Penelitian Terdahulu 1. Mangoting, 1999 tentang Tax Planning: Sebuah Pengantar Sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu 2.1.1. Mangoting, 1999 tentang Tax Planning: Sebuah Pengantar Sebagai Alternatif Meminimalkan Pajak dan Suratno, 2008 tentang Strategi Perecanaan Pajak Berdasarkan penelitian yang dilakukan Mangoting, tentang Tax Planning: Sebuah Pengantar Sebagai Alternatif Meminimalkan Pajak dan Suratno, tentang Strategi Perecanaan Pajak memiliki kesamaan dalam menyimpulkan hasil penelitian yakni, banyak orang baik secara pribadi maupun kelompok merasa enggan untuk membayar pajak. Keengganan ini bisa jadi disebabkan karena tidak adanya kontraprestasi langsung yang diberikan akibat pembayaran tersebut, bisa juga karena pajak itu oleh mereka dianggap sebagai beban sehingga ada usaha- usaha untuk menguranginya. Untuk perusahaan besar, mengatur jumlah pajak seminimal mungkin akan sangat bermanfaat bagi mereka, karena ada aliran kas yang nantinya dapat digunakan dan dimanfaatkan untuk kepentingan perusahaaan lainnya. Yang terpenting dalam mengatur jumlah pajak yang harus dibayar sehingga seminimal mungkin adalah pengetahuan yang mendalam tentang peraturan-peraturan perpajakan itu sendiri. Strategi dalam meminimalkan jumlah pajak yang harus dibayar yaitu pergeseran shifting, kapitalisasi, transformasi, penghindaran avoidance, dan peyelundupan evasion. Semua strategi di atas merupakan bagian dari tax Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. planning. Tax planning memberikan suatu formula umum yang bisa digunakan untuk mengatur secara sistematis jumlah pajak yang harus dibayar. Andreas, 2005 tentang Perencanaan Pajak untuk Menentukan Beban Pajak yang Efisien pada Perusahaan Berdasarkan pembahasan dalam makalah Andreas tentang Perencanaan Pajak untuk Menentukan Beban Pajak yang Efisien pada Perusahaan menyimpulkan bahwa, Dirjen Pajak pernah mengungkapkan bahwa perencanaan pajak bagi perusahaan berkonotasi pada penyelundupan pajak, tetapi bagi perusahaan hal ini dapat dilakukan sepanjang tidak menyalahi peraturan perpajakan yang berlaku. Perencanaan perpajakan atas pajak penghasilan dalam penentuan beban pajak yang paling efisien pada perusahaan adalah mengurangi beban pajak atau menekan jumlah pajak yang terutang lebih kecil dari yang seharusnya atau membayar kewajiban pajak dengan jumlah yang seminimal mungkin tanpa melanggar undang-undang perpajakan. Beberapa manfaat yang dapat diperoleh oleh perusahaan adalah: Penghematan kas keluar, karena pajak merupakan unsur biaya dapat dikurangi; Mengatur aliran kas, karena dengan perencanaan pajak yang matang dapat diestimasikan kebutuhan kas untuk pajak dan menentukan saat pembayaran sehingga dapat menyusun anggaran kas secara lebih akurat. Perencanaan pajak adalah suatu langkah yang tepat untuk perusahaan dengan kemungkinan untuk melakukan penghematan pajak sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Ismarita, 2007 tentang Pengaruh Penerapan Tax Planning Biaya Pegawai Terhadap Beban Pajak Terhutang Wajib Pajak Badan Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ismarita tentang Pengaruh Penerapan Tax Planning Biaya Pegawai Terhadap Beban Pajak Terhutang Wajib Pajak Badan menyimpulkan bahwa sebelum penerapan tax planning laba perusahaan pada tahun 2005 sebesar Rp 2.588.978.000,00. Sedangkan laba perusahaan setelah penerapan tax planning sebesar Rp 2.195.985.800,00. Terlihat bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara PPh terhutang sebelum dan sesudah penerapan tax planning. Selisih atau penghematan PPh terhutang perusahaan tahun 2005 sebesar Rp 392.992.200,00. Dengan demikian terjadi penghematan pajak perusahaan sebesar 8,21. Implementasi dari penelitian ini adalah bahwa tax planning dapat dipergunakan sebagai saran pengelolaan pajak yang dapat menunjang efisiensi beban pajak perusahaan. Selain itu tax planning merupakan upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk melakukan partisipasi aktif dalam aktivitas perpajakan secara terkendali dan terencana. Tanuwiardi, 2006 tentang Analisis Faktor–faktor yang Memotivasi Manajemen Perusahaan Melakukan Tax Planning Study Beberapa Perusahaan di daerah SIER Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Tanuwiardi tentang Analisis Faktor-Faktor yang Memotivasi Manajemen Perusahaan Melakukan Tax Planning menyimpulkan bahwa, penelitian ini berhasil membuktikan faktor-faktor yang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. dapat memotivasi penerapan tax planning dipengaruhi secara signifikan oleh kebijakan perpajakan, undang-undang perpajakan, dan administrasi perpajakan. Hardika, 2007 Perencanaan Pajak Sebagai Strategi Penghematan Pajak Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hardika tentang Perencaaan Pajak Sebagi Strategi Perencanaan Pajak menyimpulkan bahwa perencanaan pajak merupakan tahap pertama dalam penghematan pajak. Strategi penghematan pajak disusun pada saat perencanaan. Oleh karena itu, penelitian dan pengumpulan ketentuan perpajakan dilakukan pada tahap ini dengan maksud dapat diseleksi jenis tindakan penghematan pajak yang akan dilakukan. Pada umumnya tax planning adalah untuk meminimumkan kewajiban pajak. Perencanaan pajak merupakan upaya legal yang bisa dilakukan wajib pajak. Tindakan tersebut legal karena penghematan pajak hanya dilakukan dengan memanfaatkan hal-hal yang tidak diatur loopholes. Mangungsong, 2002 Peranan Tax Planning dalam Mengefisiensikan Pembayaran Pajak Penghasilan Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Mangungsong tentang Peranan Tax Planning dalam Mengefisiensikan Pembayaran Pajak Penghasilan menyimpulkan bahwa terdapat perbedaang signifikan antara laba komersial dengan laba kena pajak. Hal ini didasarkan pada hasil uji t dua rata-rata 6,578 yang berada pada daerah penolakan Ho yaitu 6, 578 4, 303 sehingga perbedaan atau selisih laba yang terjadi signifikan menurut uji statistik yang dilakukan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Selisih laba signifikan ini mengakibatkan laba kena pajak PT Sepatu Bata tbk menjadi besar. Selain itu Tax planning mempunyai peran dalam mengefisiensikan pembayaran beban pajak penghasilan pada PT. Sepatu Bata tbk. Hal ini terlihat dengan selisih pembayaran pajak penghasilan perusahaan pada tahun 1995 sebesar Rp 1.606.863.000,00 tahun 1996 sebesar Rp 1.830.437.000,00 dan tahun 1997 sebesar Rp 1.520.395.000,00 selisih tersebut diuji dengan t dua rata-rata maka didapat t hitung sebesar 6,578 yang berada pada daerah penolakan Ho yaitu 6,578 4,3030 sehingga perencanaan pajak tax planning dikatakan efisien karena menurut uji statistik yang dilakukan pajak penghasilan sebelum tax planning berbeda signifikan dengan pajak penghasilan setelah menggunakan tax planning . Gloritho, Pengaruh Penerapan Perencanaan Pajak Biaya Pegawai pada PT XYZ untuk Meminimalkan Beban Pajak dan Hubungannya dengan Kinerja Perusahaan Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Gloritho tentang Pengaruh Penerapan Perencanaan Pajak Biaya Pegawai pada PT XYZ untuk Meminimalkan Beban Pajak dan Hubungannya dengan Kinerja Perusahaan menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh terhadap penerapan perencanaan pajak, PPh badan usaha pada tahun 2008 sebesar Rp 132.025.587.171,00. Sedangkan PPh badan usaha pada tahun 2008 setelah dilakukan penerapan perencanaan pajak menjadi sebesar Rp 102.329.760.547,00. Selain itu, juga terdapat perbedaan yang signifikan antara PPh terhutang sebelum dan sesudah penerapan perencanaan pajak. Selisih atau tax saving penghematan PPh terhutang perusahaan pada tahun 2008 sebesar Rp Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 29.695.826.624,00 dengan demikian terjadi efisiensi pajak perusahaan sebesar 22,50. 2.1.1. Perbedaan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian yang Sekarang: Nama Peneliti Mangoting Andreas Ismarita Tanuwiardi Tahun 1999 2005 2007 2006 Judul Penelitian Tax Planning : Sebuah Pengantar Sebagai Alternatif Meminimalkan Pajak Perencanaan Pajak untuk Menentukan Beban Pajak yang Efisien pada Perusahaan Pengaruh Penerapan Tax Planning Biaya Pegawai Terhadap Beban Pajak Terhutang Wajib Pajak Badan Analisis Faktor-Faktor yang Memotivasi Manjemen Perusahaan Melakukan Tax Planning Studi Beberapa Perusahaan Di Daerah Sier Rumusan Masalah Mengapa pajak itu dianggap sebagai suatu beban yang berat, sehingga perlu di lakukan Tax Planning? Sejauh mana manfaat dan pengaruh diterapkannya perencanaan pajak atas pajak penghasilan dalam penentuan beban pajak yang paling efisien pada perusahaan? Bagaimana pengaruh sebelum penerapan tax plannning biaya pegawai terhadap beban pajak terhutang wajib pajak badan? Bagaimana pengaruh sesudah penerapan tax plannning biaya pegawai terhadap beban pajak terhutang wajib pajak badan? Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara pengaruh sebelum dan sesudah penerapan tax planning wajib pajak badan? Faktor-faktor apa saja yang dapat memotivasi manajemen perusahaan untuk melakukan tax planning di dalam perusahaannya? Hasil Penelitian Banyak orang baik secara pribadi maupun kelompok merasa enggan untuk membayar pajak, disebabkan karena kontrapretasi langsung yang diberikan akibat pembayaran tersebut bisa juga karena pajak itu oleh mereka dianggap sebagai beban sehingga ada usaha-usaha untuk menguranginya. Untuk perusahaaan besar, mengatur Jumlah pajak seminimimal mungkin akan sangat bermanfaat. Perencanaan perpajakan atas pajak penghasilan dalam penentuan beban pajak yang paling efisien pada perusahaan adalah mengurangi beban pajak atau menekan jumlah pajak yang terutag lebih kecil dari yang seharusnya atau membayar kewajiban pajak dengan jumlah pajak yang seminimal mungkin tanpa melanggar undang- undang perpajakan Tax planning dapat dipergunakan sebagai saran pengelolaan pajak yang dapat menunjang efisiensi beban pajak perusahaan. Selain itu tax planning merupakan upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk melakukan partisipasi aktif dalam aktivitas perpajakan secara terkendali dan terencana. Dalam penerapan tax planning terdapat faktor-faktor yang dapat memotivasi secara signifikan manajemen perusahaan berdasarkan kebijakan perpajakan, undang- undang perpajakan, administrasi perpajakan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Nama Peneliti Hardika Suratno Dwi Chandra Jofita Meida Tahun 2007 2008 2009 2011 Judul Penelitian Perencanaan Pajak Sebagai Strategi Penghematan Pajak Strategi Perencanaan Pajak Analisis Faktor- Faktor yang Memotivasi Manjemen Perusahaan Melakukan Tax Planning Studi Beberapa Perusahaan di Daerah Margomulyo Analisis Faktor- Faktor yang Memotivasi Manjemen Perusahaan Melakukan Tax Planning Studi Beberapa Perusahaan Kimia yang Terdaftar Di Disperindag Surabaya 2010 Perumusan Masalah Faktor-faktor apa saja yang perlu diperhatikan dalam perencanaan pajak? Bagaimana membuat perencanaan pajak yang baik sebagai strategi dalam penghematan pajak ditinjau dari aspek kebjakan akuntansi administrasi? Mengapa pajak dijadikan sebagai suatu beban yang berat, sehigga perlu dilakukan tax planning ? Apakah benar kebijakan perpajakan, undang- undang perpajakan, dan administrasi perpajakan yang dapat memotivasi manajemen perusahaan untuk melakukan tax planning dalam beberapa perusahaan di daerah Margomulyo? Apakah kebijakan perpajakan, undang- undang perpajakan, dan administrasi perpajakan dapat memotivasi manajamen perusahaan untuk melakukan tax planning dalam beberapa perusahaan industri kimia yang terdaftar di Disperindag Surabaya tahun 2010? Hasil Penelitian Pada umumnya tax planning adalah untuk meminimumkan kewajiban pajak. Perecanaan pajak merupakan upaya legal yang bisa dilakukan oleh wajib pajak. Tindakan tersebut legal karena penghematan pajak hanya dilakukan dengan memanfaatkan hal-hal yang tidak diatur loopholes. Keengganan perusahaam membayar pajak disebabkan oleh tidak adanya kontrpretasi secara langsung atas pembayaran pajaknya, sehingga dalam pembayaran pajaknya perusahaan melakukan tax planning . Karena dalam perusahaan besar akan ada cash flow yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan lain perusahaan. Bahwa kebijakan perpajakan, undang- undang perpajakan, dan administrasi perpajakan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap faktor-faktor yang memotivasi manajemen perusahaaan melakukan tax planning. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Nama Penelitian Soddin Mangunsong Gloritho Tahun 2002 2008 Judul Penelitian Peranan Tax Planning dalam Mengefiesikan Pembayaran Pajak Penghasilan Pengaruh Penerapan Perencanaan Pajak Biaya Pegawai Pada PT XYZ untuk Meminimalkan Beban Pajak dan Hubungannya dengan Kinerja Perusahaan Perumusan Masalah Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara laba komersial dengan laba kena pajak? Apakah penerapan tax planning dalam pengelolahan keuangan PT Sepatu Bata tbk. dapat mengefisiensikan pembayaran pajak penghasilan? Apakah ada pengaruh sebelum dan sudah penerapan perencanaan pajak biaya pegawai terhadap beban pajak terhutang wajib pajak badan? Apakah ada pengaruh yang signifikan antara sebeum dan sesudah penerapan perencanaan pajak biaya pegawai terhadap beban pajak terhutang wajib pajak badan? Hasil Penelitian Terdapat perbedaang signifikan antara laba komersial dengan laba kena pajak. Hal ini didasarkan pada hasil uji t. Tax planning mempunyai peran dalam mengefisiensikan pembayaran beban pajak penghasilan pada PT Sepatu Bata tbk. Terdapat pengaruh sebelum dilakukan perencanaan pajak dan yang sesudah dilakukan perencanaan pajak, serta terdapat perbedaan yang signifikan antara PPh terhutang sebelum dan sesudah penerapan perencanaan pajak. Sehingga perencanaan pajak dapat digunakan sebagai sarana pengelolaan pajak yang dapat menunjang efisiensi beban pajak. 2.2. Landasan Teori 2.2.1. Perencanaan Pajak