47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab IV ini dipaparkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai kohesi dan koherensi yang terdapat dalam karangan narasi siswa kelas X semester I SMA
GAMA Tiga Maret Yogyakarta. Bab ini meliputi: 1 deskripsi data penelitian, 2 analisis data, dan 3 pembahasan. Ketiga hal tersebut diuraikan pada subbab berikut.
4.1 Deskripsi Data Penelitian
Data dalam penelitian ini berupa kalimat yang mengandung hubungan bentuk kohesi dan hubungan makna koherensi dari karangan narasi yang disusun oleh
siswa kelas X semester I SMA GAMA Tiga Maret Yogyakarta tahun ajaran 20162017, yang bertemakan
‘pengalaman yang paling mengesankan’. Karangan yang terkumpul sebanyak 40 judul dari 40 siswa ini sebagian besar menggambarkan
pengalaman mengesankan yang pernah mereka alami. Namun, setelah diamati, dari ke-40 karangan yang ada, terdapat 2 karangan yang tidak dapat ditindaklanjuti untuk
dianalisis. Karangan yang satu bukan merupakan karangan narasi karena tidak memiliki pola urutan waktu sebagaimana ciri khas karangan narasi yaitu memiliki
pola urutan waktu kronologis. Selain itu, isi karangan tersebut hanya menggambarkan curahan hati tentang apa yang dirasakan oleh siswa yang
menulisnya. Karangan yang kedua merupakan karangan narasi, tetapi isi ceritanya tidak sesuai dengan tema karangan yang telah ditentukan yakni menceritakan
pengalaman yang paling mengesankan. Karangan tersebut menceritakan kegiatan
rutin yang dilakukan setiap hari oleh siswa yang menulisnya. Oleh karena itu, dari ke-40 karangan yang ada hanya 38 karangan yang dapat ditindaklanjuti untuk
dianalisis. Kohesi yang terdapat dalam karangan narasi siswa kelas X semester I
SMA GAMA Tiga Maret Yogyakarta ada dua, yaitu kohesi leksikal yang meliputi repetisi, sinonim, antonim, hiponim, kolokasi, dan ekuivalensi; serta
kohesi gramatikal yang meliputi referensi, substitusi, elipsis, dan konjungsi. Koherensi yang terdapat dalam karangan narasi siswa kelas X semester I SMA
GAMA Tiga Maret Yogyakarta juga ada dua, yaitu koherensi berpenanda yang meliputi koherensi kausalitas, koherensi kontras, koherensi temporal, koherensi
kronologis, koherensi perurutan, dan koherensi intensitas; serta koherensi tidak berpenanda yang meliputi koherensi perincian dan koherensi perian.
Contoh repetisi misalnya pengulangan kata lomba. Contoh sinonim misalnya penggunaan kata disiapkan dan disediakan. Contoh antonim misalnya
penggunaan kata kanan dan kiri. Contoh hiponim misalnya kota besar terdiri dari Jakarta, Bogor, dan Bandung
. Contoh kolokasi misalnya penggunaan kata nanti, besok, dan seterusnya
. Contoh ekuivalensi misalnya penggunaan kata berlatih dan pelatih
. Contoh referensi misalnya penggunaan kata ganti kami, ke sana, seperti, -ku, berapa, seseorang
. Contoh substitusi misalnya penggunaan kata itu semua. Contoh elipsis misalnya penghilangan kata lagu. Contoh konjungsi misalnya
penggunaan kata dan, atau, tetapi, setelah, kalau, meskipun, karena, bahwa, namun, akan tetapi, sesudah itu, setelah itu
.