Faktor faktor Persepsi Media Pembelajaran

17

2. Faktor faktor Persepsi

Terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap persepsi, Irwanto, 1991:96-97 yaitu : a. Perhatian yang selektif Individu yang menerima banyak sekali rangsang dari lingkungannya setiap saat. Meskipun demikian ia tidak harus menanggapi semua rangsang yang diterimanya. Individu memusaatkan perhatiaannya hanya pada rangsang tertentu saja. Dengan demikian obyek atau gejala-gejala lain tidak akan tampil ke muka sebagai obyek pengamat. b. Ciri-ciri rangsang Perhatian individu terhadap rangsang turut ditentukan oleh cirri-ciri yang dimilikinya. Berdasarkan gerakan, individu lebih menaruh perhatian kepada rangsang yang bergerak daripada rangsang yang diam. Berdasarkan ukuran, individu lebih menaruh perhatian kepada rangsang yang besar daripada rangsang yang kecil. Berdasarkan intensitas, individu lebih menaruh perhatian kepada rangsang yang kuat daripada yang lemah. Berdasarkan kontrasitas, individu lebih menaruh perhatian kepada rangsang yang kontras dengan latar belakang daripada rangsang biasa. c. Nilai-nilai dan kebutuhan individu Perhatian individu terhadap rangsang turut ditentukan oleh sajauh mana rangsang itu bernilai bagi individu dan sesuai dengan kebutuhannya. Individu akan lebih menaruh perhatian kepada rangsang yang bernilai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18 baginya daripada rangsang yang kurang bernilai. Individu juga akan lebih menaruh perhatian kepada rangsang yang sesuai dengan kebutuhannya daripada rangsang yang kurang sesuai dengan kebutuhannya. Karena itu perhatian individu terhadap rangsang bersifat subyektif, berbeda antara individu yang satu dengan yang lain. d. Pengalaman terdahulu Perhatian individu terhadap rangsang turut ditentukan oleh pengalaman yang berhubungan dengan rangsang itu yang dimiliki individu sebelumnya. Pengalaman-penglaman terdahulu sangat mempengaruhi bagaimana individu mempersepsi dunianya.

