibayar konsumen. Oleh sebab itu kegiatan pengolahan terhadap usaha pengalengan ikan Cunang renang perlu dilakukan untuk lebih meningkatkan nilai tambah atau nilai guna dari pengalengan ikan Cunang renang tersebut. Dengan makin beragamnya keuntungan dari pengalengan ikan Cunang renang dengan sendirinya menciptakan prospek pasar ini harus dimanfaatkan untuk menginventariskan potensi-potensi produksi pengalengan ikan Cunang renang di Kota Tanjung Balai sehingga dapat menjadi pertimbangan untuk pengembangan bisnis pengalengan ikan Cunang renang di daerah-daerah lainnya bukan hanya Kota Tanjung Balai tapi diluar kota Tanjung Balai bahkan sampai ke luar nergeri dan bisnis pengalengan ikan Cunang renang dapat berkembang secara meluas karena bisnis pegalengan ini masih merupakan usaha pengalengan ikan Cunang renang yang baru saja dikembangkan di Kota Tanjung Balai dengan memakai bahan baku ikan Cunang renang yang tidak diketahui oleh masyarakat luas, padahal ikan ini sudah mencapai pasar domestik maupun pasar internasional karena ikan ini menjadi lauk-pauk dikonsumsi masyarakat. Berdasarkan alasan-alasan dan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih jauh tentang usaha pengalengan ikan Cunang renang di Kota Tanjung Balai. Universitas Sumatera Utara

1.2. Indentifikasi Masalah