3. Anggota masyarakat wajib pajak diberikan kepercayaan untuk dapat
melaksanakan kegotong-royongan nasional melalui sistem menghitung, memperhitungkan, dan membayar sendiri pajak yang terutang self
assessment , sehingga melalui sistem ini pelaksanaan administrasi perpajakan
diharapkan dapat dilaksanakan dengan lebih rapi, terkendali, sederhana, dan mudah untuk dipahami oleh anggota masyarakat wajib pajak.
Berdasarkan ketiga prinsip pemungutan pajak tersebut, wajib pajak diwajibkan menghitung, memperhitungkan, dan membayar sendiri jumlah pajak
yang seharusnya terutang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, sehingga penentuan besarnya pajak yang terutang berada pajak wajib
pajak sendiri.
2.2.2. Strategi-Strategi yang dapat digunakan dalam Perencanaan Pajak
2.2.2.1. Memanfaatkan Kemudahan yang Disediakan Ketentuan Perpajakan
Ketentuan perpajakan yang diatur dalam perundang-undangan perpajakan menyediakan banyak kemudahan bagi wajib pajak. Kemudahan-kemudahan
tersebut dapat dinyatakan secara ekplisit ataupun implisit. Secara ekplisit kita bisa dengan mudah mendapatkan kemudahan, namun kemudahan yang sifatnya secara
implisit, diperlukan kejadian dan penalaran yang kritis untuk menjumpainya. Kemudahan tersebut dapat berupa penegasan hal wajib pajak, kelonggaran
kewajiban perajakan, insentif, fasilitas, dan lain sebagainya Faisal, 2009:294.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.2.1.1. Upaya Menyelenggarakan Pembukuan
Berdasarkan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan
Tata Cara Perpajakan Pasal 1 ayat 29, pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan
yang meliputi harta, kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta jumlah harga perolehan dan penyerahan barang atau jasa, yang ditutup dengan menyusun
laporan keuangan berupa neraca, dan laporan laba rugi untuk periode tahun pajak tersebut. Menurut Faisal 2009:295, secara implisit, wajib pajak yang
menyelenggarakan pembukuan mendapat keuntungan yang relatif lebih besar dibanding wajib pajak dengan pencatatan. Wajib pajak dengan pembukuan dapat
mengklaim biaya-biaya sebagai pengurang penghasilan bruto dan memperhitungkan kompensasi kerugian dalam menghitung pajak penghasilan.
Keuntungan lain dari peyelenggaraan pembukuan adalah tersedianya peluang perencanaan pajak yang lebih besar dibanding dengan wajib pajak dengan
pencatatan.
2.2.2.1.2. Manfaatkan Sunset Policy
Menurut Faisal 2009:296, sunset policy merupakan kebijakan kemudahan perpajakan yang berlaku dalam jangka waktu tertentu. Sifat kebijakan
ini tidak permanen dan bersifat muncul dan kemudian tenggelam, sehingga sering disebut sunset policy. Istilah sunset policy dapat digunakan untk menunjuk kepada
setiap kebijakan yang bersifat sementara atau berlaku dalam jangka waktu terbatas.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Dalam ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Sunset policy dapat diartikan sebagai pemberian fasilitas perpajakan dalam bentuk penghapusan
sanksi administrasi perpajakan berupa bunga sebagaimana diatur dalam Pasal 37A Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Undang-Undang KUP.
Misalnya, orang pribadi yang belum memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP, yang dalam tahun 2008 secara sukarela mendaftarkan diri untuk
memperoleh NPWP dan menyampaikan SPT Tahunan PPh untuk tahun pajak 2007. Dalam hal ini orang pribadi tersebut tidak dikenakan sanksi administrasi
untuk tahun-tahun pajak sebelumnya pada saat belum mempunyai NPWP. Hal inilah yang dimaksud dengan sunset policy.
2.2.2.1.3. Manfaatkan Batas Akhir Pembayaran Last Minute Tax Planning
Pembayaran pajak memiliki tanggal jatuh tempo yang umumnya jatuh pada tanggal 10 atau 15 bulan berikutnya untuk pembayaran bulanan atau
sebelumnya SPT tahunan disampaikan untuk pembayaran tahunan. Wajib pajak bisa melakukan penghematan dengan mempertimbangkan time value of money.
Dalam kasus PPN, last minute tax planning dapat diterapkan dengan memanfaatkan saat akhir pembuatan faktur Faisal, 2009:298.
2.2.2.2. Memanfaatkan Kelonggaran Terhadap Pemilihan Metode Akuntansi