3. Media Pembelajaran

1. Pengertian Media Pembelajaran Komunikasi antara pendidik dan anak didik yang berwujud pergaulan memungkinkan terjadinya proses pend idikan. Di dalam kehidupan modern media komunikasi bukanlah barang yang mewah atau mengejutkan, dimana salah satu syarat untuk berhasilnya suatu program suatu organisasi ialah menggunakan media yang baik dan tepat. Hal inipun terjadi dalam pendidikan baik secara formal, informal dan non formal yang biasa diberi nama media pendidikan. Dalam dunia pendidikan pengajaran hal tersebut dinamakan alat peraga : istilah ini akhirnya di dalam pendidikan disebut media pendidikan pengajaran. Ada pula yang menyebut Audio Visual Aid AVA = alat bantu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19 pandang dengar. Sesuai dengan namanya maka fungsinya membantu proses belajar mengajar melalui penglihatan dan pendengaran. Jadi dengan alat ini tujuan pembelajaran harus lebih berhasil. Jangan sampai AVA ini justru mengganggu tercapainya tujuan pembelajaran Roestiyah,1982:67. Pengertian media pembelajaran menurut Latuheru 1988:14 ialah: Media pembelajaran adalah bahan, alat maupun metodetehnik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, dengan maksud agar proses interaksi komunikasi iducatif proses belajar mengajar antara guru dan anak didik warga belajar dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna. Seorang dosen harus berusaha agar materi pengajaran yang disampaikan disajikan harus mampu diserap dimengerti dengan mudah oleh mahasiswa warga belajar. Untuk memudahkan penyampaian materi pengajaran tersebut perlu diusahakan agar mahasiswa dapat menggunakan sebanyak mungkin alat indera yang dimiliki. Semakin banyak alat indera yang digunakan untuk mempelajari sesuatu, semakin mudah dapat diingat apa yang dipelajari. 2. Fungsi Media Pembelajaran Proses belajar mengajar dalam penyampaiannya memerlukan media yang dapat digunakan untuk memudahkan dosen menyampaikan materi kepada mahasiswa. Ada beberapa fungsi media pembelajaran Roestiyah 1982 : 69 yaitu : a. Fungsi edukatif, artinya dengan media pembelajaran ini dapat memberikan pengaruh baik yang mengandung nilai- nilai pendidikan. Pengaruh ini berguna bagi diri sendiri maupun masyarakat, b PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20 Fungsi sosial, artinya dengan alat media ini hubungan antara pribadi anak dapat lebih baik lagi, sebab mereka secara gotong-royong dapat bersama- sama mempergunakan alat media ini, c Fungsi ekonomis, artinya dengan satu macam alat media pembelajaran sudah dapat dinikmati oleh sejumlah anak didik dan bisa dipergunakan sepanjang waktu. Dapat mengurangi tenaga manusia, sebab pada pelajaran-pelajaran tertentu tidak perlu disajikan diberikan oleh guru manusia tetapi cukup dengan AVA, d Fungsi politis, artinya dengan media pembelajaran ini berarti sumber pendidikan atau yang lain yang berasal dari pusat akan sama sampai daerah- daerah bahkan sama di tiap-tiap sekolah. Sehingga tidak terdapat penyimpangan-penyimpangan yang berarti antara pelaksanaan di daerah sama dengan di pusat, e Fungsi seni budaya, artinya dengan adanya media pembelajaran ini berarti kita bisa mengenal macam- macam hasil budaya manusia sehingga pengetahuan anak tentang nilai-nilai budaya manusia semakin lama semakin bertambah. Sebab AVA inipun hasil budaya manusia. 3. Manfaat Media Pembelajaran Manfaat media pembelajaran bagi anak didik menurut Latuheru 1988:23 yaitu : a Media pembelajaran menarik dan memperbesar perhatian anak didik terhadap materi pelajaran yang disajikan, b Media pembelajaran mengurangi bahkan dapat menghilangkan verbalisme, c Media pembelajaran mengatasi perbedaan pengalaman belajar berdasarkan latar 21 belakang sosial ekonomi dari anak didik, d Media pembelajaran membantu memberikan pengalaman belajar yang sulit diperoleh dengan cara yang lain, e Media pembelajaran dapat mengatasi batas-batas ruang dan waktu. Misalnya benda atau sesuatu yang diajarkan itu terlalu besar untuk dibawa ke dalam kelas, maka dapat saja dipergunakan model, foto atau slide ataupun gambar dari benda tersebut, f Media pembelajaran dapat membantu perkembangan pikiran anak didik secara teratur tentang hal yang mereka alami, misalnya film tentang suatu kejadian. Rangkaian dan urutan kejadian yang mereka lihat itu akan dapat mereka pelajari secara teratur dan kontinu, g Media pembelajaran dapat membantu anak didik dalam mengatasi hal-hal yang sulit terlihat dengan mata, misalnya : bakteri, amuba, sel-sel yang semuanya hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop, atau dapat diperlihatkan gambar dari benda-benda tadi, h Media pembelajaran dapat menumbuhkan kemampuan berusaha sendiri berdasarkan pengalaman dan kenyataan, i Media pembelajaran dapat mengatasi hal yang sulit diikuti dengan indera mata. Misalnya peristiwa mekarnya setangkai bunga. Proses ini dapat diperlihatkan dengan film, melalui teknik animasi, j Media pembelajaran memungkinkan terjadinya kontak langsung antara anak didik dengan gurunya, dengan masyarakat maupun dengan lingkungan alam sekitar mereka dengan karyawisata, berkemah, dll. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22 4. Jenis- jenis Media Pembelajaran Media pembelajaran bisa disebut juga “perangkat keras” dan “perangkat lunak”. Yang dimaksud dengan perangkat keras adalah media yang secara fisik memang keras, misalnya : tape recorder, televisi, vidio, radio, laptop, OHP, Viewer, dll. Sedangkan yang dimaksud dengan perangkat lunak adalah media yang secara fisik memang lunak, misalnya : modul, transparasi, pita kaset, pita film dan isi pesan yang tersimpan di dalam pita-pita rekaman atau pita film tadi. Media pembelajaran yang digunakan dalam suatu kegiatan belajar mengajar tidak hanya terbatas pada yang disiapkan oleh guru kelas sendiri, bahkan boleh disiapkan oleh suatu tim yang terdiri para ahli dalam bidang yang bersangkutan ahli bidang studi, ahli sistem instruksional pembelajaran, ahli media dan lainya. Dilihat dari segi penggunaanya, ada tiga kecenderungan umum untuk penggunaan media, Latuheru 1988:15 yaitu : a Yang dapat dipakai secara massa, misalnya radio dan televisi, b Yang dapat dipakai dalam kelompok kecil maupun besar, misalnya : film, OHP, video, tape recorder, c Yang dapat dipakai secara individual, misalnya komputer, kaset recorder untuk pelajaran bahasa dan modul. 5. Sistem Penyajian Dalam interaksi belajar mengajar terdapat beberapa cara penyajian agar proses itu dapat berjalan dengan baik dan berhasil secara maksimal. 23 Beberapa cara itu adalah : a Metode diskusi sebagai metode belajar mengajar, b Kerja kelompok sebagai salah satu strategi belajar mengajar, c Penemuan sebagai strategi belajar mengajar, d Simulasi sebagai strategi belajar mengajar, e Unit teaching sebagai salah satu strategi belajar mengajar. 6. Penggunaan Media Pembelajaran Pada Umumya penggunaan alat-alat audio-visual ini diklasifikasikan menjadi empat jenis yakni Oemar Hamalik, 1986:63 : 1 Alat-alat visual yang dilihat misalnya tranparancies, papan tulis, gambar-gambar, grafik, poster, dll, 2 Alat-alat yang auditif misalnya radio, rekaman tepe recorder, 3 Alat-alat yang dapat dilihat dan didengar misalnya : film dan televisi, 4 Dramatisasi misalnya pantomim, permainan dramatisasi, sosio drama, dan demonstrasi. Dengan alat-alat ini pengajaran menjadi konkrit dan para mahasiswa akan memperoleh pengalaman yang konkrit yang bersifat mendidik dan memotivasi mahasiswa untuk belajar akuntansi.

