Kolokasi Ekuivalensi TINJAUAN PUSTAKA

5 Kata Ganti Penanya Kata ganti penanya adalah kata ganti yang digunakan untuk menanyakan waktu, tempat, orang, atau keadaan, misal: apa, siapa, mana Tarigan, 2009: 95. Contoh: Apa yang kamu cari di sini? Siapa yang kamu pilih menjadi teman hidupmu? Pikirkan baik-baik hal ini, supaya jangan menyesal di kemudian hari. Apakah kamu menyadari untuk apa dan untuk siapa kamu bekerja keras? Mana yang kamu pilih, kekayaan atau ketentraman hidup? Atau keduanya? Tarigan, 2009: 95 Pada contoh di atas terdapat kata ganti penanya yakni apa, siapa, dan mana sebagai bentuk penanda kohesi gramatikal. 6 Kata Ganti Tak Tentu Kata ganti tak tentu adalah kata ganti yang digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang belum jelas jumlah dan bentuknya. Kata-kata tersebut menggantikan atau menunjukkan benda atau orang dalam keadaan yang tidak tentu atau umum, misal: siapa-siapa, masing-masing, apa-apa, sesuatu, seseorang, para Tarigan, 2009: 96. Contoh: Siapa-siapa yang turut berdarmawisata ke Pantai Pangandaran ditentukan oleh kepala sekolah kami. Kepada para pengikut diberikan sesuatu yang sangat menggembirakan. Selain tidak dipungut bayaran, kepada masing-masing pengikut diberi uang saku sepuluh ribu rupiah. Sesuatu yang diharapkan dari seseorang selama ini telah menjadi kenyataan. Tidak ada yang lebih menggembirakan hati seseorang selain daripada memperoleh apa-apa yang diharapkan dan dicita-citakan sebelumnya. “Pucuk dicinta, ulam pun tiba.” Kata pepatah orang tua kita, bukan? Tarigan, 2009: 96 Pada contoh di atas terdapat kata ganti tak tentu yakni siapa-siapa, para, sesuatu , masing-masing, seseorang, dan apa-apa sebagai bentuk penanda kohesi gramatikal.

b. Substitusi

Substitusi adalah proses dan hasil penggantian unsur bahasa oleh unsur lain dalam satuan yang lebih besar. Penggantian dilakukan untuk memperoleh unsur pembeda atau menjelaskan struktur tertentu Kridalaksana, 1984: 100. Substitusi ini misalnya sama, seperti itu, sedemikian rupa, demikian, begitu, melakukan hal yang sama . Contoh: Saya dan paman masuk ke warung kopi. Paman memesan kopi susu. Saya juga mau satu. Keinginan kami rupanya sama. Paman bercita-cita untuk menyekolahkan anak-anaknya ke perguruan tinggi agar mereka menjadi sarjana yang berguna bagi keluarga dan masyarakat serta memperoleh penghasilan yang cukup. Oleh karena itu, paman bekerja membanting tulang mencari uang buat biaya anak-anaknya itu. Saya rasa cita-cita yang demikian merupakan cita-cita semua orang tua. Orang tua di kampung kami melakukan hal yang sama demi masa depan anak-anak mereka. Cita-cita seperti itu adalah lumrah dan tidak terlalu utopis. Upaya seperti itu sangat terpuji. Yang menjadi masalah sekarang, apakah anak-anak dapat merasakan perasaan orang tua mereka? Kita tentunya mengharapkan begitu Tarigan, 2009: 96-97. Pada contoh di atas terdapat substitusi yakni satu, sama, yang demikian, hal yang sama , seperti itu, dan begitu sebagai bentuk penanda kohesi gramatikal.

c. Elipsis

Elipsis adalah proses penghilangan kata atau satuan-satuan kebahasaan lain. Bentuk atau unsur yang dilesapkan dapat diperkirakan ujudnya dari konteks bahasa atau konteks luar bahasa Kridalaksana, 1984: 40. Elipsis juga merupakan penggantian unsur kosong zero, yang biasa ditandai dengan simbol Ø, yaitu

Dokumen yang terkait

Identifikasi miskonsepsi materi biologi kelas II semester 1 pada siswa SMP negeri di kecamatan Kencong tahun ajaran 2003/2004

2 6 94

pengaruh model pembelajaran webbed terhadap keterampilan menulis karangan pada siswa kelas IV SDIT Al-Mubarak Jakarta pusat tahun ajaran 2014/2015

4 24 258

Analisis kata berimbuhan dalam karangan deskripsi siswa kelas X SMK Nusantara, Legoso, Ciputat, Tangerang tahun pelajaran 2011/2012

1 11 108

Interferensi bahasa Betawi pada karangan narasi siswa kelas XI (SMK) Miftahul Falah Ciputat-Kebayoran Lama Jakarta Selatan

5 38 88

Analisis kesalahan kata penghubung dalam karangan narasi siswa kelas IX semester I MTs Darussalam Ciampea Tahun Pelajaran 2013/2014

0 4 102

Peningkatan kemampuan reduplikasi dalam karangan narasi dengan metode tugas individu: penelitian tindakan kelas pada siswa kelas VIII SMP PGRI 2 Ciputat

12 84 118

Penggunaan diksi dalam karangan narasi siswa kelas VIII MTs Fathul ‘Ibaad Mekarbakti Panongan, Tangerang

6 30 95

Analisis kesalahan penggunaan huruf kapital pada karangan narasi siswa kelas VII Madrasah Tsanawiyah Darul Abror, Jatisampurna, Bekasi

0 7 101

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 25

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 29