4.1.2 Tata Guna Tanah
Tanah di Kota Tanjung Balai meuirut fungsinya dibagi menjadi areal pemukiman, sawah, ladang dan perkuburan, jalan, Sekolah, Mesjid, Gereja,
Vihara dan Kuil. Pola penggunaan tanah di Kota Tanjung Balai dapat dilihat pada
Tabel 1 : Tabel 1. Keadaan Tata Guna Tanah di Kota Tanjung Balai Tahun 2007
N0
. Penggunaan Lahan Jumlah Ha
Presentase
1. Pemukiman
166 9,36
2. Sawah
19 8,37
3. Ladang
17 81,77
4. Perkuburan, Jalan, Sekolah dan Mesjid,
Gereja,Vihara, dan Kuil 20
1,38
Total luas wilayah 222
100,00
Sumber : BPS Kota Tanjung Balai, 2007
Dari tabel 1 dapat diketahui penggunaan tanah di Kota Tanjung Balai yang paling luas digunakan untuk pemukiman seluas 166 Ha 9,36, yang
diikuti oleh Perkuburan, Jalan, Sekolah, dan Mesjid, Gereja, Vihara, dan kuil seluas 20 Ha 1,38, Sawah seluas 19 Ha 8,37 da Ladang seluas 17 Ha
81,77. Penggunaan lahan terbesar di Kota Tanjung Balai dimanfaatkan untuk
lahan pemukiman yaitu sebesar 166 81,77 . Penggunaan tanah untuk pemukiman yang cukup luas dibandingkan dengan penggunaan tanah yang
lainnya ini di sebabkan karena terbangunnya Gedung Serba Guna, Kantor Walikota, Kantor-Kantor, Keluruhan, Perumahan Pengawai Negeri, Perumahan
Susun Sederhana, dan Sewa Rusunawa, Pasar Terpadu, TPO dan sarna prasarana pelayanan umum lainnya.penggunaan lahan terbesar kedua dimanfaatkan sebagai
areal pertanian. Areal pertanian ini dibagi menjadi 2 yaitu lahan persawahan sebesar 19 Ha 9,36 dan lahan perladangan sebesar 17 Ha 8,37 . Adapun
tanaman dominan yang ditanam di ladang penduduk adalah padi Oriza sativa
Universitas Sumatera Utara
Dan yang terakhir penggunaan tanah Kota Tanjung Balai ini digunakan sebagai tempat Pemakaman, Jalan, Sekolah, Mesjid, Gereja, Vihara, dan Kuil
seluas 20 Ha 1,38 .
4.1.3 Jenis Bangunan
Tabel 2. Jenis Bangunan di Kota Tanjung Balai Tahun 2007
N0 Jenis Bangunan Jumlah Buah
Persentase
1. Permanen
29 39,1
2. Semi Permanen
31 41,8
3. Kayu
5 6,75
4. Bambu
9 12,1
Total 74
100,00
Sumber : BPS Kota Tanjung Balai, 2007
Dari Tabel 2 diatas diketahui bahwa di Kota Tanjung Balai sebagian besar bangunan baik perumahan maupun sarana dan prasarana desa merupakan
bangunan semi permanen, yaitu sebesar 29 buah 41,8 dari total 348 buah bangunan. Bangunan semi permanen ini merupakan bangunan yang sebagian
bangunannya pondasinya terbuat dari batu bata dan sebagian lagi menggunakan kayu. Sedangkan untuk bangunan yang permanen hanya berjumlah 29 buah 39,1
, bangunan yang terbuat dari bambu berjumlah 9 buah 12,1 dan bangunan yang terbuat dari kayu berjumlah 32 buah 6,75 .
4.1.3. Keadaan Penduduk