C. Gaya Mengajar

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP DOSEN DENGAN MOTIVASI BELAJAR DI PROGRAM HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP DOSEN DENGAN MOTIVASI BELAJAR DI PROGRAM STUDI KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA.

0 3 17

Hubungan antara motivasi belajar, disiplin belajar dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2009 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 1 145

Hubungan antara motivasi belajar dan status sosial ekonomi keluarga dengan prestasi belajar mahasiswa : studi kasus mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun ajaran 2009.

0 0 125

Hubungan antara sikap mahasiswa terhadap metode mengajar dosen dan lingkungan belajar mahasiswa dengan motivasi berprestasi belajar akuntansi : studi kasus : mahasiswa program studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

0 0 114

Pengaruh prioritas memilih program studi pendidikan akuntansi terhadap hubungan motivasi dengan prestasi belajar akuntansi keuangan : studi kasus mahasiswa program studi pendidikan akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 0 118

Hubungan antara persepsi mahasiswa tentang metode mengajar dosen, intensitas belajar, sarana belajar, dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar mahasiswa : studi kasus mahasiswa prodi Pendidikan Akuntansi angkatan 2002-2003 Universitas Sanata Dharma.

0 0 229

MANAJEMEN WAKTU MAHASISWA TERHADAP KURIK

0 1 17

Hubungan antara persepsi mahasiswa tentang metode mengajar dosen, intensitas belajar, sarana belajar, dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar mahasiswa : studi kasus mahasiswa prodi Pendidikan Akuntansi angkatan 2002-2003 Universitas Sanata Dharma

0 0 227

Hubungan antara sikap mahasiswa terhadap metode mengajar dosen dan lingkungan belajar mahasiswa dengan motivasi berprestasi belajar akuntansi : studi kasus : mahasiswa program studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 0 112

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN GAYA MENGAJAR DOSEN DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

0 2 117