11
BAB II Tinjauan teoritis
A. Pengertian Motivasi Berprestasi Belajar Akuntansi 1. Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari kata inggris motivation yang berarti dorongan dan motivasi. Motif sendiri adalah keadaan dalam diri seseorang yang mendorong
individu tersebut untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai tujuan yang diinginkan Sumardi, 1984:72. Winkel 1987:93 mengemukakan
bahwa motif adalah adanya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan tertentu pula. Jadi
motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar demi
mencapai satu tujuan.
2. Jenis-jenis Motivasi
Motivasi dapat dibedakan atas motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam individu, sedangkan
motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar individu Imron. 1996:93. Motivasi intrinsik bisa terjadi karena tumbuh dari dalam diri individu
sendiri karena dorongan untuk ingin maju. Misalkan saja seorang mahasiswa kuliah harus belajar sendiri untuk mendapatkan nilai bagus. Motivasi untuk
belajar sendiri ini berasal dari individu sendiri bukan dorongan dari orang lain. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Motivasi ekstrinsik, motivasi yang berasal dari dorongan luar individu misalnya individu tidak ingin cepat lulus karena mendapat dorongan dari orang tua atau
pacar, individu mendapat semangat untuk segera menyelesaikan kuliahnya. Disini individu mendapat dorongan motivasi dari luar.
3. Unsur- Unsur Motivasi
Menurut Imron 1996:99 seorang dosen pengajar hendaknya memperhatikan unsur-unsur motivasi belajar seseorang yaitu sebagai berikut :
a. Cita-cita atau aspirasi pembelajar Seseorang yang bercita-cita menjadi ahli akuntansi , pada saat
masih sekolah tentu akan sangat menggemari mata pelajaran akuntansi. Meskipun mata pelajaran ini termasuk sulit, ia akan
termotivasi mempelajari mata pelajaran akuntansi tersebut dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain
Sebaliknya seseorang yang kebetulan berstatus mahasiswa dan waktu sekolah bercita-cita ingin menjadi guru, tetapi kedua orangtua
mengharapkan ia untuk menggambil jurusan kedokteran. Dapat dipastikan ia tidak akan termotivasi untuk belajar di jurusan
kedokteran karena tidak sesuai dengan cita-citanya. b. Kemampuan pembelajar
Kemampuan pembelajar ini haruslah diperhatikan dalam proses belajar pembelajaran. Kemampuan pembelajar erat
hubungannya dan bahkan mempengaruhi motivasi belajar seseorang. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Seseorang menjadi rendah motivasi belajarnya terhadap bidang tertentu oleh karena yang bersangkutan rendah kemampuannya di
bidang tersebut. c. Kondisi pembelajar
Kondisi pembelajar dapat dibedakan atas kondisi fisiknya dan kondisi psikologisnya. Kita bisa melihat jelas jika kondisi fisik dalam
keadaan lelah umumnya motivasi belajar seseorang akan menurun. Sebaliknya jika kondisi fisik sehat motivasi belajar bisa meningkat.
Dalam kondisi psikologis terganggu, misalkan stres umumnya juga tidak bisa mengkonsentrasikan diri terhadap hal- hal yang dipelajari.
Karena tidak konsentrasi, maka gairah belajar menurun dan tidak memiliki motivasi dalam belajar.
d. Kondisi lingkungan belajar Kondisi lingkungan belajar yang tidak mendukung seseorang
akan sangat merubah motivasi dalam belajar. Lingkungan yang ramai, bising, kotor merupakan kondisi lingkungan yang tidak mendukung
seseorang belajar, sedangkan lingkungan yang rapi, bersih, tenteram akan sangat mendukung proses belajar seseorang.
e. Unsur-unsur dinamis belajar pembelajaran. Unsur-unsur dinamis belajar pembelajaran meliputi hal- hal
sebagai berikut: 1 Motivasi dan upaya memotivasi mahasiswa untuk belajar
14
2 Bahan belajar dan upaya penyediaannya 3 Alat bantu belajar dan upaya penyediaannya
4 Suasana belajar dan upaya pengembangannya 5 Kondisi subyek belajar dan upaya penyiapan dan peneguhannya.
f. Upaya dosen dalam membelajarkan pembelajar Upaya dosen dalam membelajarkan pembelajar juga
berpengaruh terhadap motivasi belajar. Dosen yang tinggi gairahnya dalam membelajarkan pembelajar, menjadikan pembelajar juga
bergairah belajar. Dosen yang sungguh-sungguh dalam
membelajarkan pembelajar, menjadikan tingginya motivasi belajar pembelajar.
4. Pengertian prestasi