62
diharapkan dapat menjadi acuan bagi dosen untuk meningkatkan kualitas pembelajaran untuk mahasiswanya. Media pembelajaran yang ada di kampus
hendaknya digunakan secara optimal sesuai dengan ketepatan penggunannya. Sehingga mahasiswa merasa terbantu dengan penggunaan media tersebut.
Dengan demikian, dari hasil analisis tersebut dapat dikatakan bahwa persepsi mahasiswa terhadap penggunaan media pembelajaran dengan motivasi
berprestasi belajar akuntansi memiliki hubungan ya ng positif dan signifikan.
2. Hubungan antara Gaya Mengajar Dosen dengan Motivasi Berprestasi Belajar Akuntansi
Dari hasil analisis, diketahui bahwa hipotesis kedua yang menyatakan ada hubungan yang positif dan signifikan antara gaya mengajar dosen dengan
motivasi berprestasi belajar akuntansi berhasil ditolak Ho=ditolak, artinya ada hubungan yang positif dan signifikan antara gaya mengajar dosen dengan
motivasi berprestasi belajar akuntansi. Pernyataan di atas berdasar hasil analisis diperoleh nilai koefisien
sebesar 0,386 bernilai positif dan menyatakan bahwa setiap penambahan tanda + variabel gaya mengajar dosen akan meningkatkan motivasi
berprestasi belajar akuntansi. Nilai r sebesar 0,290 dan angka probabilitasnya sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 atau signifikan value 5. Hasil
pengujian ini dapat juga dilihat dari nilai t, t hitung diperoleh angka 3,556 lebih besar dari t tabel = 1,197 df=163, a=5. Hal ini berarti motivasi
63
berprestasi belajar akuntansi dapat dipengaruhi oleh tinggi rendahnya variasi penggunaan gaya mengajar dosen.
Gaya kepemimpinan dalam proses pembelajaran dibangku perkuliahan terlihat pada gaya mengajar yang diterapkan oleh dosen. Gaya kepemimpinan
sendiri adalah norma perilaku seseorang pada saat orang tersebut mempengaruhi orang lain. Gaya mengajar dosen dalam pembahasan ini
bertitik tolak pada variasi penggunaan ketiga gaya tersebut, yakni dalam menerapkan gaya mengajar otoriter, demokratis dan lasses-faire. Kemampuan
dosen di dalam mengajar dikelas menjadi penentu berhasil tidaknya proses belajar mengajar. Keberhasilan dan kegagalan dosen sebagai pemimpin dalam
mengajar ditentukan oleh gaya bersikap dan bertindak pemimpin yang bersangkutan Sutarto, 1986:64. Gaya bersikap dan bertindak dosen nampak
dari cara memberikan perintah, membuat keputusan, membimbing, menegakkan disiplin, dll. Gaya bersikap dan bertindak dosen ini memberikan
semangat yang positif maupun negatif bagi mahasiswa dalam proses belajar mengajar. Mahasiswa termotivasi dalam belajar jika ada yang mendorong
untuk berbuat sesuatu, ada gairah dan semangat untuk belajar. Oleh sebab itu, peran dosen sebagai pemimpin di kelas sangat dibutuhkan untuk memberikan
dorongan dan motivasi kepada siswa untuk belajar. Penelitian ini bermanfaat untuk peningkatan kualitas pembelajaran
dalam upaya peningkatan motivasi berprestasi belajar akuntansi. Penggunaan variasi gaya mengajar di dalam kelas sangat membantu mahasiswa dalam
64
menerima materi yang disampaikan dosen. Mahasiswa merasa dihargai dan termotivasi untuk belajar karena dosen dapat mebuat suasana kelas menjadi
nyaman untuk belajar. Dosen diharapkan lebih peka lagi untuk melihat situasi kelas dan menerapkan penggunaan variasi gaya mengajar yang tepat di dalam
kelas. Hasil temuan penelitian ini juga bermanfaat bagi mahasiswa. Mahasiswa diharapkan saling bekerja sama antar sesama mahasiswa ataupun
dengan dosen sekalipun, terutama dalam upaya peningkatan mutu pembelajaran dalam perkuliahan dengan penggunaan variasi gaya mengajar
dosen. Dengan demikian, dari hasil analisis tersebut dapat dikatakan bahwa variasi gaya mengajar dosen dengan motivasi berprestasi belajar akuntansi
memiliki hubungan yang positif dan signifikan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini berhasil mendiskripsikan hubungan antara persepsi mahasiswa terhadap penggunaan media pembelajaran dan gaya mengajar dosen
dengan motivasi berprestasi belajar akutansi mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Berdasarkan temuan tersebut
peneliti menyimpulkan : 1. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akutansi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta memiliki persepsi baik klasifikasi tinggi terhadap penggunaan media pembelajaran akutansi.
2. Gaya mengajar dosen memiliki variasi yang baik klasifikasi tinggi dalam menerapkan gaya mengajar otoriter, demokratis dan lasses-faire.
3. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akutansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta memiliki motivasi berprestasi belajar akuntansi yang baik klasifikasi
tinggi. 4. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi mahasiswa
terhadap penggunaan media pembelajaran dengan motivasi berprestasi belajar akuntansi. Hal ini dibuktikan berdasarkan hasil perhitungan nilai koefisien
sebesar 0,335 bernilai positif dan menyatakan bahwa setiap penambahan tanda PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI