yang pelunasan PPn-nya dilakukan setelah produk terjual, untuk industri rokok, industri rekaman gambar dan suara, pelunasan PPn dilakukan pada saat penebusan
bea cukai, walau produknya belum terjual. Bagi wajib pajak industri, untuk cara pelunasan PPn tidak ada pilihan,
yaitu memakai PKPM, termasuk juga tidak ada pilihan penggunaan DPP. Untuk itu pertimbangan perlakuan PPn pada industri lebih terkait dengan kena PPn atau
tidak. Cara paling menguntungkan dalam pembayaran PPn pada industri adalah dengan mempergunakan mekanisme PKPM yang dilakukan setelah produk terjual
Muljono,2009:41.
2.4. Teori-teori yang digunakan dalam Penelitian
2.4.1.Teori Rangsang Balas
Teori rangsang balas, menurut Skinner dalam Sarwono 2005 adalah teori yang mementingkan hubungan rangsangan dan tingkah laku balasan.
Tingkah laku-balas yang dengan sendirinya timbul bila terjadi suatu rangsangan tertentu dapat dikatakan refleks. Dari pengertian-pengertiaan dasar tersebut
Skinner mengemukakan tiga fungsi rangsang yang diberinya istilah yakni, yang pertama pembangkitan elicitation ialah, untuk rangsang yang langsung
menimbulkan tingkah laku-balas, misalnya makanan langsung menimbulkan air liur pada orang atau hewan yang melihatnya. Yang kedua diskriminasi
discrimination ialah, tingkah laku balas tidak segera timbul karena rangsang itu
hanya merupakan pertanda datangnya rangsang pembangkit. Misalnya, orang yang mendengar suara penjajan makanan. Yang ketiga penguat reinforcement
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
ialah, untuk memperkuat atau memperlemah tingkah laku-balas yang timbul. Misalnya, seorang anak yang belajar, ternyata ia mendapat pujian dari orang tua
dan gurunya sehingga ia semakin giat belajar.
2.4.2. Teori Tekanan Sosial Social Preasure Theory
Teori tekanan sosial merupakan teori yang secara langsung meningkatkan ketaatan dengan cara menekan individu-individu yang dapat dilakukan melalui
ancaman, ganjaran, dan permintaan langsung. Menurut Sears, Freedman, and Peplau dalam Handoyo, 2005 pendekatan yang lain adalah memberikan tekanan
secara halus sehingga orang tersebut mengalami kesulitan menolak. Tekanan sosial tersebut merupakan suatu metode perbuatan dan pengendalian perilaku
orang lain, baik itu dalam tingkat mikro misalnya, kenalan dan keluarga dan juga tingkat makro seperti teknik pengendalian sosial.
2.4.3. Teori Atribusi
Teori atribusi, mempelajari proses bagaimana mengintepretasikan suatu peristiwa, alasan, atau sebab perilakunya. Menurut Fritz Heider dalam Ikhsan dan
Ishak, 2005:55 bahwa perilaku seseorang ditentukan oleh kombinasi antara
kekuatan internal internal forces, yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri
seseorang, seperti kemampuan atau usaha; dan kekuatan eksternal eksternal forces,
yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar. Bila perilaku seseorang cederung patuh, hal itu disebabkan oleh kesadaran yang telah mereka miliki
faktor internal atau karena dipaksa karena adanya suatu sanksi atau ancaman faktor eksternal.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.5. Pengaruh Variabel Independen terhadap Variabel Dependen